"Saya sudah tau semuanya Jungkook kamu gak usah ngelak lagi!"
"Apa ucapan kakak itu bisa dibuktikan? Atas dasar apa kakak bisa bilang kayak gitu?" Tantang balik Jungkook.
"Ada kan di buku catatan harian kamu, saya gak sengaja baca waktu itu," ucap Dahyun dengan cuek. Kali ini Jungkook tidak bisa mengontrol ekspresi nya lagi seperti sebelumnya. Dia langsung menganga melongo kaget.
"Hah?! Kok bisa? Kapan?"
"Ya waktu itu pas kamu copy ebook ke flashdisk pas di perpus." Akhirnya Jungkook ingat hari itu dimana dia ninggalin buku catatan harian nya buat ngetap komputer tempatnya ngecopy file.
"Terus reaksi kakak pas tau aku sakit itu gimana?" Tanya Jungkook penasaran.
"Biasa aja, lagian kamu ini yang sakit," timpal Dahyun cuek, Jungkook pun mencoba untuk mendekatkan wajahnya pada Dahyun dan menatap matanya dengan jarak lebih dekat, ingin mencari sebuah tatapan bohong dari mata Dahyun itu.
"Kakak pasti bohong, Kak Dahyun pasti khawatir kan? pasti kepikiran kan?" Tanya Jungkook bertubi-tubi tapi pada akhirnya balasan yang ia dapat hanya tatapan aneh dari Dahyun.
"Nggak, ngapain juga saya mikirin kamu? Malah bagus deh kalau hidup kamu gak lama lagi," timpal Dahyun ketus, Dahyun kira Jungkook bakal sakit hati dia omongin kayak gitu tapi ternyata dugaannya salah.
"Woaaah akhirnya! aku seneng banget!"
"Hah?!" Dahyun kaget karena ia rasa ucapannya tadi cukup kejam dan bisa mematahkan semangat hidup orang, tapi apa yang ia lihat sekarang? Jungkook malah berbinar senang setelah mendengar perkataan Dahyun.
"Akhirnya aku nemuin orang yang biasa aja denger penyakit ku ini, biasanya tatapan orang-orang langsung melunak penuh rasa iba setelah tau kalau aku kena penyakit pankreatitis kronis ini," Jungkook senyum seneng banget.
"Hal kayak gitu aja kamu seneng?" Jungkook ngangguk semangat banget.
"Iyalah kak, aku males banget setiap orang denger penyakitku pasti langsung memperlakukan aku kayak barang rentan pecah, kayak duh gitu deh kakak paham kan? Makanya yang tau hal ini cuma keluarga besar yang deket-deket aja, bahkan bestie aku Mina dan Eunha mereka gak tau," tutur Jungkook menjelaskan, Dahyun mengangguk paham, ia juga jadi teringat masa SMA nya dulu selain orang-orang memandang nya remeh karena ibunya merupakan napi, tapi ada juga yang memandang nya dengan tatapan kasihan karena dibully namun tidak ada yang mau membantu. Dahyun paham betul rasanya mendapat tatapan kasihan itu.
"Orang-orang dengan penyakit ini kebanyakan hidupnya gak lama lagi, mungkin sebentar lagi aku juga bakal pergi," ucap Jungkook lirih sambil menunduk.
"Udah persiapan? Biasanya orang mau mati suka puas-puasin diri melakukan apa yang belum mereka lakukan."
"Udaah! Aku udah buat beberapa wishlist dan aku pengen jalanin semua wishlist itu sama kakak! Orang pertama yang biasa aja pas tau tentang penyakit aku!" Seru Jungkook semangat.
Dahyun malah berdecih, "Kalau sama saya nanti masa-masa terakhir kamu bukannya indah malah jadi suram, mending cari orang lain aja, saya gak tertarik juga."
"Aku gak peduli, anggep aja ini hukuman buat kakak gara-gara buka buku aku tanpa izin!" ucap Jungkook kayak anak kecil lagi ngerajuk, dia mencebikan bibirnya kesal gitu sambil nyilangin kedua tangannya.
"Lupa atau lupa? kamu juga nguping percakapan saya sama temen saya, itu illegal ya!" timpal Dahyun yang ngerasa gak terima.
"Nah makanya kita saling kasih tanggung jawab aja, kakak tanggung jawab nemenin aku jalanin semua wishlist aku, terus aku bakal tanggung jawab jaga rahasia kakak dan bantu kakak buat bangkit dan jadi lebih bahagia lagi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Asprak Galak ✓
Fiksi PenggemarHari Senin adalah hari paling menyebalkan bagi sebagian besar populasi manusia di muka bumi ini. Apalagi bagi anak kelas A jurusan Kimia yang harus bertemu dengan matkul praktikum kimia organik dengan asprak yang terkenal galak, cuek dan judes seant...