[ 4 ] sekolah baru, masalah baru

470 58 9
                                    

"Ma- maap gu- gue beneran gak sengaja" sahut (nama) sambil terbata-bata, Boboiboy yang merasakan tanggan (nama) yang gemetaran pun melepaskanya dengan perlahan, dan dia mulai menyadari bahwa logat bicaranya (nama) yang berbeda dari logat malayu.

"Apa yang kau cuba cakap ni ha?" (Kamu bicara apa sih?) Tanya Boboiboy kepada (nama), jelas sekali kalau dia tidak mengerti apa yang di ucapkan (nama) barusan.

"Dah lah tu, dia kan dah cakap minta maaf, eloklah kalau saling memaafkan" (sudah lah, dia kan udah bilang maaf, kan lebih bagus kalau saling memaafkan"  kata tok aba, mencoba untuk menenangkan Boboiboy.

"Tapi tok, ini baju kegemaran Boboiboy" (tapi kek, ini baju kesukaan Boboiboy) keluh Boboiboy sambil menunjuk bajunya yang berlumuran coklat.

"Alah baju je, atuk pun boleh belikan yang baru" (yaelah baju doang, kakek aja bisa belikan yang baru) kata tok aba dengan santainya sambil membuat kue

Boboiboy menunduk untuk melihat muka (nama), tapi yang dia lihat cuma pucuk kepalanya (nama) doang, hal itu pun membuat Boboiboy mengangkat tanggan nya dan menakup pipi (nama) membuat muka mereka saling bertatapan, entah apa maksudnya untuk melakukan itu, tapi intinya jantung (nama) sedang tidak baik-baik saja.

"Okelah, jom Gopal" (okelah, ayo Gopal) kata Boboiboy lalu pergi melengang dan di ikuti dangan Gopal yang mengekorinya seakan-akan tidak terjadi apa-apa, dan meninggalkan (nama) yang mematung kek batu di depan caffe.

"(Nama)!" Ucap tok aba, membuat (nama) tersentak dan berbalik menatap tok aba.

"Iya?" Kata nama

"Nah, ti ini untuk kau" (nah, buat kamu) kata tok aba dengan ramah sambil memberikan makanan coklat berbentuk bola.

"Iya makasih tok" kata (nama) sambil mengambil bekal berwarna biru itu dengan hati-hati.

"Udah jam 5 sore" kata (nama) sambil melihat jam di dinding caffe.

"(Nama) pulang dulu ya tok" ucap (nama) lalu pergi sambil membawa bekal berwarna biru itu.

"Sampaikan salam kepada keluarga kau juga ye" ( sampaikan salam kepada keluarga kamu juga ya) kata tok aba dari kejauhan.

"Iyaa" balas (nama) lagi.

⚡⚡⚡( 2 hari kemudian )⚡⚡⚡

"Jadi?, Udah siap sama sekolah baru?!" Kata ayah (nama) mencoba menyemangati (nama).

"Enggaaa" balas (nama) dengan nada horee tapi dengan muka malas.

"Loh?, Kenapa?" Tanya ayah (nama).

"Kan (nama) udah bilang!, (Nama) gak bisa bahasa melayuuu!" Geram (nama).

"Bukanya semalam (nama) bilang bahasa melayu hampir mirip aja sama bahasa Indonesia?" Ungkit ayah (nama)

"Ya gak tau, (nama) nonton upin ipin lancar aja kok gak pake translate, tapi kenapa aslinya susah!?" Kata nama dengan muka cemberut.

Ayah (nama) terkekeh saat mendengar kan omelan anaknya tersebut.

"Iya yaudah nanti ayah ajarin, sana cepatan pasang sepatunya nanti (nama) telat lagi"

"Oke deh" balas (nama). 'memangnya gue harus apa?, Gak mungkin kan gue mogok sekolah cuma gara-gara gak bisa bahasa melayu?' batin (nama).

⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡

"Semoga dapat temen yang banyak yaa, ayah pergi dulu dadah sayanggg" ucap ayah (nama) lalu pergi ngabret pake mobil meninggalkan (nama) yang bengong, melihat sekeliling.

"Emm dadahh.." kata (nama) sambil melihat bokong mobil ayahnya yang pergi menjauh.
'kayanya aku bakal jadi susanti deh' batin (nama)

"Haii" sapa seseorang dari belakang (nama), membuat (nama) otomatis melihat ke sumber suara.

Saat (nama) berbalik, (nama) melihat seorang perempuan berkerudung pink dengan muka ramah.

"Kau murid baru ye?" (Kamu murid baru ya?) Tanya perempuan itu, sambil tersenyum.

"iya.." balas (nama).

"Wah, belut lah apa yang papa zola cakap, ada murid baru!"(wah, bener dong kata papa zola, ada murid baru)  Kata seorang perempuan yang tiba tiba muncul dengan cepat di samping (nama), bukan kemunculanya saja yang cepat, bicara nya pun juga cepat.

"Papa zola?" Tanya (nama) dengan nada bingung.

"Ha'ah, Papa zola tu cikgu kita, aku pula yaya dan ini ying" (iya, papa zola itu guru kami, kalo aku Yaya dan ini Ying) balas Yaya di susul dengan angukan Ying.

"Aku (nama)" balas (nama) lagi.

"salam kenal (nama)!" Kata Ying lalu menjabat tanggan (nama)

"Kalo guru kita sama, berati kita satu kelas dong?" Tanya (nama).

"Mestilah, Jom!, Kejap lagi papa Zola masuk nih" (iya dong, ayo!, Sebentar lagi papa zola masuk) kata Ying lalu menarik tanggan (nama).

Tidak butuh waktu lama bagi (nama) untuk mendapatkan teman baru, bukan cuma karna dia pandai berkomunikasi tapi itu juga karna dia orang Indonesia jadi banyak yang nanya-nanya dia gitu tentang Indonesia, tapi gak sedikit juga yang membenci (nama) dan memandang nya dengan sinis, bukan karena dia sok cantik atau apalah, tapi..., Karan dia orang Indonesia!!, Apa lagi di saat itu memang ada pertempuran epik antara netizen indo dan netizen malay!, Tapi apa hubungannya sama (nama)?!, Dia kan gak ikut ikutan.

Aku bingung kenapa orang bisa membenci seseorang hanya karna bentuk, atau asal, ataupun warna kulit, itu sama saja seperti menilai menilai landak dari bulunya!
Atau pun menilai ulat bulu dari bulunya yang cantik!.

"Weh weh weh cekgu datang weh" (weh weh weh guru datang weh) Tariak seseorang dari depan pintu lalu ngabret lari ke kursinya, di ikuti dengan gerombolan siswa lainya yang pergi ke bangku nya masing-masing.

Sontak (nama) pun kaget dan pelanga pelongo mencari kursinya, ada 3 kursi kosong dan di sana, karna takut salah duduk kursi (nama) pun memutuskan untuk berdiri saja sambil menunggu guru datang, toh nanti kalo guru datang dia pasti di panggil ke depan untuk memperkenalkan diri.

Beberapa saat kemudian papa zola pun masuk di iringin dengan 2 pemuda yang juga ikut membokongi papa zola sambil menunduk dengan muka babak belur, dari topinya saja (nama) sudah tau kalau itu Boboiboy, dan di sampinya Fang!, Tapi apa yang mereka ber 2 lakukan sampai babak belur begitu?, Apa mereka melawan monster?





Adventure in malaysiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang