prolog.

77 43 12
                                    

Di kantin yang nampak ramai akan para pembeli itu, terdapat dua gadis yang duduk di pojok kantin sedang menyantap pesanan mereka, tak lupa juga sesekali kedua gadis itu bercanda ria. Setelah selesai makan mereka langsung pulang, karena hari ini hanya 1 kelas yang memberikan materi.

Sesampainya di depan gerbang kampus, keduanya berpisah sambil melambaikan tangan. Saat sedang di perjalanan pulang gadis itu sama sekali tak memfokuskan matanya kedepan, ia hanya berfokus pada benda pipih miliknya.

Di tempat lain juga, di dalam sebuah mobil terdapat seorang pemuda yang sedang mengendarai mobil tersebut, saat sedang asyik menyetir, dering ponsel berbunyi ketika ia ingin mengambil benda tersebut tanpa di sengaja bendah pipih itu jatuh ke bawah saat ia ingin mencari benda tersebut ia tak lagi berfokus ke jalanan. Alhasil dari kecerobohannya ia tak sengaja menabrak seseorang, saat ingin keluar melihat keadaan gadis tersebut ia menegang dengan melihat darah yang mengalir dari kepala gadis tersebut, tanpa berlama-lama ia mengangkat gadis tersebut membawahnya kerumah sakit, tapi tak di sengaja ia melihat wajah gadis itu ia terpaku akan kecantikan natural yang gadis itu miliki, saat sedang asyik meneliti wajahnya ia tersadar akan darah yang semakin banyak menetes, tanpa ingin membuang waktu lagi ia segera membawah gadis tersebut kerumah sakit.

Setelah sampai ia langsung membawah gadis tersebut menuju ruang UGD, dokter dan suster pun langsung menangani gadis tersebut, setelah kepergian gadis itu ia memilih pergi melunasi administrasi gadis tersebut.
Di rasa sudah selesai ia berjalan pergi dari rumah sakit itu, tapi sebelum pergi ia berjanji akan kembali untuk meminta maaf kepada gadis dan keluarganya atas kecerobohan yang ia buat.

a harmonious family every child's dream  (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang