Tap.
Tap.
Tap.Suara langkah kaki itu menuju ke depan untuk menunggu angkutan umum, hari ini ia tidak berjalan kaki ke kampus melainkan naik angkutan. Tapi saat tengah berjalan ia terhenti di ruang tengah
"Ayah, senja berangkat kuliah dulu yah". Ucap senja dengan kepala tertunduk tak berani menatap ayahnya.
"Ck, kamu membuang-buang waktuku saja, cepat sana pergi, ingat! Semester ini nilaimu harus di atas rata-rata temanmu yang lain". Setelah mengatakan itu tak ada lagi percakapan di antara keduanya senja hanya mengangguk dan berjalan keluar.
Selang beberapa menit, ia sudah sampai di kampus.
"Senjanika Ailiana" panggil orang tersebut dengan nama lengkapnya.
"Ck, haduh Queen bisa nggak si lo itu jangan manggil nama lengkap gue kayak gitu".
"Hehe, maaf nja, oh ia kok lu baru kelihatan? Minggu kemarin lu kemana?".
"Gue, gue kecelakaan queen terus komas selama seminggu, makanya izin gak masuk kuliah".
"WHAT SENJA?". Senja langsung membekap mulut queen yang tak bisa di ajak bekerja sama itu.
"Pelan-pelan Queen ngomongnya".
"Hehe, maaf bestieQu tadi queen kaget aja pas tau lu kecelakaan, tapi kok gak ada yang ngasih tau gue si? Kalau lu kecelakaan".
"Nggak tau, orang gue aja di rumah sakit sendirian".
"Tunggu, tunggu sendirian? Maksudnya tuh keluarga lu gak ada yang jengukin elu gitu". Tanya nya, penasaran.
"Iya gitu deh".
"Gimana si keluarga lu anaknya kecelakaan kok gak di jengukin, tapi nja biasanya kan ibu lu yang tau soal masalah lu duluan?".
"Ibu gue" menghelah nafas sebentar lalu kembali berkata
"Ibu gue kecewa sama gue queen, dia ngiranya gue nge-jalang di luaran sana, dia gak ngijinin gue jelasin apa yang sebenarnya terjadi".
"Ibu lu tau lu gituan dari siapa?".
"Ayah gue, dia denger omongan gue sama ayah gue, tapi dia salah paham, dan sekarang hubungan gue sama keluarga gue udah rusak, karena salah paham".
"Yah ampun nja, lu yang kuat ya gue tau ini nggak mudah buat lu".
"Iya gue kuat kok" sambil tersenyum tapi lebih nampak pada senyum yang menyedihkan.
"Eh ayok ke kelas, 15 menit lagi dosen masuk" setelahnya mereka pergi dari situ menuju kelas.
"Baiklah perkuliahan hari ini bapak tutup sampai sini, dan jangan lupa tugas yang bapak kasih kerjakan di kumpul besok."
Setelahnya semua pergi keluar menuju kantin.
"Aduh Queen gak ada bangku kosong lagi".
Melihat ke isi kantin yang cukup ramai akan pembeli itu, sedetik kemudian ia berseru sambil menunjuk tempat kosong pojok itu.
"Disana nja, yuk" mereka pun segera menuju kursi kosong tersebut.
"Lu duduk aja nja biar gue yang pesen, lu mau apa?".
"Bakso aja queen sama air putih". Setelahnya ia pergi memesan sementara senja sibuk meneliti isi kantin tersebut.
Tak lama datanglah, putri and the gang
"Heh!" panggil putri
Tak ada sautan sama sekali. Karena tak mendapat sautan ia mengambil salah satu jus jeruk dari salah satu mahasiswa dan menguyur senja dengan jus tersebut.
ia mendongak "apa-apa an si lo put, main siram-siram aja".
Plakk.
kantin yang nampak ramai itu kini, sunyi karena mendengar tamparan putri untuk senja itu.
"Berani lu ya, ngomong sama gue!".
"Iya berani, emang lu siapa hah!" Balas senja merasa geram dengan kelakuan putri.
"Gue? Gue anak dari dekan di fakultas ini, kenapa?".
"Baru jadi anaknya dekan aja songongnya, sampe ke langit cih".
"Apa lu bilang!" marah putri.
"Gaess seret dia, bawah ke tengah-tengah kantin".
Merekapun menarik senja sampai di tengahnya.
"Mau ngapain lu!, Lepasin gue" ia berusaha memberontak tapi tak di hiraukan oleh ketiga teman putri itu.
Tak lama suara putri menginstruksikan kepada teman-temannya,"gaes gunting bajunya". Sambil melempar gunting kearah mereka.
"Lu gila put, jangan-jangan".
Seluruh kantin yang melihat itu hanya diam tak ingin membantu senja.
Tak lama queen datang dengan nampan yang berisi bakso panas tersebut. Ia melihat senja yang tak ada di kursinya, dan melihat kerumunan di tengah-tengah kantin itu, lantas tanpa berlama-lama ia pergi kesana. Dan betapa terkejutnya ia saat melihat senja yang sedang di bully oleh putri.
"Senjaa" teriaknya.
Ia mendorong putri dan teman-temannya dan membantu senja untuk berdiri.
"Lu apa-apaan si put, si senja punya salah apa sama lu?"
"Eumm, gak ada si! Tapi gue mau aja bully dia, soalnya mukanya bullyable banget si iyakan gaess" sarkas putri.
Tak ada yang menjawab selain teman-temannya.
"Lu udah keterlaluan put!" Setelahnya ia menampar putri dan segera beranjak dari sana sambil membantu senja berjalanan.
"Sabar yah nja, dikit lagi kita nyampe ke uks".
"Gak usah queen". sambil tersenyum.
"Gak usah gimana! Liat aja keadaan lu udah kacau kek gitu!".
"Gak usah, gue mau ke roftop aja anterin gue kesana".
Pasrah queen dan berjalan pergi ke roftop. Sesampainya di sana iya membaringkan senja di kursi usang yang ada di situ.
"Nja gue turun dulu ya, mau beliin minum sama obat buat lu" ia hanya mengangguk an kepalanya.
Setelah kepergian Queen ia menatap ke atas sambil meratapi nasibnya, miris memang jika boleh ia ingin pergi, pergi meninggalkan dunia yang kejam ini.
Sementara melamun ada yang mendorong pintu roftop itu secara kasar.
Bukk.
"Ngapain" suara dingin itu berhasil membuyarkan lamunan senja. Ia berdiri melihat siapa yang bicara padanya.
"Hah?" Bingung senja.
"Ngapain!"
"O-oh, lagi nunggu temen".
"Ck," ia memilih duduk di sebelah senja.
"Kenapa" tanya pemuda itu.
"Lu ngomong sama gue?".
"Hmm".
Bingung senja "hem?".
"Mksdnya ia".
"Oh iaia, nunggu temen lagi beli obat di bawah".
Sambil melirik sekilas, perempuan yang berada di sebelahnya, sebenarnya dia tahu apa yang terjadi di kantin tadi tapi ia memilih diam dan pergi dari sana.
Setelah cukup lama terdiam,ia menyodorkan jaketnya pada senja. Bingung senja untuk apa dia menyodorkan jaketnya. Mengerti dengan apa yang di pikirkan gadis itu ia bersuara.
"Pake!". Setelahnya ia keluar dari sana.
Bersambung✨.......
Gimana? Sama cerita Ku ini? Hehe mudah-mudahan kalian suka ya, ohyah jangan lupa vote+komen cerita aku ya.
See you, bubye🙌.
KAMU SEDANG MEMBACA
a harmonious family every child's dream (On Going)
Teen Fiction❌dilarang, plagiat❌ Simpel aja, kisah ini menceritakan tentang seorang gadis broken home yang tak sengaja bertemu dengan pria yang hampir menabraknya di jalan ketika pulang kuliah. Tapi saat pria itu ingin menolongnya ia terpaku pada wajah gadis itu...