kemarahan ayah.

32 31 10
                                    

Seminggu telah berlalu, dan selama itu juga tak ada yang tau keadaan senja bagaimana, ibunya yang selalu di landa kekawhatiran akan dimana keberadaan Puteri pertamanya, takut, cemas itu yang di rasakannya sekarang.

Tepat hari ini juga hari kepulangan senja, setelah di nyatakan sembuh dari komanya ia sudah bisa kembali pulang ke rumahnya. Saat di dalam angkutan umum ia berpikir apakah ibunya tau apa yang terjadi dengannya selama ini?.

"Haa, memikirkannya malah membuat kepalaku pusing, nanti saja setelah sampai di rumah aku akan menjelaskan kepada ibu".

Angkutan itu pun berhenti tepat di pekarangan rumahnya, setelah membayar angkutan tersebut ia segera melangkah ke halaman menuju rumah itu.

Langkahnya semakin dekat ke pintu utama, sebelum ia sampai ada yang lebih dulu mencekal pergelangan tangannya.

Plakkk!

"Anak sialan! Pergi kemana kamu selama seminggu ini hah!"

"A-ayah?" dengan suara bergetar ia membuka suara. Dan menatap ayahnya.

"Cih".Sambil membuang muka, tak sudi melihat kearah putri pertamanya itu.

"A-aku, H-habis dari r-rumah sakit yah, aku k-kecelakaan, dan koma hikss" sebulir air mata yang sedari tadi ia tahan kini jatuh tanpa izin.

"Anda kira saya percaya dengan apa yang anda katakan hah! Kamu habis nge-jalang kan! Sama pria yang lebih tua dari anda? Cih!".

"E-enggak yah, hikss, hikss, aku beneran kecelakaan, kalo ayah gak percaya ayah bisa pergi kerumah sakit **** untuk mencari tahu apa yang senja katakan benar yah hikss".

"Tidak usah, saya tetap tidak percaya kepada anda. Mau sekeras apapun anda mencoba".

Sebelum beranjak dari sana ayahnya sempat mendorong senja sampai hampir terbentur pada batu besar yang di sampingnya.

Tak jauh dari sana ibunya melihat apa yang di bicarakan ayah dan anak itu. Setelah kepergianya, ibunya segera pergi menemui senja.

Plakk!

Siapa sangka? Ibunya akan melakukan ini kepadanya.

"Ibu?, Kenapa ibu nampar senja?". Dengan suara yang masih sesenggukan.

"Kamu tau? Kenapa ibu nampar kamu senja?, Karena barusan ibu denger sendiri kalo kamu hilang selama seminggu karena habis nge-jalang!". Bentak ibu senja

"Bu, itu gak bener ibu dengerin dulu penjelasan senja hiks, hiks".

"Ibu gak perlu dengerin penjelasan kamu lagi, semuanya sudah jelas, ibu kecewa sama kamu senja, kamu tahu? Ibu bela-belain kamu di depan ayah kamu karena ibu merasa kasihan atas sikap ayah terhadap kamu! Tapi ternyata ayah kamu benar, seharusnya ibu gak terlalu belain kamu, benar-benar anak sialan, kamu itu kotor senja kotor!". Setelah mengatakan itu ia beranjak dari sana, meninggalkan senja yang masih terdiam mematung disana.

Ia tidak percaya, satu-satunya orang yang selama ini membelanya kini sudah tak ada lagi. Dan selanjutnya pasti hari-harinya akan lebih berat karena sudah tak ada penyemangat.

Ia pun beranjak dari sana pergi menuju kamarnya.

"Hikss Tuhan, kenapa jadi begini? Salah aku apa, semua ini cuma salah paham hikss hiks, pengen nyerah aja Tuhan". Ia terus menangis meracau tak jelas.

Bagi siapa yang mendengar tangisan wanita itu akan merasa iba.

Malam pun tiba, dan semua keluarga sudah berada di meja makan tapi hanya satu yang tak ada di kursinya.
Ia gadis itu adalah senja!

Tak lama terdengar langkah kaki berjalan kearah mereka.

Tap.
Tap.
Tap.
Tapp.

Ruang tamu yang sedang di isi oleh candaan itu seketika hening saat melihat. Senja yang saat ini berdiri di belakang mereka!

Ia mulai berjalan menuju kursi yang kosong dan mulai menduduki dirinya disitu, tak lama ada suara bariton yang mengangkat suara.

"Sedang apa anda di situ?".

"Senja mau makan yah". Dengan kepala yang tertunduk ia berkata.

Kini ibunya yang angkat suara "kamu, makan di belakang sana sama piaraan kamu itu". Tunjuknya dan menyuruh senja pergi.

Senja tak dapat melakukan apa-apa selain ia di suruh pergi ke belakang, ia juga melihat tatapan membunuh keluarganya yang seolah tak ingin ia berada di tengah-tengah mereka.

_______

"Malam mah, pah" sambil mencium pipi keduanya.

"Malam sayang, tumben pulang cepet" tanya wanita itu.

"Iya mah, soalnya pekerjaan kantor udah beres semua"

"Yaudah kalo gitu, cepet sana bersih-bersih terus turun kita makan sama-sama. Mama masak makanan kesukaan kamu".

Setelah selesai,ia turun menuju ruang makan.

Suara bariton ayah angkat bicara "vin, papa mau nanya? Gadis yang kamu jenguk sama mama minggu kemarin itu".

"Ia apa, kenapa sama dia?".

"Emang bener kamu mau di jodohin sama dia?" Tanyanya hendak memastikan.

"Iya ayah gavin serius mau di jodohin sama dia".

"Tapi kamu udah tau kan, namanya?".

"Udah dong, namanya senja Ailiana orangnya cantik banget pah".

"Halah kamu ini".

Terdiam beberapa menit lalu kembali bersuara.

"Tapi yah, kok aneh ya, aku sempet liat badan senja penuh goresan terus banyak lebam-lebam gitu".

Mata ayahnya kini melotot mendengar perkataan anaknya"maksud kamu?".

"Yah maksud gavin dia kayaknya anak broken home deh pah, sering di siksa sama keluarganya, tapi anehnya pas gavin nanyain tentang itu dia bilangnya jatuh, tapi gak mungkin kan jatuh terus lukanya kayak gitu".

"Hem, menurut papa dia mendapat kekerasan fisik, tapi dia gak mau ngasih tau siapa-siapa. Gadis itu kuat". ucapnya kepada sang anak!

Mamahnya yang sedari tadi menyimak obrolan serius antara ayah dan anak itu, ikut bersuara.

"Kasihan dia, vin kalo gitu kamu harus cepet-cepet di jodohin sama dia, biar penderitaannya bisa hilang kalo udah sama kamu". ucapnya

"Aku si, mau-mau aja mah".

"Oke kalo gitu, papa suruh orang kepercayaan papa buat nyari informasi dimana gadis itu tinggal, setelah itu kita akan kesana untuk melamarnya". Ucap mamanya bersemangat!

"Oke nanti papa, suruh anak buah papa buat nyari info gadis itu."

Bersambung ✨....

Gimana? Nyambung gak cerita ku? Hehe kalau suka jangan lupa vote+komennya ya.

See youu, bubye🙌.

a harmonious family every child's dream  (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang