kebahagiaan kali ini berpihak padaku.

9 5 0
                                    

Flashback.

"Kamu punya penyakit mental, dan juga leukimia kedua penyakit itu harus segera di obati jika tidak dampaknya akan sangat berbahaya bagi hidupmu."

"Saya tahu dok, saya yakin penyakit ini bisa sembuh tidak perlu di kemo terapi."

"Tapi, penyakit ini sangat beresiko bag-."

"Iya dok saya mengerti maksud dokter, tapi biarkan saya mencoba berusaha sendiri menyembuhkan penyakit ini. Jika saya sudah tak sanggup saya akan melakukan kemo terapi seperti yang dokter katakan."

"....."

"Oh iya dok, hari ini saya sudah boleh pulang?."

"Iya kamu sudah boleh pulang, setelah sampai di rumah kamu harus mengistirahatkan kembali tubuhmu karena tubuhmu masih lemah."

"Baik dok."

"Kalau begitu saya permisi dulu."

"Tunggu dok."

"Ada apa? Ada yang mau di tanyakan lagi?."

"Eum dok, Tolong jangan kasih tahu pacar saya tentang penyakit saya ini." Senja berkata sambil melirik ke pintu yang setelah terbuka di depannya.

"Tapi kenapa? Itu pacar kamu, dia berhak tahu kondisi kamu." Jelas sang dokter.

"Saya, saya hanya tidak ingin membebankan pikirannya jadi saya minta tolong agar supaya dokter tidak mengatakan yang sebenarnya."

Dokter itu hanya diam sembari berpikir, beberapa detik kemudian dia mengganguk dan pergi dari sana. Selang beberapa menit setelah kepergian dokter, pintu di buka dan terpampanglah wajah tampan yang berdiri di hadapannya menatap kearahnya sambil tersenyum hangat. Dia mendekat dan duduk di samping brangkar sambil berkata

"Kamu udah boleh pulang hari ini nja." Gavin berkata sambil mengelus surai panjangnya itu.

Senja berpura-pura terkejut "oh iya?, Bener aku udah boleh pulang?."

"Iya sayang bener, mana ada aku bohong sama kamu. Yaudah kalo gitu sekarang kita siap-siap yuk."  Setelah selesai siap-siap dan di sinilah mereka berada, tepat di ruang tamu rumah senja.

"Kenapa baru pulang?." Tanya ibunya ketika melihat senja dan gavin yang sedari tadi hanya diam.

"...."

"Tidak ada yang mau menjawab pertanyaan ibu?."

Karena mendengar itu, Gavin pun angkat bicara "begini buk, biar saya jelaskan apa yang terjadi, jadi kemarin saat saya tengah di perjalanan menuju kantor saya. Saya melihat banyak orang yang berkerumun di tepi jalanan karena saya penasaran saya pergi melihatnya dan saat saya melihat di tengah kerumunan itu ada senja yang sudah pingsan tergeletak di jalanan tanpa ada yang membantu, saya membawanya ke rumah sakit dan di rawat selama 1 hari." Jelas gavin lalu melirik ke arah ibu senja yang nampak diam dengan raut wajah tak tertebak.

Menghela nafas sebentar lalu ibunya berkata "kenapa tidak ada yang memberitahukan tentang ini kepada saya? Saya ibunya saya berhak tahu, dan kamu. Kamu berniat menyembunyikan keadaan putri saya agar saya tak mengetahui apa yang terjadi." Jelas ibunya yang terdengar sedikit membentak.

Senja yang mendengarnya merasa senang Karena ibunya masih memperhatikannya tapi juga tidak tega kepada gavin yang menjadi sasaran "ibu, ibu tenang dulu ini bukan salah gavin. Senja aja yang lupa kasih tahu ibu kalau senja lagi di rawat."

a harmonious family every child's dream  (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang