mencoba bertahan.

1 2 0
                                    

Saat sedang memandangi langit malam di teras luar, tiba-tiba saja senja merasakan kepalanya berdenyut nyeri, badannya langsung lemas segera ia pergi ke kamar untuk meminum obatnya.

"Hufff, kenapa si penyakit ini kambuh lagi? Padahal kemarin-kemarin udah nggak kambuh lagi deh". Dia bermonolog sendiri.

Thing!

Suara notifikasi itu membuyarkan lamunan senja, segera ia mengambil benda pipih yang ia taruh di meja belajarnya dan membuka aplikasi hijau!

My Mine❤️

Selamat malam senja❤️
Lagi ngapain?
Udah makan belum?

Senja yang mendapatkan pertanyaan seperti itu tanpa sadar memegang pipinya yang terasa panas karena melihat isi pesan tersebut.

Malam vin
Ini lagi balas chat kamu,haha
Udah
Kamu sendiri udah makan belum?
Kok jam segini belum tidur?

Bagus deh kalau udah makan.
Bisa aja kamu😂
Udah tadi
Nggak bisa tidur, kepikiran kamu terus

Ih apaan si
Udah sana kamu tidur
Aku juga mau tidur, ngantuk

Yaudah deh iya, aku tidur dulu ya
Besok pagi aku jemput
Byee, love u ❤️

Pesannya hanya di read oleh senja, gavin berpikir mungkin senja sudah tidur. Dia terus membayangkan wajah gadisnya tanpa sadar ada seseorang yang sedari tadi memandangnya dengan perasaan ngeri

"Ngapain loh, senyum-senyum sendiri? Kesurupan loh ya?".

"Sembarangan kalo ngomong, sejak kapan loh di situ?". Tanya gavin pada kakaknya

"Udah lama". Dia berjalan masuk dan menduduki diri di tepi ranjang gavin.

"Besok loh sibuk?".

"Nggak, gue cuma mau nganterin senja ke kampus terus ke kantor".

"Bagus, kalo gitu loh bisa nggak gantiin gue? Ke acara ulang tahun salah satu college gue? Soalnya gue nggak bisa, pagi-pagi banget gue udah harus berangkat ke swiss".

Berdehem sebentar lalu gavin menjawab "ya gue si bisa-bisa aja, emang acaranya jam berapa?".

"Jam 7 malem, oh iya loh juga bisa ngajak pacar loh kalo dia mau". Setelahnya arvin pergi meninggalkan kamar gavin.

________

Tapp
Tappp
Tappp

Senja berjalan menuju ruang makan, sesampainya di sana dia melihat sudah lengkap keluarganya yang tengah sarapan, lalu tatapannya tanpa sengaja bertubrukan dengan iris tajam ayahnya.

Dia tak jadi menduduki dirinya di tengah-tengah mereka, dia langsung berpamitan dengan ibunya dan segera berlalu dari sana!

"Ck, tidak tahu diri!". Kata ayahnya membuka suara

Senja berbalik dan hendak berpamitan dengan ayahnya tapi sebelum itu terjadi, ayahnya sudah lebih dulu beranjak dari sana dan mendorong senja sehingga tanpa sengaja senja terjatuh dan kepalanya hampir tertubruk meja.

Dia berdiri dan menatap ayahnya, dan di balas tatapan tajam oleh ayahnya.

"Y-yah, senja cuma mau berpamitan sama a-yah". Seperti biasa dengan kepala menunduk.

"Tidak perlu, anda hanya membuat nafsu makan saya hilang! Cepat pergi dari sini saya tidak ingin melihat wajah anda lebih lama!". Senja mengangguk dan segera meninggalkan keluarga itu.

Sesampainya di kampus senja terlihat murung, ada beberapa mahasiswa yang terang terangan membicarakannya.

"Liat deh dia, kemarin senyum-senyum sendiri, sekarang keliatan murung, haha kasian banget".

Begitulah kata-kata mereka yang dapat senja dengar tapi tak di hiraukan oleh senja, saat tengah berjalan ada yang sengaja menabraknya senja mendongak melihat siapa yang menabraknya.

"Ups, sorry gue sengaja". Senja tak menanggapi dan lebih memilih melanjutkan perjalanannya tapi siapa sangka putri mencekal tangannya.

"Gaess, kalian tahu nggak kenapa senja keliatan murung banget kayak gini? Karena senja tuh lagi sedih dia nggak di transfer uang sama pria hidung belang setelah melayaninya". Putri tersenyum puas dengan kebohongannya

"Apaan si put, lu nyebar hoax tau nggak!".

"Nyebar? Hoax? Siapa? Gue? Yah nggak lah, gue punya bukti kali". Dia menunjukkan foto yang memperlihatkan senja sedang bercumbu panas dengan pria asing di club.

" Ih nggak nyangka ya, si senja yang keliatannya anak baik-baik tahunya ngejalang di club, kasian orang tuanya ya". Banyak yang mencibir senja dengan segala perkataan menyakitkan.

"Nggak itu nggak bener, itu pasti editan! Itu bukan gue!". Setelahnya senja pergi meninggalkan mereka yang menertawakannya.

"Hikss, nggak itu nggak bener itu semua bohong hikss, Tuhan kenapa hidup aku begini?".

"Aku nggak kuat Tuhan, kenapa? Kenapa mereka semua jahat!". Tanpa sadar ada yang sedang mendengar perkataannya itu.

"Ngmong sendiri?". Tanya orang tersebut.

Senja berbalik badan dan menegang," finsen? Sejak kapan loh disini? Loh ngikutin gue ya?".

"Nggak penting!". Dia mendekat dan bersandar di sebelah senja

"Nggak usah dengerin apa kata mereka, jangan nangis. Buktiin! Buktiin orang yang di foto itu bukan loh".

"Finsen loh?".

"Gue percaya sama loh". Sambil menghapus air mata gadis itu.

"T-tapi!".

"Jangan nyerah sebelum mencoba!". Setelahnya finsen pergi dari tempat itu

Bersambung ~

Jangan lupa vote komen ya, bubye






a harmonious family every child's dream  (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang