Chapter 8

54.8K 768 13
                                    

Sesampainya di depan kantor Lea dan Moza buru² menuju ke ruangan Riyan. Takut sang bos marah akibat menunggu terlalu lama

Setelah sampai didepan pintu ruangan Lea tidak lupa untuk mengetuk pintu terlebih dahulu

Tok...tok...tok... ( Suara ketukan pintu )

" Masuk " sahut Riyan

" Permisi pak, ada apa bapak nyuruh saya kesini " Jelas Lea

" Hmm saya bosan , jadi saya menyuruh kamu dan Moza kesini untuk nemenin saya "

" Kirain saya ada hal penting pak "

Seketika suasana menjadi hening hanya ada suara detingan jam saja yg berbunyi. Karna Riyan tidak tahan dengan suasana yang canggung seperti ini akhirnya Riyan membuka suara terlebih dahulu

"Hmm Kamu tadi kesini naik apa " tanya Riyan

" Naik taksi pak " jawab Lea

" Kenapa tidak minta dia anter oleh supir"

" Saya tidak enak pak "

" Tidak enak kasih kucing saja "

" Bukan begitu pak, saya kan kerja di sini jadi tidak enak jika minta supir mengantarkan saya " jelas Lea

" Tidak apa, jika kamu membutuhkannya minta lah supir untuk mengantarnya "

" Hmm baiklah pak "

Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 siang yang bertanda waktunya para karyawan untuk beristirahat

Riyan pun juga merapikan berkas² yang sedari tadi ia tanda tangani

" Yuk Lea kekantin sudah masuk waktu makan siang " ajak Riyan

" Iya pak "

Sesampainya di kantin banyak pasang mata yang memperhatikan Lea ada juga berbisik-bisik

" Pak kayanya saya makannya nanti aja "

" Kenapa emangnya Lea "

" Saya tidak enak , semua orang terus memandangi saya "

" Tidak apa , hiraukan saja mereka "

" Baik pak "

" Kamu mau pesan apa " tanya Rian

" Samain saja pak "

" Baiklah kalo gtu "

" Bu, nasi goreng seafood nya 2 ya , sama minumannya jus alpukat 2 " jelas Rian

" Baik pak, mohon di tunggu "





Maaf ya suka lama update nya


Ibu SusuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang