The second.

711 74 13
                                    

"Ahh... Chanyeolh."

Baekhyun meremas rambut si bodyguard yang berada di antara pahanya. Kakinya menekuk lalu menendang ke segala arah dan wajahnya merah merona.

Chanyeol tengah menghukumnya.

Menghukum dengan menguras habis seluruh sperma miliknya.

"Hm?" Chanyeol hanya bergumam terlalu asik membuat Baekhyun menjerit karena hampir mendapat lima kali klimaks beruntun hanya karena Chanyeol menghisap penisnya.

Baekhyun bergetar menahan ejakulasi yang berada tepat di pangkal. Jika beberapa klimaks lagi, mungkin Baekhyun benar-benar akan tidak sadarkan diri.

"A-ah Chanyeol! Angh!"

Baekhyun tidak tahan.

"Uh! Please stop! Angh! Angh!"

Chanyeol menurut. Sebelum ejakulasi menghampiri Baekhyun, ia melepas kulumannya pada penis si mungil majikannya. Ia Mengangkat kepalanya dari selangkangan Baekhyun dan menatap anak itu yang tengah mengigit bibir dan jemari tangan meremas sprei. Chanyeol belum puas melihat Baekhyun tersiksa sejujurnya.

"Bukankah hukuman tadi terasa nikmat? Kau tampak berantakan, Tuan muda Baekhyun."

"Brengsek. Kau itu adalah pria brengsek yang pernah aku temui." Baekhyun berkata lirih. Tenaganya nyaris terkuras habis karena perbuatan Chanyeol.

"Setidaknya aku tidak merusak mu dengan memasuki lubang mu, Baekhyun. Aku menghargai dan tidak akan merusak." Apa yang aku sayangi, lanjutnya dengan tulus di dalam hati.

"Tetap saja, brengsek."

Chanyeol memilih berbaring lalu memeluk tubuh yang pas untuk di peluknya. Baekhyun seperti gembok dan Chanyeol adalah kunci. Baekhyun adalah apa yang ia inginkan, apa yang ia cari. Tapi ia cukup tahu diri bahwa Baekhyun berada sangat jauh di atasnya. Ia dapat menyentuh Baekhyun saat ini saja sudah sebuah keberuntungan untuknya.

Chanyeol menarik selimut lalu mulai mengecup pucuk kepala Baekhyun yang beraroma menenangkan.

...

"Seperti biasa aku akan berada di sekitar kampus mu. Jika melihat sesuatu yang mencurigakan, kau bisa menelepon ku atau memberi tanda seperti biasa."

Baekhyun enggan berbicara. Sejujurnya, ia sibuk mengagumi penampilan Chanyeol saat ini. Dari semua agenda yang berhubungan dengan Chanyeol, Baekhyun sangat suka jika pria besar nan gagah itu berperan sebagai laki-laki biasa untuk menjaga privasinya di sekitaran kampus. Baekhyun menyukai itu karena Chanyeol akan memakai pakaian non formal seperti kemeja panjang dan jeans denim panjang atau kaos dan celana joger. Chanyeol terlihat biasa, terlihat mudah di gapai baginya.

Tapi berbeda cerita jika si bodyguard telah memakai setelan membosankan berupa kemeja panjang hitam, lalu celana kain hitam pula sabuk yang melingkarinya terlihat begitu kelam dan dengan tatanan rambut model hair up. Walaupun Baekhyun tetap akui jika Chanyeol masih sama seksi dan panas untuk di pandang.

Chanyeol memiliki dua visual yang benar-benar tidak bagus di lewatkan. Bad boy and the hottest bodyguard, Baekhyun mengatakannya begitu

"Aku masuk. Pulang sekolah nanti, pastikan kau akan menyiapkannya penismu untuk mengorek lubangku."

Holy shit!

Bukankah Chanyeol pernah mengatakan jika Baekhyun cukup nakal? Ia tentu tidak melewatkan itu. Dan ya, Baekhyun sering menggodanya itu mengapa Chanyeol tidak lagi segan untuk melecehkan anak itu.

Baekhyun memancingnya. Memancing hormonnya yang tinggi yang sejujurnya jika tidak di barengi akal sehat, maka habislah tubuh Baekhyun saat kata-kata nakal keluar dari mulutnya.

"Pastikan mental dan fisik mu kuat untuk ku hancurkan nanti."

...

Chanyeol mengirim pesan pada Baekhyun karena tidak bisa menjemputnya hari itu. Tapi, Chanyeol tetap mengirim anak buahnya untuk menjemput Baekhyun.

Dalam perjalanan maupun saat mobil sudah masuk ke dalam pekarangan rumah megahnya, Baekhyun kehilangan mood. Kuisnya tidak berjalan baik dan Chanyeol mengiriminya pesan dengan sangat singkat tanpa ada permintaan maaf sebelumnya.

"Aku mengirim anak buahku untuk menjemputmu." Begitu kira-kira isi pesannya dan Baekhyun enggan membalasnya.

Langkah kaki ia bawa masuk rumahnya dan di suguhi berbagai macam dekorasi bunga-bunga. Rumahnya sedang di hancurkan-Baekhyun melebih-lebihkan-dan dia tidak tahu menahu.

"Hentikan!" Baekhyun berteriak kesal membuat semua pekerja menoleh lalu menghentikan pekerjaannya dan memilih menunduk, "Ada apa ini? Ini rumahku, kenapa kalian seenaknya membuatnya nampak menjijikan seperti ini?!"

Lalu atensinya ia bawa pada pria yang baru masuk kedalam rumahnya dengan setelan formal yang saat ini sangat Baekhyun benci.

"Kau apakan rumahku, brengsek!" Baekhyun menyalak pada bodyguardnya yang hanya menampilkan ekspresi datar.

"Tuan dan nyonya besar akan pulang. Kepulangannya kali ini nyonya besar meminta di buatkan acara kecil-kecilan. Ia akan mengundang beberapa kolega ke sini."

Baekhyun mengernyit. Tidak biasanya ibunya melakukan itu, "Eomma ku? Kenapa begitu?"

"Nyonya besar bilang, ini pula acara perjodohan. Ia ingin anda melihat putra atau putri koleganya. Jika nanti anda berkenan dengan salah satunya, nyonya besar akan menjalin hubungan keluarga dan menjodohkan anda."

Baekhyun mencelos mendengarnya. Perjodohan gila yang bahkan Baekhyun hanya tahu jika itu hanya cerita dongeng sangat-sangat kuno tapi sial, ia juga akan merasakan itu.

"Aku tidak mau! Katakan pada Eomma aku tidak akan pernah mau. Aku tidak akan menikah seumur hidup!" ucapnya geram lalu melangkah naik pada tangga untuk pergi ke kamarnya.

Chanyeol menghela nafas. Akhirnya masa ini ia lewati. Baekhyun akan mencari pemiliknya lalu Chanyeol hanya akan diam dan bersembunyi di balik pekerjanya.

Chanyeol mencintai Baekhyun lebih dari apapun bahkan saat sepuluh detik pertama ia di perkenalkan pada anak itu, ia telah jatuh cinta lalu rengekan pertama si tuan muda Byun yang tidak akan mungkin Chanyeol lupakan.

Bagaimana ia mengatakannya? Ia begitu jatuh, begitu mendamba. Bahkan untuk merusak pun dia enggan. Baekhyun akan si sentuh orang lain, di dekap lalu mendapat perhatian orang baru, Chanyeol tidak sudi membayangkan. Chanyeol ingin egois.

...

"Aku tidak mau Chanyeol." Baekhyun terisak-isak keras di dada sang bodyguard.

"Cobalah satu kali pertemuan jika tidak menemukan, katakan pada ibumu namun jika kau menemukan..."

"Hm?" Baekhyun bergumam untuk meminta lanjutan.

Namun sulit untuk Chanyeol melanjutkan. Ia menasihati Baekhyun tapi bahkan hatinya robek besar di satu bagian.

"Katakan pada Eomma kau akan berubah dewasa. Kau tidak perlu perlindungan ku, kau tidak akan merengek."

Baekhyun semakin mendekap Chanyeol menyalurkan rasa beribu kecewa atas ucapan Chanyeol. Chanyeol memang tidak akan mengerti sampai selamanya. Chanyeol di takdirkan menjadi seorang kaku bahkan untuk ikatan bernama cinta yang sejujurnya tidak bisa di anggap candaan.

"Lusa Eomma dan Appa mu pulang, kau tidurlah agar tidak ada beban di bawah matamu." Chanyeol mencoba mendorong kening Baekhyun yang entah sampai kapan terus menempel di dadanya.

"Aku tidak mau." Baekhyun malah memeluk leher Chanyeol dan kini bersembunyi di ceruk leher beraroma brownies kopi dan sedikit mentol karena laki-laki berstatus kan bodyguardnya itu baru saja selesai mandi.

"Lalu kau ingin apa?"

"Aku ingin bercerita banyak. Aku mengalami kejadian sial hari ini. Aku membencinya."

.
.
.

Yay or nah?

Under My Bodyguard | ChanBaek YaoiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang