The Twelfth.

366 31 8
                                    

Baekhyun dan Chanyeol  kembali ke rumah utama dimana saat membuka pintu, mereka langsung disambut oleh appa eomma dan hyung. Baekhyun tentu langsung menubruk tubuh sang kakak. Sudah beberapa lama mereka tak bertemu jujur keduanya merindu, terlebih sebelumnya hanya memiliki masing-masing untuk saling menguatkan.

"Kau baik?"

Baekhyun hanya berfokus memeluk Hyung nya. Inginnya menangis tapi dia laki-laki dan tentu saja tidak boleh menangis, begitu pikir Baekhyun.

Baekbeom melepas pelukan mereka karena merasa helaan nafas sang adik tidak beraturan dan terasa berat.

"Mau menangis? Ah adik ku yang manis."

"A-aku rindu Hyung."

"Halo rindu, perkenalkan, aku Byun Baekbeom, kakak dari si manis Byun Baekhyun. Senang berkenalan dengan mu."

Park Chanyeol yang berdiri di ambang pintu memilih tersenyum kilas dan meninggalkan keluarga kecil yang sedang lengkap itu.

Miris.

Ia cemburu. Bukan, bukan karena Baekbeom tapi karena ia tahu Baekhyun akan melupakannya saat Baekbeom datang. Sedangkan, hanya Baekhyun yang ia miliki.

Tanpa sadar, Park Chanyeol juga bergantung pada Baekhyun terlepas dari uang dan segala tunjangan, Baekhyun mungkin telah menjadi dunianya.

Ponselnya berdering dengan id Baekhyun dan emoticon love menandakan sang kekasih meneleponnya.

"Ya ada apa?"

"Kemana? Kenapa disaat ingin mengatakan tentang kita, kau selalu pergi. Hyung ku ingin tahu tentang mu."

Terdengar nada ketus disana membuat senyuman kecil terpatri di bibirnya, "Baik aku datang."

...

"Pertama-tama mari berkenalan terlepas dari kita yang sudah mengenal sebelumnya."

"Park Chanyeol." Chanyeol menjawab cepat.

"Sebagai bodyguard adikku atau kekasihnya?"

"Keduanya."

Situasi ini mengingatkan Chanyeol kala ia berhadapan langsung dengan Byun Yunho kala pengangkatannya sebagai bodyguard untuk Baekhyun beberapa tahun yang lalu. Tapi kali ini suasananya lebih nyaman dengan teh hijau dan err stroberi(?) yang baru saja Baekhyun suguhkan.

"Appa bilang, Hyung sudah menyentuh adikku lalu menurut Hyung, aku harus menghajar Hyung atau tidak?"

Santai namun tentu saja membuat Chanyeol sedikit kikuk. Ini bukan tentang kekuatan si sulung Byun. Tapi jika mereka berkelahi, apa mungkin restu masih menyertai Chanyeol?

Jika Baekbeom berhasil di lumpuhkan, maka Baekhyun akan marah besar padanya. Namun jika Chanyeol mengalah, maka harga dirinya sebagai pria sekaligus kekerasannya terhadap lawan akan tergadaikan.

"Aku bercanda."

Akhirnya nafas lega Chanyeol hembuskan tanpa terdengar.

"Aku mengenal Baekhyun. Sedikitnya ia pemaksa, dan melihat Hyung yang begitu kokoh atas perintah appa, aku yakin Baekhyun yang memaksa. Anak itu memang sedikit keras kepala dan kekanakan."

"Maafkan saya, seharusnya saya bisa lebih keras lagi bertahan."

Baekbeom terbahak. Ini terlihat Chanyeol sangat sulit mengendalikan nafsunya terhadap Baekhyun.

"Hyung memiliki perasaan pada adikku itu mengapa saat ia menggoda mu, kau antara mau tidak mau. Yah begitulah, aku paham. Jangan khawatir. Mulai lah memanggilku Hyung, lupakan tentang siapa yang muda disini, mengerti?"

Under My Bodyguard | ChanBaek YaoiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang