The Tenth.

379 36 19
                                    

Baekhyun membuat ramyeon di dapur rumahnya. Tidak mau memanggil asisten rumah tangganya karena sudah terlalu larut. Lagipula ramyeon hanya untuk mengganjal perutnya.

"Baekhyun."

Gila, air panas hampir saja lepas dari tangannya.

"Kau membuat apa?"

Malas menjawab, Baekhyun masih marah dengan laki-laki itu.

"Bisa buatkan aku satu?"

Baekhyun membalik tubuhnya. Dan iya. Serba hitam lagi. Trening hitam dan kaos slim fit hitam, rambut hitam nya yang turun dan pupil mata yang hitam.

"Lupa fungsi dari kedua tanganmu, bodyguard-nim?" ujar Baekhyun ketus.

"Terakhir ku ingat, aku masih bisa meremas pantat mu?"

Iya Baekhyun bersemu, bukan malu tapi karena kesal bisa-bisanya berbicara begitu saat mereka masih ada di situasi perang dingin.

"Kalau begitu, kedua tanganmu masih berfungsi dengan baik. Buatlah sendiri. Dan seingatku, di paviliun mu terdapat dapur dan fasilitas lengkap untuk memasak. Rumahku bukan untuk pelarian dari rasa laparmu."

Chanyeol mendekat. Meraih ramyeon di tangan sang kekasih dan menaruhnya di belakang Baekhyun tepat di meja counter.

"Bukan rumahmu, tapi dirimu untuk menuntaskan rasa lapar ku."

Baekhyun mendecih, "Lihatlah pria ini yang sebelumnya mengatakan bahwa cintanya bukan hanya sekedar seks kini malah memintanya sendiri. Menjilat ludah, huh?"

Chanyeol menggeleng, semakin mendekat membuat Baekhyun reflek mundur. "Bukan. Aku mencoba menjilatmu, bukan secara harfiah."

Ayolah Chanyeol juga muak dengan perilaku sang kekasih beberapa hari ini. Marah, membentak, menekuk alis, manyun, bahkan tidak segan memukul dadanya. Tidak sakit, tidak mengganggu, hanya saja ia rindu Baekhyun yang kekanakan dan manja.

"Pergilah. Aku malas berdekatan dengan mu, kau bau."

Chanyeol tidak gentar. Mengurung Baekhyun diantara lengannya yang memiliki bisep besar dan tepat menatap ke mata kecil si kekasih.

"Bagaimana jika kita pergi ke kamarmu, hm." Ia mulai melakukan agresi dengan mengendusi perpotongan leher Baekhyun. Seperti biasa ada samar harum khas Baekhyun disana.

"Pergi sendiri, aku akan tidur di kamar appa dan eomma."

Baekhyun menendang selangkangan Chanyeol dan melarikan diri ke kamar appa eomma yang berada di lantai bawah sebelum Chanyeol mengejarnya.

Chanyeol membungkuk ngilu. Tadi itu cepat sekali dan fuck sakit sekali seperti dia akan mati saat itu.

Saat Chanyeol menoleh, Baekhyun sudah di dalam kamar dan menjulurkan lidahnya meledek Chanyeol lalu, Bruk! Pintu kamar terbanting keras dan terkunci.

"Kau akan membayarnya dengan lubang mu, Baekhyun."

Mengerikan. Andai Baekhyun mendengar bisikan itu. Sudah pasti ia akan mengubur diri sebelum Chanyeol berubah jadi Hulk.

...

"Ke kampus ku. Cepat."

Chanyeol segera mengambil kunci mobil dan malah terkaget saat di dalam mobil, tepatnya di kursi belakang sudah ada orang lain dan memberikan senyum full padanya dan menggaruk pipi.

"Hai. Aku teman Baekhyun."

Dan Chanyeol melirik pada Baekhyun, meminta penjelasan.

"Dia temanku, Choi Minki atau Ren. Ini mencegah terjadinya hal yang tidak-tidak yang akan kau lakukan padaku."

Under My Bodyguard | ChanBaek YaoiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang