Hai haiiii. Masih inget sama aku, gak? Ini cerita baru aku. Jangan lupa vote dan komennya, ya. Semoga kalian yang membaca cerita ini suka. 🦋
Happy Reading. 🦋
💃
"Sesuatu yang didasari oleh dendam, pasti tidak akan bertahan lama."
01. MBOAM || Prolog
💃
"Ala ..." panggil Priscilla pada Argi yang kini sedang duduk di sampingnya.
Argi menoleh sambil mengecup pipi Priscilla dengan lembut. Ia menautkan jari jemarinya dengan Priscilla. "Hm?"
Priscilla tersenyum miris melihat kelakuan Argi, suaminya. Ia melepaskan tautannya, sambil memberi jarak di antara dirinya dan Argi. "Aku mau ngomong sesuatu sama kamu."
Argi sedikit merasa sedih saat Priscilla menjauhi dirinya. Ia menatap kedua manik Priscilla dengan tatapan lembut. "Kenapa, Ila?"
Priscilla menghembuskan nafasnya pelan. Ia mengambil amplop yang ada di saku bajunya, kemudian, ia berikan kepada Argi, tanpa berbicara sepatah kata pun.
Argi menatap Priscilla dan amplop yang disodorkan oleh Priscilla itu dengan tatapan bingung. Ia mengambil amplop di tangan Priscilla dengan lembut. Entahlah, ia merasa perasaannya menjadi tidak enak, apalagi saat melihat amplop yang disodorkan oleh Priscilla.
"Ini apa, Ila?" tanya Argi, masih dengan tatapan lembutnya.
"Buka aja," balas Priscilla pelan.
Dengan tangan yang sedikit gemetar, Argi mulai membuka amplop tersebut. Ia mengeluarkan secarik kertas yang ada di dalam amplop tersebut, kemudian ia membacanya. Matanya seketika membulat kaget setelah membaca kertas tersebut. Ia menatap Priscilla dengan tatapan kecewa.
"Ila ... kamu---"
"Iya, Ala. Aku mau kamu tandatangani surat cerai itu," potong Priscilla cepat, sambil mengepalkan kedua tangannya erat di sisi tubuhnya, menahan rasa sesak yang mulai menyeruak di dalam dadanya.
💃
-To Be Continued-
Segitu aja ya prolognya, semoga kalian suka. Jangan lupa tinggalkan jejak untuk cerita ini.
Dan kalau tidak keberatan, jangan lupa follow akun wattpadku juga. Terima kasih. 🦋💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Because Of A Misunderstanding
Teen Fiction"Gue percaya kalau cinta itu datang karena terbiasa. Buktinya, gue jatuh cinta sama dia karena terbiasa bersama." ~Argi Bentala Gilson "Cinta dan juga benci itu beda tipis. Jangan terlalu benci kepada orang, karena...