"Selalu ada perasaan yang tidak bisa aku jelaskan setiap kali melihatmu."
08. MBOAM|| Bertemu, Lagi?
💃
Setelah dari kantor Argi, Priscilla langsung pulang dan melangkah pergi ke kamarnya. Ia merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk miliknya, dengan pikirannya yang sedikit berkecamuk.
"Anya, bisa kita bicara sebentar?"
Ucapan Aaron tadi siang kembali terngiang-ngiang di pikirannya. Ia menggelengkan kepalanya pelan, kemudian, ia mendudukkan dirinya di atas kasur.
Priscilla tidak menyangka jika ia akan bertemu lagi dengan Aaron. Setelah sekian lama berpisah, dan sekarang mereka bertemu lagi, membuat Priscilla sedikit tidak nyaman. Apalagi, ia baru mengetahui kalau Aaron ternyata sahabatnya Argi. Ia menghembuskan nafasnya gusar.
Priscilla mengepalkan kedua tangannya erat dengan matanya yang mulai berkaca-kaca. "Kenapa, Ar? Kenapa sekarang kamu muncul lagi di hadapan aku?"
Priscilla mengambil ponselnya yang berada di sampingnya. Kemudian, ia mulai menyalakannya dan langsung membuka aplikasi galeri di ponselnya.
Priscilla menatap foto dirinya, Aaron, dan Adiknya dengan perasaan rindu. Ia mengusap pelan layar ponselnya dengan air mata yang mulai turun membasahi kedua pipi mulusnya.
"Kakak, ayo kita foto bertiga!" ajak Falicia sambil menarik tangan Priscilla dan Aaron yang sedang bercanda di luar rumah Priscilla dan Falicia.
Priscilla sedikit mendengkus kesal, karena Adiknya telah mengganggu waktunya dengan Aaron. "Buat apa sih?"
Falicia menoleh ke arahnya sambil nyengir. "Buat kenang-kenangan, Kak. Lagian kita jarang banget foto bertiga, 'kan?"
"Bener tuh kata Cia. Udah lah Anya, cuman foto doang, kok. Ayo!" ajak Aaron sambil menarik Priscilla mendekat.
Priscilla hanya bisa pasrah saat dirinya ditarik begitu saja oleh Aaron. Ia melingkarkan tangannya di pinggang Aaron, dan Aaron merangkul bahunya. Tapi, bukan hanya bahunya saja yang dirangkul, melainkan, bahu Adiknya juga dirangkul oleh Aaron. Karena posisinya Aaron berada di tengah-tengah Priscilla dan Falicia.
Priscilla sedikit sedih melihatnya. Karena, ia kira hanya dirinya yang akan Aaron rangkul. Namun, ternyata Adiknya juga dirangkul. Apa boleh ia cemburu?
"Senyum Kak Pris!" titah Falicia saat melihat wajah Priscilla yang sedikit murung.
Priscilla menoleh. Kemudian, ia memaksakan senyumnya di hadapan kamera yang sedang dipegang oleh Adiknya.
Cekrek!
Falicia tersenyum senang saat melihat hasil jepretannya. Sedangkan Priscilla kembali merasa sedih saat melihat fotonya. Karena, di foto itu terlihat Aaron yang sedang menatap Falicia dengan senyuman di bibirnya.
"Nanti Cia cuci ah fotonya!" seru Falicia senang, sambil menatap Aaron dan Priscilla secara bergantian.
Aaron ikut tersenyum. Ia mengusap pelan rambut Falicia. "Hm."
Priscilla mengepalkan kedua tangannya erat saat melihatnya. Kenapa Aaron bersikap seperti itu kepada Adiknya?! Ia jadi bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Di sini, yang pacarnya Aaron itu dirinya atau ... Adiknya?
Priscilla memegang ponselnya dengan erat saat kilasan masa lalu itu kembali hadir di dalam ingatannya.
"Kamu jahat, Ar." Priscilla berucap lirih sambil menatap foto Aaron dengan tatapan kecewa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Married Because Of A Misunderstanding
Jugendliteratur"Gue percaya kalau cinta itu datang karena terbiasa. Buktinya, gue jatuh cinta sama dia karena terbiasa bersama." ~Argi Bentala Gilson "Cinta dan juga benci itu beda tipis. Jangan terlalu benci kepada orang, karena...