"Boleh gak sih gue berharap, kalau saat ini lo juga cinta sama gue?"
27. MBOAM || Pasar Malam
💃
Priscilla dan Argi langsung masuk ke dalam kamar setelah sampai di rumah. Argi menyimpan barang belanjaan Priscilla di atas ranjang. Lantas, ia langsung menjatuhkan tubuhnya di sana.
Drrt drrt!
Priscilla menatap lock screen-nya yang terdapat chat dari Belinda.
Belinda
Pris, nanti ada pasar malam loh di xxx
Raut wajah Priscilla langsung terlihat senang setelah membacanya. Ia menatap ke arah Argi. "Gi, nan-"
"Apa? Mau habisin duit gue lagi?" tanya Argi datar memotong ucapan Priscilla, sambil bangun dari rebahannya, dan langsung menatap Priscilla dengan tajam.
Kenapa? Kenapa hati Priscilla tiba-tiba merasa sakit saat melihat tatapan tajam itu?
"Gak ikhlas lo?" tanya balik Priscilla dengan ketus, berusaha menyembunyikan rasa sakit dihatinya. Tidak mungkin 'kan jika ia sudah jatuh cinta kepada pesona seorang Argi Bentala Gilson?
"Menurut lo?" tanya Argi kesal. Bagaimana ia tidak kesal, jika Priscilla dan kedua sahabat istrinya itu telah menghabiskan uang di atm-nya sebanyak sepuluh juta lebih?
"Perhitungan banget sih lo jadi suami! Dasar pelit!" seru Priscilla tak kalah kesal.
Argi melangkah mendekati Priscilla. Ia menatap datar Priscilla. "Perhitungan lo bilang? Lo mikir gak sih sebelum ngelakuin sesuatu?" tanya Argi dengan suara rendah. "Uang itu buat kebutuhan hidup kita, La. Karena gue gak tahu bakal terjadi apa kedepannya. Dan tadi lo udah buang uang itu dengan sia-sia. Iya gue tahu jika apa yang gue miliki sekarang, itu juga udah jadi milik lo. Tapi gak gini juga caranya, La. Gue kerja buat lo, biar lo seneng, biar lo gak ngerasa kekurangan. Lo mikir sampe ke sana gak sih?"
Priscilla membuang pandangannya. Ia menatap ke arah lain, asal tidak menatap Argi. Kenapa hatinya malah semakin berdenyut sakit saat mendengar penuturan Argi? Kenapa juga ia malah merasa bersalah atas apa yang udah ia lakukan? Seharusnya ia senang 'kan? Tapi kenapa malah jadi seperti ini?
Priscilla menghembuskan nafasnya pelan. Ia menatap Argi datar. "Nanti gue ganti."
"Gak usah," ucap Argi sambil melangkah keluar kamarnya.
Priscilla tetap diam di tempatnya. Matanya mulai berkaca-kaca saat melihat Argi yang pergi begitu saja.
Saat sudah di dekat pintu kamarnya, Argi menghentikan langkahnya. Ia membalikan badannya untuk menatap ke arah Priscilla yang memunggunginya sambil menundukkan kepalanya.
"Tadi lo mau apa?" tanya Argi datar.
"Gak jadi," jawab Priscilla, tanpa membalikan badannya.
Tanpa membalas ucapan Priscilla, Argi langsung saja melangkah pergi dari sana.
Pertahanan Priscilla langsung runtuh. Air mata yang sedari tadi ia tahan langsung keluar begitu saja.
"Seharusnya lo seneng Pris, bukan malah nangis kek gini," lirih Priscilla, sambil menghapus air matanya dengan kasar.
Priscilla melangkah dengan pelan menuju ranjang. Ia langsung merebahkan tubuhnya di sana. Ia mengambil bantal, dan langsung menutup wajahnya dengan bantal. Isakan yang sedari tadi ia tahan langsung lolos begitu saja.
"Dasar laki-laki brengsek! Bajingan!" umpat Priscilla dengan suara pelannya karena teredam oleh bantal. Ia menangis sejadi-jadinya di sana.
"Enggak! Gue gak cinta sama dia! Hiks," isak Priscilla sambil memukul bantal yang ada di samping kepalanya. "Tapi ... kenapa rasanya sesakit ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Because Of A Misunderstanding
Teen Fiction"Gue percaya kalau cinta itu datang karena terbiasa. Buktinya, gue jatuh cinta sama dia karena terbiasa bersama." ~Argi Bentala Gilson "Cinta dan juga benci itu beda tipis. Jangan terlalu benci kepada orang, karena...