chapter 5 jealous

435 60 22
                                    

"jangan pergi sekarang, kita bahkan belum meminum sampanye nya. Ayo duduklah dulu baby." Yoongi duduk di sofa mewah itu.

Namjoon dan taehyung hanya bisa terdiam dan ikut duduk, sedangkan john dia masih sibuk menatap drama yang kini dia mulai pahami dengan bahasa isyarat.

"Hyung, ku mohon." Mohon hoseok dengan wajah memelas.

"Tidak baby, duduk di sini cepat atau ku bunuh mantan kesayangan mu itu." Yoongi menepuk pahanya sendiri.

Hoseok hanya bisa mendesah pasrah dan mulai duduk di atas pangkuan yoongi, sejujurnya hoseok menyukai ini dia bahkan tak peduli dengan tatapan marah taehyung. Mantan kekasihnya itu hanya bisa terdiam, dengan tangan mengepal hoseok memeluk leher yoongi membelakangi taehyung. Terdapat senyuman nakal hoseok di pelukan leher yoongi, padahal ini hanya sandiwara tapi hoseok menyukainya.

"Maaf ya, aku tak bisa melepaskan dia barang sedikit pun. Aku hanya takut jika orang seperti mu mengambil milik ku." Ucap yoongi penuh penekanan.

Yoongi menyalakan pemantik api, mengambil sebatang rokok dan memasukkan ke dalam mulutnya. Menyalakan rokok dan tembakau itu terbakar, mengeluarkan asap yang cukup tebal. Hoseok begitu asik dengan menggoyangkan pinggang nya di atas yoongi, taehyung yang melihat hal itu tak kuat ingin melarikan diri. Tapi tangannya tertahan oleh tangan namjoon yang menghentikannya.

"Diam dante." Bisik namjoon.

"Aku ingin pulang." Ucap taehyung melirik yoongi dongkol.

"Pulang? Ada apa tuan ernesto, Apa kau merasa terbakar? Mau aku bantu siramkan? Atau kau membutuhkan pelicin untuk junior mu itu?" Mulut yoongi begitu vulgar.

"Fuck! Jangan seenaknya berbicara tuan min, hanya karena kau seorang ketua cosa notra. Bisa seenaknya menghina ku. Sialan!" Umpat taehyung marah.

Sontak namjoon melotot saat taehyung mengumpat di depan yoongi, hoseok menghentikan kegiatan nya. Dan memandang ke arah taehyung dengan wajah lugu nya.

Yoongi menatap taehyung lalu tertawa keras, sampai melepaskan rokoknya lalu memegang erat pinggang hoseok.

"Hahaha.." begitu renyah dan menggelegar.

"Hebat! Kau lihat baby, ku pikir dia punya rasa sopan santun. Ternyata mulutnya lebih kotor dari ku, memang aku mengatakan hal yang salah ya?" Tanya yoongi pada hoseok.

Hoseok mendongak menatap suaminya dengan memiringkan kepalanya.

"Tidak daddy, itu semua benar maybe. Entahlah..." Hoseok tersenyum dan mengecup bibir yoongi.

"Itu salah, kau menghina adik ku tuan min yang terhormat. Kau juga harus punya etika bukan? Ku dengar kau memang kaya dan berkuasa, tapi ternyata ucapan mu tak sesuai harapan ku. Mana yoongi yang dulu ku kenal." Itu namjoon berbicara.

Yoongi berganti menatap namjoon, mengerutkan alisnya yoongi yang dulu? Memang yang dulu yoongi seperti apa ya? Dia sampai lupa.

"Perlu ku beritahu aldo, dia sudah mati sekitar 10 tahun yang lalu. Di saat umur ku 20 tahun, selepas kita berpisah bukannya semua orang bisa berubah? Lihat saja dirimu." Kekeh yoongi.

"Aku? Aku masih tetap namjoon yang dulu, ramah sopan dan tampan." Ucapnya dengan percaya diri.

"Teman ku ini memang lucu hahaha." Lagi-lagi yoongi tertawa.

"Cukup, aku harus pulang!" Taehyung berdiri.

Yoongi memunculkan seringai nya, mengatakan sesuatu yang mampu membuat taehyung terhenti.

"Apa kau ingin memiliki hoseok ku?" Tanya yoongi kembali menghisap rokoknya.

Sontak taehyung berhenti dan merasa terpancing hingga dia berbalik menatap yoongi, apa maksud ucapan nya itu? Taehyung tak paham bukan nya tadi yoongi mengatakan, jika milik nya tak mau di miliki orang lain? 

The real mafia{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang