chapter 18 ending

302 46 2
                                    

Satu minggu sudah terlewat hoseok yang masih belum siuman, membuat taehyung resah dia baru ingat jika masih ada jimin di gudang rahasianya. Bagusnya dia mengurus jimin saja semoga dengan ini keajaiban datang hoseok nya sadar!

"Baby, aku pulang sebentar okay? Aku akan mengurus jimin untuk mu, dia sudah seminggu ini ku kurung. Jadi tenang okay akan ku siksa dia seberat mungkin, dan mengirimnya pada hades." Ujar taehyung tersenyum dan pergi.

Berjalan keluar dari rumah sakit kembali memasuki mobil, mengendarai mobil itu seorang diri. Kalian harus tau saat hoseok koma sekarang, klan hoseok berada dalam zona bahaya. Banyak yang ingin menggulingkan hoseok tapi dengan kepintaran namjoon dan juga sang papa, mereka membangun image hoseok agar tak jatuh membantu hoseok dengan cara apapun.

Dalam perjalanan taehyung tak henti-hentinya tersenyum, dia sedang memikirkan hal menyenangkan untuk menghukum jimin.

Menempuh jarak selama 35 menit taehyung sampai di gudang rahasianya, membuka gudang itu terdapat dua pengawal sedang sibuk memainkan pipi jimin.

"Menjauh." Perintah taehyung.

Sang pengawal menurut dan mundur beberapa langkah dari taehyung.

"Hay jimin, sayang sekali kau malah berakhir begini. Maaf aku baru sempat menengok, tapi aku turut berduka atas kematian min yoongi. Sungguh tragis takdir yoongi mati di tangan papa ku." Menatap jimin dengan senyuman.

Jimin yang sudah mempunyai banyak luka dimana-mana, hanya bisa menatap taehyung dengan wajah marah nya. Bibir yang tertutup mata yang penuh dendam, hidupnya hancur oleh dua orang sialan ini ingin rasanya jimin membunuh taehyung sekarang juga.

Dia yang memang tak berdaya oleh luka dan juga ikatan yang taehyung ikat, membuat jimin tak bisa banyak bergerak sudah satu minggu dia di sini.

Taehyung melepaskan kain yang ada pada bibir jimin.

"Aku ingin mendengar teriakan indah mu jimin." Mengambil pistol.

Menodong nya pada paha jimin yang hanya tertutup beberapa helai kain, akibat di rusak oleh para pengawal taehyung yang kadang suka iseng ingin bermain.

"Ini hukuman pertama untuk mu, kaki ini yang biasanya berjalan dan selalu mengincar hoseok. Harus mati sekarang juga."

Dor!

"Aghhh!!" Teriak jimin merasakan sakit dan panas.

Lelehan peluru masuk ke dalam kulit nya yang tipis, tersangkut pada tulangnya membakar dan mengeluarkan darah.

"Kedua, tangan ini yang telah mengotori dan menyentuh milik ku." Mengambil pisau.

Menyayat kedua telapak tangan jimin lagi-lagi jimin berteriak, air matanya mengalir merasakan sakit yang begitu menyiksa. Membayangkan yoongi yang tergelatak di depannya, lalu putaran masa lalu teringat jelas di kepalanya.

"Akhh! Hiks, taehyung ku mohon hentikan! Hhh khhh..." Ucap jimin menahan sakitnya.

"Tidak jim, masih banyak hukuman yang harus ku berikan padamu."

Kini taehyung menatap jimin dengan wajah tajam dan kerasnya, meremas rambut jimin kuat sehingga sang pemilik mendongak dengan meringis.

"Dan ini, untuk berani memikirkan mencelakai kekasih ku!" Membanting kepala jimin.

Mengarahkan pistol itu dan mulai menembak seluruh tubuh jimin dengan brutal, jimin tak hentinya terus menjerit dan kini hanya terkulai lemas dengan kaki dan juga tangannya yang sudah hancur.

"ci vediamo puttana (sampai jumpa pelacur)." Taehyung pergi meninggalkan mayat berbau amis itu.

"Kau urus dia, buang saja ke laut atau terserah." Taehyung hendak kembali ke rumah sakit.

The real mafia{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang