😈TRE😈

56 23 95
                                    

× Jejak Baru ×

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


× Jejak Baru ×

Mendengar kabar hilangnya wujud Ruru, seluruh badan Dini menggigil bukan main. Kepalanya mulai pusing saat mencium aroma bayi, bahkan suaminya ikut prihatin atas hal itu.

Efek samping mendengar kabar buruk dari Antrax lebih berefek, daripada hamil yang dideritanya. Siapa yang menyangka kalau Ruru akan diculik, pada saat bersama anak Antrax lainnya.

Dini berharap kesayangannya tidak kenapa-napa, bertemu musuh tanpa bersenjata pasti Ruru dapat mengurusnya. Namun, mendengar tembakan saja mampu membuat cowok manja itu pingsan di tempat.

Tanpa menunggu lama, Dini sudah berada di markas yang dipenuhi aura suram. Tak pernah terbayangkan saat-saat mau pensiun, masih ada musuh yang mengincar.

"Din, lo nggak seharusnya berada di sini. Anak lo bakal dalam bahaya, kalau lo bergerak lebih dari ini." Rico mengingatkan supaya Dini sadar akan keadaannya sendiri.

"Benar apa kata Rico, lo mending pulang daripada lahiran di hutan," sahut Nico.

Dini menggeram. "Bajingan! Gue nggak bakal tenang kalau Ruru belum ditemukan, kalian juga seharusnya peka kalau keadaan sudah tidak efektif."

Ocehan dari ketua membuat semuanya terdiam, mode serius versi ketua dari Andini Amanda Prasetya memang menyeramkan. Aura pemimpin dari wanita ini, tak ada yang bisa menyeimbanginya.

"Hanya masalah piring eksklusif? Kalian memang murah kayak daun sereh, bangsat." Dini mengkontrol pernafasannya, sekarang ocehan semata tak dibutuhkan.

Dini tak menyalahi anggotanya, semua ini terjadi karena Dini tidak memperhatikan Antrax sepenuhnya. Ketua apa yang mengabaikan anggota dan memilih fokus ke kehidupan sendiri, Dini sudah gagal sejak awal.

Tedy langsung maju menghadap Dini, "kita akan temukan Ruru secepatnya, gue tau ini bukanlah sesuatu yang baik, tapi lo dapat andalin kita."

Malam kembali sunyi, mau tidak mau Dini harus segera kembali beristirahat di rumahnya. Beruntung Michael ingin mengantar ke markas, ini juga salahnya Tedy yang refleks ngabarin hal ini.

Janji bertemu dengan Alaksa juga dibatalkan, sepertinya Alaksa akan menyuruh seluruh anggota yang bekerja dengan mereka untuk mencari keberadaan Ruru.

"Jangan sampai kabar Ruru menghilang kedengeran sampai rumah, bisa-bisa Ruru bakal di antar ke Belanda." Pepet mengutarakan fakta sebelumnya.

Antrax tidak akan sempurna kalau Ruru pergi.

"Kita cari tau arti panah itu," ujar Rico mengotak-atik komputernya.

🔎⭐🔎

"Bukti Menghilangnya Anak Remaja Ditemukan di Sungai"

"Kasus Penculikan yang Dilakukan oleh Oknum Penyakit Jiwa"

"Telah Ditemukan Mayat di Mall"

ANTRAX {HOT CHOCO NAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang