× Perkembangan ×
Antrax sedang dalam masa mencari anggota baru untuk di Indonesia, mengingat Antrax tahun pertama yang dibuat Dini semakin menua. Dapat dipastikan, sudah saatnya mereka merelakan jabatan mereka ke tangan yang masih muda.
Markas masih berada di tempat yang sama, untuk saat ini mereka tidak akan pindah markas. Karena memang mencari markas dengan fasilitas serta tempat spesifik sangatlah susah, apalagi ini adalah jerih payah mereka saat mencarinya.
Kalau bukan bantuan dari kakaknya Kipli, pasti mereka tidak akan kepikiran untuk membuat markas di sekitaran hutan. Tepatnya di dalam hutan yang sejuk ini, walau di sebut hutan di sini tentu tidak ada orang sembarangan bisa masuk dan hewan buas.
Hutan ini dilindungi oleh keluarga Haider, yang tak lain keluarga Kipli. Keluarga Haider sangat mendukung komunitas Antrax, bahkan mereka mendapatkan izin untuk menggunakan senjata berapi saat masa sangat genting.
Tentunya, masih ada orang yang belum merestui pensiunannya.
"Gue belum ada jodoh njir, jangan buka dulu belum mau pensiun gue." Pepet mengomel tidak jelas, dia masih belum siap meninggalkan Antrax di tangan anak lain.
"Ikut-ikutan terus lo Pet, ama hidup gue," sahut Nico.
Setelah Dini menikah, markas jadi jarang dikirim barang berupa pistol lagi. Walau itu bagus, tapi sosok Dini kembali hilang.
"Dini lagi sama Michael?" tanya Rico.
"Kalau bukan sama Michael sama siapa lagi coba...," sarkas Nico.
Tedy melihat para anggota sedang masa bosan, akhirnya Tedy berniat untuk menelepon Damien Alaksa untuk ketemuan bareng anak Antrax.
"Guys, nanti jam delapan malam kita ketemuan sama anak Alaksa. Gue yang pimpin, gimana?" tanya Tedy meminta pendapat sama lainnya.
Semuanya terlihat termenung sebentar, dan langsung bersorak bahagia kecuali Kipli yang tertidur pulas di sofa.
Karena suasana hening, Ruru berinisiatif membuat lawakan.
Ruru mengambil nafasnya sejenak. "Gue punya cerita sedih," awalnya.
Tentu yang lainnya langsung menatap khawatir ke arah anggota paling muda mereka, takutnya berita ini sangat menyedihkan.
"Apa?" tanya Kipli, yang terbangun mendadak setelah mendengar suara parau Ruru.
Ruru menahan senyumnya dan melanjutkan aksi jahilnya itu.
"Kemarin gue ke kamar, terus kasurnya hilang, lalu gue lupa kalau kasurnya ketutupan sprei. Nangis tau kemarin gue," dramatis Ruru.
Hening.
Kipli kembali melanjutkan tidurnya, sedangkan lainnya menatap Ruru dengan tatapan kesal dan ingin mengubur anak itu sangat dalam.
"Anak anj-"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTRAX {HOT CHOCO NAI}
Acción⭐🐉⭐ Antrax tercipta untuk membantu kepolisian atau mafia dalam memecahkan kejahatan di dunia. Setiap negara memiliki Antrax masing-masing. Tentu menjadi Antrax yang berada di Indonesia harus pandai menyimpan identitas, apalagi latar belakang yang s...