😈EKVSI😈

31 18 29
                                    

× Ini Kerja Sama? ×

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

× Ini Kerja Sama? ×

"Tim satu bergerak ke arah Utara!"

Tim dibagi menjadi delapan orang, ada enam orang di satu tim, sisanya berjumlah delapan.

Tianna mendapatkan delapan anggota beserta dirinya, ia tak habis pikir mengapa Dini memasukkan anggota-anggota yang hanya bertanya tadi.

Padahal Tianna sudah memeriksa beberapa data secara illegal, bahwa ada satu orang yang bernama Axam Hadrian yang cukup handal dalam menyerang bagian dalam. Sayang sekali cowok itu tak dapat diketahui ciri-ciri wajah dan bentuknya.

Tianna hanya dapat menyerang lewat jarak jauh, seperti pistol atau mengakses sesuatu dengan kepintarannya. Namun, dalam jarak pendek seperti memegang pisau atau adu jotos. Maka Tianna akan tumbang di awal.

"Siapa yang dapat men-scan bukti seperti bekas injak kaki dan tangan?" tanya Tianna melihat ke seluruh anggotanya.

"Kalau lewat penciuman bisa dilakukan nggak? Kalau bisa kita pakai hewan peliharaan Dedi. Lalu kita coba pakai pengecek suhu di luar ruangan, biar kita tahu apakah ini sudah cukup lama atau baru terjadi." Reyza mengusul dengan hati-hati.

Bukan mudah untuk mengecek satu-satu contoh bukti bekas tangan dan kaki, apalagi dia tak memiliki waktu banyak demi misi ini. Kalau bukan karena adiknya yang meminta, Reyza pasti sudah bergelut dengan barang-barang kesukaannya.

"Lo pikir termometer bisa dipakai di luar ruangan?!"

Kaori memajukan badannya sambil menunjukkan karya hasilnya yang bermanfaat, termometer yang dapat digunakan di luar ruangan.

Sebenarnya Kaori juga seorang pekerja keras terutama dalam bidang merancang sesuatu, dengan otak dan keahliannya Kaori dapat membuat apapun yang dia inginkan tanpa harus membeli.

"Karena gue orang Jepang yang miskin, makanya gue bikin beginian biar tau gimana suhu sekarang saat di luar ruangan. Soalnya kalau percaya sama ramalan cuaca, mending gue percaya husbu gue nyata." Kaori mulai menghidupkan cara bekerja alat tersebut.

Tianna cukup kagum atas kehandalan dan kecerdikan kedua orang didepannya ini, ditambah ada orang yang dapat menggunakan semua skill yang anggotanya miliki.

Reyza memilih penciuman dan pengecek suhu ruangan karena dia tau, anggotanya bukan sembarang orang.

"Kita bisa langsung ke pohon yang tertembak, apalagi di situlah baju senior kita ditemukan," papar Tianna memberikan instruksi.

Semuanya setuju, kecuali satu orang yang masih menatap ke tempat kejadian pertama. Tempat kejadian pertama, dimulainya dari menghilangnya Ruru, yaitu di sungai dengan bukti panah gold silver.

Kalau diperhatikan kembali, TKP lainnya tak mencolok selain pohon yang ditembak oleh Rico, tapi tetap saja ini sangat mengganjal.

"Sebaiknya kita menelusuri tempat kejadian pertama dulu, memang benar pohon tertembak itu bisa memberikan petunjuk. Tapi, orang yang melupakan siasat awal dari musuh, sudah pasti orang itu akan mati karena tak menghiraukan siasat awalnya dan memilih fokus ke siasat lainnya."

ANTRAX {HOT CHOCO NAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang