😈SETE😈

25 11 8
                                    

× Kejutan Tergila ×

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

× Kejutan Tergila ×

Srek srek srek

Suara langkah mereka mulai terdengar berisik, bahkan sepertinya kalau di suruh ikut menangkap maling mereka akan ketahuan tempat bersembunyinya terlebih dahulu dibanding si maling.

Namun, jika ini bukan misi beneran mereka bebas melakukan hal apapun, menjadi diri sendiri mode mencari pengalaman.

Tak ingin terlalu lama berada di hutan belantara ini, Axam langsung menyuruh peliharaan Dedi segera mencari aroma yang mencurigakan.

Jika anggota lain sangat senggang, tidak dengan Axam yang harus menjemput adiknya di penitipan, kalau dia terlambat maka adiknya akan memajukan mulutnya seharian.

"Guys, kita berpencar aja bagaimana?" tawar Qoya memberikan solusi.

Tianna mengangguk, "nanti kabar-kabarannya gimana? Kita tidak mungkin lewat chat," ungkapnya.

"Tinggal tukar nomor aja susah amat, sekarang zaman udah nggak pakai telepon militer kecuali keadaan genting. Nyoh, ponsel gue tulis nomor kalian. Sebutin cepat." Kaori menekan telepon untuk menulis nomor tiap anggota.

Semuanya sudah memberitahukan nomor mereka, kecuali Tianna.

"Nenek pintar, cepet apa nomor lo?!" geram Kaori.

Tianna menggeleng. "Gue nggak punya ponsel," paparnya jujur.

Semuanya melongo mendengar jawaban klise tapi terlihat nyata itu, manusia se-arogan Tianna tak memiliki ponsel kekinian? Sungguh di luar dugaan, memang anak keturunan Kerajaan agak lain.

Dedi sampai tertawa kecil mendengarnya, ini sebuah aib kecil yang sebenarnya bisa dijadikan bahan ghibah.

Zay mulai mendekati badannya ke Eiga. "Benar kata lo, dia nggak megang ponsel sejak kecil dan hanya lewat alat elektronik lain selain handphone," bisiknya.

Eiga tersenyum, "nggak ada yang salah kalau tak punya handphone, Tianna bisa bareng anggota lain yang punya," ujarnya.

Semuanya langsung berpencar, dikarenakan ada 8 anggota, yang berpencar ada dua anggota ke arah yang berlawanan.

"Nggak usah gugup kalau sama gue," ucap Axam mencairkan suasana.

Tianna mengelak, mulai mendekatkan dirinya ke Axam supaya tak dikira gugup. Memalukan untuk harga dirinya, bagaimana mungkin dia grogi dekat dengan laki-laki, terutama Axam Hadrian.

Melihat perilaku Tianna yang mulai membiasakan diri di sebelahnya, Axam tersenyum tipis. Sebenarnya dia tak masalah jika Tianna menjaga jarak, tapi dia lebih suka begini daripada canggung seperti tadi.

"GUE TOLAK KALAU KAYAK GITU!"

Axam dan Tianna terkejut atas suara yang tiba-tiba muncul selain dari tim, tak mungkin salah satu dari mereka berada di tempat yang sama.

ANTRAX {HOT CHOCO NAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang