😈OITO😈

25 7 6
                                    

× Nico ×

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

× Nico ×

Mata Rico mulai mencari beberapa berkas dan bukti yang sudah ditemukan sebelum semua anggota Antrax menghilang.

Hanya tersisa dirinya, Dini, Kipli dan Tedy. Merasakan keadaan markas se-senyap ini, membuat Rico mencoba mencari sesuatu yang dapat berguna. Atau mungkin dia akan menjadi target selanjutnya, jika hal itu terjadi maka Rico hanya perlu meninggalkan jejak saat-saat dia dibawa oleh pelaku.

Sekarang bukan saatnya meratapi keadaan dengan bersedih, kehilangan anggota keluarga sendiri memang keburukan bagi Rico yang penyayang, tapi tak dipungkiri Rico adalah anggota Antrax.

Di mana dia harus tegar menghadapi semua kendala, karena dia sudah bersumpah di altar.

"Apa gue melihat kegiatan para calon saja? Siapa tau, mereka dapat menemukan sesuatu." Rico menyimpan pistol mini di bawah jaket anti peluru yang ia pakai.

Berhati-hati lebih baik daripada ceroboh seperti yang lainnya.

Rico memperhatikan semua tim dengan perlahan, satu kecurigaan yang terjadi, di mana tim Tianna? Bukankah tadi sudah di kasih tau titik-titik bekas peninggalan yang terjadi kepada anggota Antrax, tapi keberadaan mereka menghilang dan tak ditemukan di titik-titik yang sudah dijelaskan.

Tentu hal itu membuat Rico panik, bagaimana bisa tim beranggotakan anak-anak bandel itu menghilang tanpa kabar. Dengan segera, ia menanyakan ke tim lain di mana keberadaan tim Tianna berada.

"Apakah kalian melihat tim Tianna?" tanya Rico dengan tenang, berusaha agar yang lain tidak ikut panik.

"Tidak, Kak," ujar mereka serempak.

"Baiklah, maaf mengganggu." Rico segera meninggalkan TKP, lalu masuk ke markas.

Segera ia mencari telepon yang masing-masing tim memiliki satu genggaman, dan telepon di tim Tianna dibawa sama Axam.

Panggilan diluncurkan secara beruntut, Rico mode panik sudah aktif. Tim Tianna tidak ada kabar, bagaimana jika tim beranggotakan delapan orang itu menghilang, akan gawat jika yang lainnya tahu.

Mau tak mau, Rico langsung mengirim sinyal untuk semua tim berkumpul di depan markas, menghentikan pengecekan lebih lanjut.

"Maaf semuanya, saya sebagai yang diutus sudah menetapkan kalau hari ini pencarian diberhentikan, bisa di lanjut besok hari jika tak ada kendala baru. Silahkan memperhatikan di grub komunikasi yang sudah dibagikan, kalau ada pertanyaan, tanyakan saja di sana." Rico memimpin pembubaran, karena hanya dia seorang yang ada di markas.

Semuanya tentu bingung akan keputusan sepihak itu, tapi tak ada satupun dari mereka yang protes dan memilih mengikuti perintah.

Sebelum Rico membubarkan semua calon Antrax, dia teringat akan suatu hal yang sangat penting. Tanpa menunda kembali, Rico mulai mengingatkan syarat-syarat masuk ke Antrax.

ANTRAX {HOT CHOCO NAI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang