1. One Bite

434 50 5
                                    

Haeeee..... makasih yang udah semangat lirik work baru ini. Semoga lancar menulis setelah terakhir kelarin COC akhir tahun lalu dan sibuk revisi ulang beberapa naskah lain. Biar semangat menulis bab lanjutan, klik dulu votenya yaaa. Sekalian follow akun ini, dan ramaikan pula dengan tanggapan Lesti perihal kisah Jake Wonyoung yang roller coaster. Gak kalah sama kisah pendahulunya.

~~~~~~~~~~~~~~~~
BEFORE THE DAWN
~~~~~~~~~~~~~~~~

Seandainya bisa mengulang waktu, tentu saja aku ingin kembali ke masa lalu. Masa itu terlalu indah untuk digapai lagi, tetapi terlalu menyedihkan karena tidak bisa dikembalikan. Tak ada kesempatan untuk merasakan hal yang sama. Masa itu jauh sekali dari kisah yang bergulir sebagai tragedi. Sesudah masa itu berlalu, hanya ada kenangan kelam yang tidak ingin kualami seterusnya.

Sebuah kecelakaan tidak sengaja yang menimpa hidupku telah mengubah setiap aspek. Seperti musim semi yang terpental menjadi musim dingin. Terlalu putih sehingga tak punya warna. Demikianlah hidupku bila diumpamakan.

Seharusnya kesalahan itu tidak boleh terjadi. Kondisi yang tidak memungkinkan telah menjebakku. Aku tidak punya celah untuk menghindari kisah paling tidak mengenakkan.

Kalau ada kesempatan kedua, aku ingin kepalaku dioperasi, lalu kepingan memori satu kilobyte terhapus permanen. Aku tidak akan menyesali lagi atas ingatan yang menjadi kehancuran kebahagiaan. Aku benci menyesali kejadian itu. Terlalu membekas di antara memori lain dari usiaku yang tidak pernah menua.

Hilanglah, kumohon!

Aku memejamkan mata, bermaksud ingin menghapus kenangan itu. Sayangnya kenangan itu terlalu jernih. Aku terjerembap dalam kenangan serba gelap. Kilatan-kilatan cahaya samar telah menjatuhkan kepada kenangan satu ini. Dadaku berdesir. Daripada menghindari, kunikmati saja kenangan buruk ini.

***

Mereka mendekat. Jumlahnya dua orang. Masing-masing memegang sebuah pistol bius. Setelah beberapa kali kehilangan jejak, mereka berhasil menyudutkanku di sudut gang buntu. Rute pelarianku berakhir semenjak memasuki ibukota. Aku masih takut berada di lingkungan yang asing.

Aku berbalik arah. Jika terpaksa, akan kuterjang dua pria itu agar bisa kabur. Pilihan satu-satunya adalah balas melawan. Namun, ada satu aturan yang tidak bisa kulanggar, tetapi aku sangat membencinya.

Dilarang membunuh manusia.

Aturan itu terlalu remeh bagi makhluk bayangan sepertiku. Kami sangat cepat, kuat dan hebat. Bangsa peminum darah yang sangat rupawan. Punya gigi taring dan petarung mumpuni. Namun, aku Jang Wonyoung. Vampir pemalu yang jarang keluar rumah. Namun, karena sedang melakukan imigrasi dengan keluarga Park yang membesarkanku, aku terpaksa meninggalkan kampung halaman. Di lingkungan baru, aku memberanikan diri keluar rumah. Ingin tahu tentang pasar rakyat yang dibuka bersama beberapa pengawal. Sialnya, aku ketinggalan rombongan dan kehilangan jejak mereka.

Puncaknya adalah aku dikejar orang-orang yang mengenaliku sebagai vampir. Mereka sangat ambisius ingin menghabisiku. Sekelebat kisah membuatku sadar. Mereka bukan sembarang manusia. Mereka adalah anggota jemaat gereja yang melakukan praktik dan berbasis di kota Sowon.

Kalau begini, mustahil bagiku untuk tidak membunuh mereka. Aku harus membunuh jika tidak ingin dibunuh. Situasi yang dilematis jika saat ini masa percobaan. Aku baru saja menjalani pelatihan keras menahan dahaga darah. Mati-matian melawan dorongan untuk tidak menghabisi manusia yang sehat. Jika tidak bisa mengendalikan dahaga, bukankah usahaku menjaga diri sebagai vampir baik bakal sia-sia?

Aturan keluarga Park sangat meresahkan. Aku tidak bisa membela diri dan sendirian. Kalah jumlah pula. Kabur adalah tindakan paling pengecut sekaligus terbaik yang sanggup aku pikirkan.

𝘽𝙚𝙛𝙤𝙧𝙚 𝙩𝙝𝙚 𝘿𝙖𝙬𝙣 [SHIM JAKE ENHYPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang