Hari semakin berganti. Jeno dan hana kini mulai menjadi dekat kembali, bahkan mereka berdua menjadi lebih dekat, daripada saat sebelum jeno mengalami kecelakaan itu.
Seperti sekarang ini, Hana akan mengantar jeno pergi ke rumah sakit untuk melepas gif nya.
Karena keadaan jeno yang sudah mulai membaik.
Mereka berdua sudah janjian, akan pergi ke rumah sakit hari ini, jam 10 pagi. Jeno akan menjemput jeno di kosannya.
Hana bersiap siap menunggu jeno,
Hana bercermin. ia sedikit merias wajahnya dengan bedak dan sedikit lipgloss.Ia mengoleskan lipgloss ke bibirnya dengan telaten. Setelah di rasa semua bagian bibirnya telah terkena lipgloss dengan rata, ia pun kembali memasukan lipglossnya kedalam tas nya, untuk berjaga jaga saja. "Nah udah selesai, tinggal nunggu jeno aja."
Ia kembali melihat dirinya di pantulan cermin. Ia memandang ouffitnya. Ia merasa bahwa baju dan celananya tidak kontras. "Ih kok gak bagus sih, gue harus ganti baju sih ini."
Hana pergi menuju lemari, ia mencari baju yang kira kira cocok dengan celana jeans nya.
*Padahal kalo menurutku celana jeans itu di kasih baju apa aja masih masuk kok. T_T
Ia mengobrak abrik lemarinya, sampai akhirnya ia menemukan baju yang pas. Ia memutuskan untuk memakai tang top berwarna putih dan di padukan oleh hem lengan pendek dengan warna senada.
Ia kembali mengganti pakaian nya.
Setelah selesai mengganti pakaiannya, Hana pun kembali melihat pantulan dirinya di cermin.
Ia membolak balikan tubuhnya untuk melihat apakah ia terlihat cantik mengenakan ouffit ini atau tidak.
"Kayaknya udah bagus kok,"
Setelah merasa puas hana pun keluar dari kosan, ia duduk di kursi yang berada di depan terasnya. Ia duduk di kursi sambil memainkan ponselnya,dan menunggu jeno pastinya.
Ia menunggu sekitar 5 menitan. Tak lama kemudian ada sebuah mobil grand livina berwarna abu abu datang menghampirinya.
Ia yakin itu pasti jeno, ya siapa lagi kalo bukan jeno coba.
Hana berdiri dari tempat duduknya.
Ia mengambil tasnya dan memakainya.Ia berjalan menuju ke arah mobil jeno, tetapi saat ia akan membuka pintu mobil jeno. Jeno menurunkan kacanya, ia memandang hana dari atas sampai bawah. Perilaku jeno membuat hana kebingungan, Hana menautkan ke dua alisnya dan bertanya. "Kenapa jen, kok ngelihatinya gitu banget. Ada yang salah?"
Jeno pun mengangkat salah satu alisnya. "Gak dingin lo pake pakaian kek gitu, mau jadi lonte?"
Loh kok, Hana pun hanya menggelengkan kepalanya ragu, Hana sama sekali tidak merasa dingin,apalagi udara hari ini cukup panas. Dan hana pikir pakaian segini masih wajar gak kaya lonte kok. Dan anehnya, kok jeno jadi ngatur ngatur hana. "Terserah gue dong, mau pake baju apa, orang diri diri gue, bukan elu."
"Dada lo terlalu keliatan gue gak suka, gimana kalo ada om om pedo yang jadiin lu bacol, mau gak?"
"Dih siapa lu kok ngatur ngatur gue."
"Cepet ganti, gue hitung sampe lima."
"Loh kok?"
Jeno mulai menghitung, "Satu, dua, tiga...."
Hana pun hanya menengok kanan kiri gelagapan, masa iya hana harus ganti tiga kali.
"Empat.... ayo cepet tinggal satu angka lagi, kelamaan gue tinggal. Lim...." lanjut jeno, belum sempat ia mengatakan angka lima, hana langsung lari ngibrit kembali ke kosannya.
Hana membuka pintu kosannya asal, tanpa melepas sepatunya.Ia langsung menuju lemari dan cepat cepat memilih baju.
"Duh jeno ribet banget jadi orang, terserah gue dong mau pake baju apa." Umpat hana sambil memilih pakaiannya.
Ia memilih asal dan cepat cepat mengganti pakaiannya. Setelah selesai ia kembali lari dan mengunci pintu nya lalu barulah menghampiri jeno.
Jeno kembali memandang hana dari atas sampai bawah.
Jeno tersenyum kecil melihat hana yang ternyata benar benar menuruti perintahnya,
Jeno pun membuka pintunya. Dan menyuruh hana masuk. "Ayo masuk. "
Hana pun masuk ke dalam mobil jeno, ia duduk si kursi sebelah jeno.
Ia mengelap keringatnya akibat harus cepat cepat berganti baju tadi.
Jeno yang melihat hana tengah ngos ngosan pun tertawa kecil.
Hana yang menyadari jeno tengah tertawa pun menengok ke arah jeno. "Kenapa?"
Jeno pun masih setia tertawa dengan matanya yang tersenyum.
Jeno mendekatkan badannya pada telinga hana. "Liat lo, Lucu." Jawab jeno dengan deep voice nya.
Hana yang mendengar deep voice jeno, badannya menjadi menegang. Pipinya bersemu, padahal cuma gara gara deep voice nya jeno dan juga jeno yang mengatakan bahwa hana lucu.
"Ih apaansi gaje lu tong." Jawab hana dan menyenderkan tubuhnya di kursi mobil.
Mereka berdua pun kembali terdiam.
***
Mereka berdua telah sampai di basement rumah sakit untuk memarkirkan mobilnya.
Mereka berdua turun dari mobil. Dan setelah mereka turun hana pun menutup pintu mobil jeno.
Mereka berdua berjalan menuju ke tempat pencetakan nomer antrian, karena memang sebelumnya jeno sudah mendaftar antrian.
Tetapi saat mereka berdua hendak mencetak nomer antrian, tiba tiba saja ada yang memanggil nama jeno.
"Hai jen." Ucapnya sambil melambaikan tangannya ke udara.
.
.
.
.
.
.
.Hai lama gak up.
Ada yang masih nyimpen cerita ini gak?