Donghae melepaskan pelukannya terhadap tiffany. Ia lantas menatap wajah cantik istrinya yang kedua matanya sembab dan juga hidungnya yang mampet.
Kedua tangan donghae di letakkan di kedua bahu tiffany. "Sayang....." panggil donghae.
Tiffany mendongak menatap manik donghae. Ia masih senggukan karena menangis.
"Tifff....maaf aku harus tanggung jawab atas anak yang di kandung sarah..."
".....aku gak bisa biarin anak aku lahir tanpa seorang ayah... maaafin aku tiff." Lanjut donghae.
Tangisan tiffany semakin menjadi. Ia tak rela kalau harus berbagi suami dengan wanita lain. Apalagi dengan wanita yang notabenenya "jalang".
"Gak bisa mass....mungkin aja anak yang di kandung wanita itu bukan anak kamu...bisa aja itu anaknya orang lain, karena dia kan pernah di pake sama banyak orang.. jadi bisa aja anak itu bukan anak kamu..hiks hiks."
Donghae terlihat merenung sejenak. Hati donghae berkata 'Benar juga apa yang di katakan tiffany tadi,' tapi otaknya justru mengelak. 'tidak mungkin anak yang di kandung sarah anak orang lain. Karena ia hamil setelah aku memakainya. Dan aku juga ingat samar samar pada saat itu kami tidak memakai pengaman apapun."
Tiba tiba ponsel yang berada di saku coat milik donghae berdering. Donghae mengambil ponsel yang berada di sakunya.
Ponsel itu bergetar menandakan ada sebuah panggilan yang masuk. Layar ponsel donghae menampilkan nama 'sarah'. Tiffany melirik sekilas nama panggilan yang tertera di layar suaminya.
Donghae yang melihat itu lantas menatap tiffany yang masih senggukan seakan meminta izin.
Namun bukannya tiffany menatap balik donghae. Ia justru malah membuang mukanya ke arah samping agar tidak bertatapan dengan donghae.
Donghae menjauhkan dirinya dari tiffany. Ia pergi ke sudut kamar.
Donghae menjawab panggilan dari sarah. Ia menempelkan benda pipih itu ke telinganya.
"Halo?"
"................."
"Harus sekarang?"
"..................."
"Iya iya aku ke sana sekarang."
Lalu donghae memutuskan panggilan itu sepihak.
Ia kembali memasukan benda pipih itu ke dalam saku coat-nya. Donghae menghampiri tiffany kembali.
"Tifff...aku harus pergi sekarang, sarah telfon katanya bayinya pengen ketemu ayahnya. Kamu baik baik ya.." Ucap donghae yang tidak di tanggapi oleh tiffany sama sekali. Donghae mengelus elus pucuk kepala tiffany.
Tiffany hanya diam dan ia masih menatap arah yang sama. Berusaha untuk menghindari tatapan dari suaminya itu.
Donghae hanya menghela nafasnya panjang. Ia memaklumi tiffany akan bersikap seperti itu. Lagian perempuan mana yang mau dicampakkan seperti ini. Apalagi donghae dan sarah telah melakukan dosa yang besar. Sarah hamil di luar nikah, dan bahkan pelakunya adalah suaminya sendiri.