Twelevth

29 8 1
                                    

Tetapi saat mereka berdua hendak mencetak nomer antrian, tiba tiba saja ada yang memanggil nama jeno.

"Hai jen." Ucapnya sambil melambaikan tangannya ke udara.

Wanita itu menghampiri hana dan juga jeno. Jeno sedikit mengerutkan matanya, agar penglihatannya sedikit jelas, ahh mungkin jeno lain kali harus membeli kaca mata karena matanya yang sudah mulai min.

Wanita itu semakin lama semakin mendekat, dan ternyata wanita itu adalah karina.

Hana tak tahu kalau ternyata wanita itu adalah karina, dan lagi pula mereka berdua tak pernah berkenalan kan.

"Karina?.Ngapain lu kesini?" Tanya jeno dengan menaikan salah satu alisnya.

"Oh ternyata itu si karina karina itu. Ya cantik sih, tapi masih cantikan jg gue." Monolog hana di dalam hati. Karena kalian harus ingat kata BTS.  Love yourself! Itu penting.

Kedua mata karina seperti melihat keatas, sepertinya ia sedang mencari alasan yang tepat. "A-anu, mau ngecek kesehatan rutin aja sih.  Kalau kamu kesini mau ngapain?"

"Ngelepas gif." Jawab jeno.

"Aku temenin ya." Antusias karina untuk menemani jeno melepas gifnya. Bahkan tangan karina sudah merangkul lengan jeno. Ada apa dengan wanita ini.

Hana yang melihat tangan karina yang berada di lengan jeno pun hanya menatapnya malas. Ia cemburu, bahkan ia belum pernah melakukan hal seperti itu terhadap jeno.

Jeno pun tersenyum. "Boleh kok, ayo."

Lalu jeno dan karina pun berjalan berdua bersama. Meninggalkan hana sendirian yang masih mematung di tempatnya.

Hana cemburu, kenapa malah jadi karina yang nemenin jeno, kan seharusnya dia yang nemenin. Hana sama jeno aja udah janjian dari beberapa hari yang lalu. Tapi kenapa malah jadi karina.

Jeno dan karina, mereka berdua terlihat sangat asik dengan dunianya, dan melupakan hana yang masih mematung di tempatnya.

Bahkan jeno sudah tak mencarinya. Hana melihat sepertinya jeno terlihat sangat bahagia bersama karina, raut wajah jeno terlihat lebih bahagia ketika ia bersama karina dari pada bersamanya.

Mereka berdua berjalan sambil tertawa dan tersenyum. Entah sedang membahas apa, yang jelas di sini hana yang di tinggal sendirian. Dan tentunya dengan tangan karina yang merangkul lengan jeno.

Dalam beberapa detik saja jeno sudah bisa melupakannya. Huhhh dasar lelaki, giliran liat yang cantik aja, yang setia di tinggalin.

Hana masih mematung di tempatnya, ia bingung akan menyusul jeno atau tidak. Tapi kelihatannya jeno saja sudah tak mempedulikan  dirinya. Padahal kan yang datang nemenin jeno ke rumah sakit kan hana, kenapa malah jadi sama karina.

Hana sudah memutuskan ia tak jadi menemani jeno untuk melepas gifnya.

Ia memutuskan untuk pulang. Ia berjalan dengan menatap lantai.

Hana sedih, ia kira sikap jeno yang memperlakukannya berbeda dari gadis lain yang berada di sekolah. Menandakan bahwa jeno juga suka terhadapnya, tetapi ia salah.

Ia merasa bahwa ia menjadi pemenang di hati jeno. Karena sikap jeno yang terlihat seperti lebih mensepesialkan dirinya, mungkin.

Dari sudut pandang hana, hana merasa bahwa jeno tak pernah atau mungkin jarang berinteraksi dengan cewe cewe di sekolahnya.

Dan mungkin baru hana yang di antar pulang bersama jeno dari sekian banyaknya wanita di seantero sekolah.

Bahkan siyeon pun mengakuinya kalau jeno itu menyukai hana, karena sikap jeno terhadap hana beda dari cewek lainnya.

Me and my bad boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang