IV | private tutor

8 5 0
                                    

Indah datang dengan menggunakan ojek online yang ia pesan menuju alamat rumah yang Faiz kirimkan, ia kini sedang berada di depan gerbang rumah yang sesuai dengan alamat yang tertera.

"apa-apaan ni bocah ngebohongin gue?" ucap indah merasa kesal.

Tidak lama, gerbang tersebut terbuka menampilkan satpam yang berjaga di sana.

"pak numpang tanya dong, apa benar ini alamat rumah Rahfaiz alreji?" tanya indah pada satpam yang ada di situ.

"benar neng, neng guru les privat barunya den Faiz? Nama neng indah ya?" satpam tersebut ternyata sangat ramah dibandingkan kelihatannya.

"iya bener, saya indah. Faiznya ada pak?"

"masuk aja neng, den Faiz sepertinya masih tidur kalau jam segini. Biar bapak antar"

"ohh makasih ya pak" ucap indah merasa berterima kasih kepada satpam tersebut.

Indah langsung disambut oleh seorang wanita dan wanita tersebut membawa India ke ruangan yang cukup luas, indah dipersilahkan untuk duduk si sofa yang ada di sana untuk menunggu Faiz.

Indah melihat-lihat sekeliling rumah Faiz dan ia cukup tercengang, mengapa penampilan anak orang kaya seperti Faiz seperti anak berandalan.

Suara sepatu menuruni anak tangga, spontan indah melihat ke arah sumber suara tersebut dan melihat seorang pria yang turun dari tangga tersebut; pria tersebut juga melihat indah dengan tatapan dingin dan sinis, tatapan tersebut juga terlihat mati. Indah hanya melihat pria tersebut yang melewati dirinya, saat pria tersebut lewat hanya terasa angin dingin dan juga pria itu sangat wangi.

"serius amat lo ngeliatnya" ucap seseorang tepat ditelinga indah.

"astagfirullah iz, kaget gue"

"lagian serius amat ngeliat kulkas berjalan" ucap Faiz lalu ikut duduk disebelah indah.

Faiz merebahkan kepalanya di bahu indah kemudian menutup matanya.

"wahhh" indah sangat kesal dengan Faiz dengan secepat mungkin ia menyentil kepala Faiz.

Ctak! ( Bunyi sentilan di dahi Faiz)
Wanita yang mungkin adalah pelayanan Faiz shok melihat hal tersebut.

"aww!!! Gila lo!" Faiz meringis kesakitan.

"lo yang gila! Gue ke sini buat bantu lo belajar, bukan jadi sandaran lo untuk tidur!" indah memarahi Faiz yang membuat pelayanan tersebut terkejut.

"ya namanya gue ngantuk, ya maaf" setelah mengatakan hal tersebut, Faiz memanyunkan bibirnya.

"jangan sok imut, mau muntah gue liatnya" ucap indah lalu berpindah tempat duduk, agar ia jauh dari Faiz.

Indah menyuruh Faiz untuk membasuh wajahnya, kemudian ia akan memulai pelajaran. Mereka belajar dengan sungguh-sungguh, maksudnya hanya indah. Lalu Faiz? Ia hanya memperhatikan indah dengan mengantuk.

"yaampun Faiz, resign nih gue lama-lama" keluh indah.

"ya habisnya gue udah ngerti, ngapain gue belajar lagi? Ter-" ucapan Faiz terputus saat indah menyuruhnya untuk diam.

"kenapa?" Tanya Faiz.

"hsuhttt...." ucap indah menaruh jari telunjuknya di bibirnya.

"adzan" jawab indah lalu mereka saling berdiam diri.

"udah?" Tanya Faiz setelah 3 menit berdiam diri.

Indah sedang membaca dia selesai adzan, kemudian ia menatap wajah Faiz.

"agama lo apa sih?" tanya indah karena ia benar-benar tidak tahu.

"yaampun indah, lo sekretaris kelas masa ga tau. Agama gue Islam i-s-l-a-m Islam"

still with you - with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang