XIII | new student

2 2 0
                                    

Seminggu setelah kenaikan kelas, pembelajaran kembali berlangsung secara normal.

Hari itu tepat hari Jum'at, yang dimana hari Jum'at selalu diadakan kumpul dilapangan sekolah untuk mendengar nasihat guru dan sebagainya.

Setelah barisan dibubarkan, indah yang berperan sebagai seorang sekretaris harus pergi ke ruang guru terlebih dahulu. Ia diminta untuk wali kelasnya untuk menemui sang beliau, ia tengah berjalan sendirian menuju ruang guru tersebut.

Sesampainya disana, ia disambut oleh seorang pria yang bertubuh tinggi dan tegak yang berada di samping wali kelasnya tersebut. Ia bahkan dapat menyembunyikan wali kelas mereka yang ternyata duduk disebelah pria tersebut.

"permisis pak, ada apa memanggil saya?" tanya indah lalu mengakui padangannya pada pria yang tadinya duduk kini berdiri disebelahnya.

"aahh indah, bapak minta tolong agar kamu antarkan dia ke kelas kita nak. Dia adalah murid baru yang akan menggantikan kekosongan dari Vanya" jelas wali kelasnya sembari memperkenalkan pria tinggi tersebut.

"aaaa..... Gitu ya pak, oke deh. Emang bapak ga masuk hari ini?"

"bapak hari ini tidak masuk karena urusan keluarga, tugas sudah bapak kirimkan lewat WhatsApp ya nak. Bapak minta tolong agar kelas kita aman, udah bapak sampaikan juga sama ketua kelas Raden"

"baik pak, akan saya laksanakan amanah bapak dengan sebaik mungkin"

Setelah selesai mengobrol dengan wali kelasnya ia pun pergi meninggalkan ruang guru tersebut, dengan pria tadi yang berdiri disebelahnya.

"pindahan mana?" tanya indah santai tanpa melihat sang empu, ia hanya berfokus pada jalannya yang melewati koridor sekolah.

"pindahan Bandung"

"jauh yaa.." setelah itu tidak ada pembahasan sampai mereka tiba dikelas 12 IPA 1.

Indah masuk dan diikuti oleh pria tadi, indah mempersilahkan agar pria tadi memperkenalkan dirinya kepada teman sekelasnya.

"ATTENTION PLEASE!!" teriak indah yang membuat teman sekelasnya berhenti untuk berbicara secara serentak, yang membuat pria yang ada disebelahnya kagum padanya.

"kamu bisa mulai memperkenalkan diri" lanjut indah semabri menatap pria tersebut.

"ganteng banget anjir woyy"
"gilaa mimpi apa gue semalem"
"anj ada saingan baru nih gue"
"keliatannya nakal sih"
"tatapannya ke buk sekre gitu amat"
"duhh gue Paslon RaIn, mesti was-was (RaIn = Raden Indah)"
"wth.. kok cakep"
"ow bad boy"

Begitulah seisi kelas berbisik saat pria tersebut masuk.

"hai, kenalin gue. Fahmi Ahza katsiran . Gue bungsu dari empat bersaudara;bercanda gue punya satu adik, dan asal gue dari Bandung. Mohon bantuannya, semoga kita semua bisa lebih akrab"

Yaaa Fahmi namanya, ia memperkenalkan dirinya dengan suara baritonnya. Sejak tadi ia selalu melirik pada indah yang berdiri disebelahnya, ia sangat canggung karena ini sudah kali ke 3 ia pindah sekolah tiap kota; dan ia harap ini adalah kita terakhir hingga ia lulus sekolah menengah atas.

"baik Fahmi, kamu boleh duduk dibangku kosong. Maaf tapi bangku yang tersisah hanya ada di sana" indah menunjukkan pada bangku kosong yang berada tepat disebelah Faiz, Faiz yang tertidur tidak perduli pada dunia hingga ia tidak tau apapun yang terjadi.

"ohh, makasih" setelah mengatakan hal tersebut, Fahmi berjalan melewati siswa kelasnya yang akan menjadi temannya kelak. Ia menaruh tasnya diatas meja tersebut lalu mendaratkan bokongnya dikursi yang berada disebelah Faiz.

still with you - with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang