XI | there for you

2 1 0
                                    

Tidak berjalan baik-baik saja setelah melakukan healing bersama, mereka kembali menemukan tempat mereka yang sesungguhnya.

Raden mengetahui bahwa ibunya telah diselingkuhi oleh ayah tirinya.

Faiz yang tidak mendapat apa yang ia inginkan pada sudah dijanjikan padanya.

Indah yang bertemu dengan ibunya tanpa senagaja, yang membuat ia memiliki banyak pikiran dengan perkataan ibunya sebelum mereka berpisah.

---

Ibarat sudah takdirnya, mereka bertiga bertemu pada jalan yang sama.

Tidak ada yang memandu mereka untuk berkumpul pada titik yang sama, Indah tengah duduk di minimarket yang menghadap pada pantai yang tidak jauh dari rumahnya.

Raden yang tengah duduk di atas batu di pinggir pantai, menikmati angin malam pantai yang sangat dingin.

Faiz yang berkeliling tanpa arah dengan motor miliknya, ia menahan amarahnya dengan menahan bedungan air matanya dibalik helem miliknya. Dadanya sesak merasa bahwa ia sedang ditipu oleh ayah serta abangnya, padahal ia sudah berkerja keras untuk bertemu dengan ibunya.

Pada jam segini jalanan sepi namun tidak terlalu sepi, ada beberapa orang yang berlalu lalang. Faiz ingin meredakan amarahnya dengan meminum minuman soda, ia pun pergi pada minimarket terdekat.

Setelah ia tidak di sana, ia melihat indah yang duduk sendirian didepan minimarket tersebut semabri memakan makanan pedas. Ia memilih untuk masuk ke dalam minimarket tersebut, ia kembali setelah mendapat minuman sodanya.

Ia membuka salah satu dari dua botol minuman soda yang ia punya, ia menguknya lalu berjalan untuk menghampiri indah yang sedang melauk semabri memakan makanannya.

Indah menghela nafasnya, terlalu banyak yang ia pikirkan sampai rasanya ia sangat sesak. Ayah dan adiknya sedang berpulang kampung ke rumah nenek indah, indah tidak ikut dikarenakan ia baru saja pulang dari berlibur bersama teman-temannya kemarin.

Faiz menempelkan botol minuman tersebut pada pipi indah yang membuat indah terlonjak dari duduknya karena terkejut, ia mengusap dadanya saat melihat wajah Faiz yang tertawa kecil yang membuat giginya terlihat.

"perasaan lo mulu dah"

Cibir indah lalu menerima botol minuman yang Faiz sodorkan padanya, indah hendak membuka tutup botol tersebut untuk menghargai Faiz namun ia sedikit kesulitan karena tangannya kotor disebabkan jajanan yang ia makan.

Tanpa bertanya Faiz meraih botol tersebut dan membukakan tutup botol tersebut, tidak butuh waktu lama tutup botolnya terbuka dan Faiz memberikannya pada indah.

Faiz menarik kursi yang berada disebelah indah dan mendaratkan bokongnya tepat di atas bangku tersebut, ia meletakkan kedua sikunya diatas meja yang ada disana lalu menampung wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Indah hanya menatap heran lalu sejenak ia ikut melihat ke arah pantai yang terlihat namun tidak terlalu dekat sehingga mereka tidak dapat merasakan angin pantai secara langsung.

"dari mana lo?" indah bertanya karena sejak tadi Faiz hanya diam saja menatap pada pantai.

"rumah temen" jawabnya tanpa melihat orang yang bertanya padanya.

"ngapain lo ke sini? Karena ada gue ya?"

Dengan percaya dirinya indah bertanya seperti itu pada Faiz, Faiz yang mendengar hal tersebut hanya bisa tertawa kecil sebagai respon dari pertanyaan indah.

"ini" indah menawarkan bahunya pada Faiz dengan menepuk-nepuk bahunya yang kosong.

"udah banyak, ga usah ditambah"

still with you - with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang