V | religion

7 5 0
                                    

Sesuai dengan perintah indah, Faiz menyepakati keinginan indah agar Faiz datang ke rumahnya sesuai alamat yang indah kirimkan.

Indah menyuruhnya untuk mengenakan pakaian Koko serta sarung sebagai bawahannya, ia tiba di depan rumah indah dengan keadaan seperti itu; baginya ini cukup aneh karena ia tidak pernah berpakaian seperti ini sebelumnya namun outfit yang ia gunakan tidak kalah kece dan membuatnya terlihat bercahaya seperti abangnya Fauzan.

Faiz mengetuk pintu rumah indah dan tidak lama kemudian indah membukakan pintu rumahnya, indah segera menyambut kedatangan Faiz dan menyuruh adiknya untuk menemani Faiz di ruang tengah.

"abang siapa?"

Tanya adik indah dengan tatapan heran, ia melihat Faiz dari atas sampai bawah sejak tadi; wajah bule berpakaian Islam? Ia terus bertanya-tanya siapa.

"abang? Ahhh saya? Saya...... Teman sekolah kakak kamu" jawab Faiz dengan canggung.

"asslamualaikum" ucap seseorang saat membuka pintu rumahnya kemudian menatap anaknya dengan seorang pria remaja di ruang tengah.

"wa'alaikumsalam ayah" Jawab adiknya indah kemudian berjalan mendekati ayahnya dan meraih tangan ayahnya untuk ia salim.

Faiz juga ikut menyalim tangan ayahnya indah kemudian dibalas hangat oleh ayah indah.

"kamu orangnya?" tanya ayah indah dengan hangat sekaligus memberikan senyumnya untuk Faiz.

"iya ayah, Faiz yang indah bilang kemarin" jawab indah yang baru tiba dari dapur semabri membawakan minum.

"ahh nak Faiz? Ganteng ya kak"

Faiz yang dipuji kini merasa salting dan harus ia tutupi, biasa ia dipuji ganteng terasa biasa saja namun kali ini rasanya sangat berbeda.

Faiz dan ayah indah sedang mengobrol dan ayah indah bercerita tentang kisah nabi. Faiz terlihat sangat nyaman dengan ayah indah, ia juga sangat serius saat mendengarkan kisah nabi yang ayahnya indah ceritanya.

"kamu bisa solat?" tanya ayah indah pada Faiz.

"solat?" setelah mengatakan itu, Faiz menatap indah.

Faiz menggelengkan kepalanya dengan polosnya, dan respon yang ayah indah berikan hanya tersenyum melihat tingkah Faiz. Sebelumnya indah sudah memberi tau pada ayahnya tentang Faiz yang tidak mengerti agama karena faktor keluarga serta lingkungannya, Faiz tidak tau apapun tentang agamanya.

"kamu bisa panggil om dengan panggilan ayah mulai dari sekarang, karena om udah anggap kamu anak om yang harus om ajarkan"

"ayah?"

Faiz mengerutkan alisnya kemudian mengalihkan pandangannya pada indah yang sudah tersenyum padanya.

"apa itu ayah?"

-----

Sejak saat itu indah dan Faiz menjadi dekat karena sering bertemu, entah itu saat mengajarkan materi pelajaran pada Faiz ataupun Faiz yang sangat bersemangat belajar agama dengan ayah mereka.

Faiz dan indah kini sedang berada di depan toko milik ayah mereka, mereka berdua sedang menikmati es krim semabri menatap arah jalan yang ramai orang berlalu lalang.

"lo ada masa lalu untuk lo ceritakan ga?"

Tanya indah saat menatap pergelangan tangan Faiz kemudian ia beralih menatap ke arah wajah Faiz.

"hm? Cerita apa?"

Karena terlalu serius melihat orang yang berlalu lalang sedang berpacaran, Faiz tidak mendengar perkataan indah dengan jelas; ia menjawab setelah ia mengigit es krimnya sehingga apa yang ia katakan tidak terdengar jelas.

still with you - with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang