Seorang pria berbadan tinggi besar dengan setelan jas birunya berjalan keluar dari hotel bintang lima itu diikuti beberapa pria dengan setelan jas hitam dan badan yang tidak kalah besar.
Pria itu bernama Choi Mujin. Seorang mafia narkoba terbesar dan paling ditakuti di Korea Selatan. Ia memasuki mobil mewah berwarna hitam yang sudah terparkir rapi di depan hotel.
"Apakah Anda mau pergi ke kantor atau ke rumah, Tuan?" tanya seseorang dari bangku di samping supir.
"Apa ada agenda penting lagi sekarang"
"Tidak ada Tuan"
"Langsung ke rumah"
"Baik"
Tidak lama kemudian mobil mewah itu tiba di depan sebuah rumah mewah bernuansa modern. Choi Mujin masuk ke dalam rumah itu diikuti seorang tangan kanannya. Sepi, tidak ada satu orang pun di sana. Ia hanya melenggang masuk menuju ruang kerjanya.
Ruang kerja itu tidak kalah hening dengan bagian rumah lainnya. Mujin berjalan ke lemari yang ada di salah satu sisi ruangan dan mengeluarkan bir dari sana.
Setelah menuangkan isi botol kaca itu ke dalam gelas ia langsung duduk di kursi kebesarannya.
"Tae Ju kau sudah mengecek situasi Cina dan Jepang?"
"Sudah Tuan"
"Pastikan kita yang harus menguasai pasar mereka."
"Baik Tuan"
Sambil menyesap minuman di dalam gelasnya ia memperhatikan Tae Jun yang berdiri dengan patuh beberapa langkah dari tempat ia duduk. Setelah menegak tetes terakhir isi gelasnya, ia berdiri dan mendekati Tae Jun. Tanpa aba-aba dia langsung menyambar bibir Tae Jun kasar.
"Emmphh tuanhmphh"
Tae Jun berusaha berontak dengan serangan tiba-tiba tuannya. Namun tenaga Mujin lebih dari cukup untuk membuatnya tidak berkutik.
Mujin melumat bibir Tae Jun tanpa ampun. Lidahnya memaksa masuk ke dalam mulut Tae Jun tapi tidak berhasil karena pria itu masih mengeratkan giginya dan masih mencoba berontak.
Karena kesal akhirnya ia menggigit bibir bawah Tae Jun yang semakin membuat pria itu terkejut dan sontak memekik. Tentu saja ia tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk masuk menerobos ke dalam mulutnya.
***Tae Jun POV***
Aku masih berusaha mencerna apa yang terjadi tapi Tuan Choi menggigit bibir bawahku cukup keras. Aku bisa merasakan ada sesuatu yang mengalir di bibirku.Tapi aku lebih terkejut lagi saat ada lidah lain yang berada di dalam mulutku. Lidah itu mengobrak-abrik seisi mulutku, mengabsen setiap gigiku satu persatu, dan menghisap lidahku rakus.
Aku hanya bisa berdiri kaku menerima ciumannya. Ia masih dengan rakus bermain dengan mulutku. Dia melumat bibir bawah dan atasku bergantian dan sesekali menghisap lidahku.
Jangan salahkan aku yang seperti idiot ini. Meskipun aku berada dalam lingkungan yang keras tapi ini kali pertamaku bercumbu dengan seseorang. Ya, dan aku tidak pernah membayangkan ciuman pertamaku akan kulakukan bersama bosku, mafia paling ditakuti semua orang.
Kepalaku mulai pusing, aku butuh asupan oksigen namun Tuan Choi seperti belum berniat menghentikan ciumannya. Akhirnya setelah berusaha mendorongnya sekuat tenaga ia bisa melepaskan ciumannya.
"Hosshhh hoshh hahh hahh"
Aku berusaha meraup oksigen sebanyak mungkin sambil menyeka saliva yang keluar di samping mulutku.
"Tae Jun-ah ini pertama kalinya kau berciuman"
Blushh
Demi apapun ini lebih memalukan dan bisa kupastikan wajahku sudah merah sekarang. Aku bisa mendengar kekehan dari seberang sana dan itu cukup membuatku terkejut karena baru pertama kali aku melihat bosku dengan ekspresi seperti itu setelah 5 tahun aku bekerja untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT [Random]
Dla nastolatków🔞Kumpulan cerita oneshoot, bisa jadi lebih🔞 . . . Happy reading..