Pintu terbuka, menampilkan ruangan serba hitam dengan sesosok pria berkaca mata sedang fokus berkutat dengan banyak kertas di meja kebesarannya. Mendengar suara pintu terbuka pria itu mendongak dan tersenyum pada orang yang baru aja masuk ke ruangannya itu.
"Mereka sudah pergi?" dia bertanya sambil memberi tanda agar orang di sebrang sana mendekat.
"Ya, mereka langsung kembali ke hotel sebelum kembali ke amerika besok"
Mujin merangkul pinggang asisten pribadinya itu dan menduduk pria itu disalah satu kakinya.
"Baguslah, kegiatanku berkurang. Jadi kita bisa lebih banyak menghabiskan waktu bersama hmm?"
"Ya, sebelum itu kau harus menyelesaikan tumpukan kertas ini dulu tuan"
"Beri dulu aku ciuman"
"Astaga, kau pemimpin mafia terbesar di korea tapi sangat manja"
Mujin tetap memajukan bibirnya menunggu respon sang kekasih.
Cup
Cup
Cup
"Ekhh ... cukup, jangan diteruskan"
"Kenapa hem?"
"Aku sedang kurang enak badan, pekerjaanmu juga masih banyak"
Cup
Mujin tetap menciumi ceruk leher kekasihnya. Tangannya tak tinggal diam, mulai menggerayangi tubuh pria di pangkuannya.
"Euhhh..."
"Perutmu semakin berisi akhir-akhir Tae Jun"
"Sshhh tuan..."
Mujin mulai membuka kancing kemeja Tae Jun dan menjelajahi area tubuh kekasihnya yang tak tertutup baju. Mulutnya mulai menggerayangi dada Tae Jun hingga meninggalkan beberapa tanda merah kebiruan disana.
Tok tok tok
Tae Jun mendorong kepala Mujin menjauh dan otomatis membuat raut sang mafia mengeras.
"Ada yang datang"
"Biarkan"
"Itu pasti hal penting"
"Sialan mengganggu saja"
Tae Jun hanya tersenyum saat ia akan bangkit dari pangkuan tuannya, tubuhnya ditahan.
"Apa yang kau lakukan? Bagaimana jika terlihat orang lain?"
"Mereka harus segera tahu bahwa kau milikku"
Blushh, pipi Tae Jun memerah.
"Masuk"
Orang yang baru masuk itu sedikit terkejut melihat sahabatnya ada di pangkuan bos mereka dengan kemeja terbuka dan menampakkan banyak tanda merah. Sungguh pemandangan tak biasa.
"Ada apa? Jika tak penting cepat pergi kau mengganggu?"
"Ekhem maaf tuan, saya ingin menyampaikan bahwa Tuan Park sudah menyetui kontrak"
Juntae berbicara sambil menatap nakal sahabatnya yang melemparkan pandangan tajam seakan memperingatkan agar ia tutup mulut.
"Itu saja?"
"Ya tuan"
"Kalo begitu cepat pergi. Dan sampaikan pada yang lain apa yang kau lihat disini."
"Tuan?!" Tae Jun otomatis menyela
"Sudah kubilang sekarang sudah saatnya mereka semua tau bahwa kau adalah milikku dan tidak boleh ada yang menyentuh milikku"
"Baik Tuan, akan saya sampaikan dengan baik pada yang lain. Saya permisi" tak lupa ia mengedipkan mata pada sahabatnya yang sudah memerah seperti kepeting rebus.
![](https://img.wattpad.com/cover/304689105-288-k466218.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT [Random]
Dla nastolatków🔞Kumpulan cerita oneshoot, bisa jadi lebih🔞 . . . Happy reading..