8

318 37 12
                                    

Hallo semuanya,ada yang masih baca cerita ini nggak?, Semoga kalian suka ya, aku udah mutusin bakal tetep lanjutin book ini, Jangan lupa Vote Sama komennya ya

Heeseung kini tengah berada di hutan bersama eunha, ia membantu bibinya untuk mencari tanaman obat.

"Seung, kamu coba cari di sebelah sana, tanaman disini sudah hampir habis, bibi akan ke pondok untuk mengambil beberapa benih".

"Iya bibi".

"Kalau sudah selesai langsung ke pondok, kita akan bermalam di sana untuk malam ini".

Beberapa hari lalu eunha dibantu moonbin dan sin b membangun sebuah pondok kecil untuk menyimpan berbagai obat dan ramuan racikan yang eunha buat.

"Baiklah, aku nanti akan mencari beberapa buah untuk makan malam".

"Tak usah hee, nanti mamamu dan sinb akan ikut tidur di pondok, hitung-hitung untuk bermeditasi".

"Iya bibi, aku akan selesai secepat mungkin".

Kemudian heeseung dan eunha berpisah, eunha kembali ke pondok dan heeseung pergi ke sisi lain hitan untuk mencari tanaman obat lainnya. Heeseung nampak sangat antusias untuk mencari, hingga ia tak sadar ada seseorang yang mengawasinya.

"Kurasa sudah cukup, sebaiknya aku berteduh dulu, cuacanya lumayan terik juga". Ia berjalan kearah sebuah pohon besar dan duduk di sana.

"Aku baru sadar kalau hutan ini di dekat tebing, selama ini aku kemana saja sampai tak memperhatikan". Setelah bericap bukanya tetap duduk ia malah berjalan mendekat kearah tebing.

"Curam sekali". Gumamnya sambil melihat kebawah.

"Jangan bunuh diri!!".

"Eh". Kaget heeseung, hampir saja ia terjungkal jika saja orang yang meneriakinya tidak menariknya dengan cepat. Ia merasa lega sekarang.

"Kau ingin bunuh diri ya?".

"Enak saja, aku hanya melihat-lihat, aki tak ada niatan sedikitpun untuk bunuh diri". Kesal heeseung.

"Ahaha, maafkan aku". Ucap orang itu canggung.

"Hah, tak apa".

"Kai". Ucap orang itu sambil menyodorkan tangannya, heeseung pun membalas.

"Heeseung".

"Ngomong-ngomong, sedang apa kamu disini?".

"Aku?, Aku sedang membantu bibiku mencari tanaman obat, tapi ini sudah selesai kok".

"Ooh, begitu ya, kamu tinggal dimana?".

"Aku tinggal di zhepira kan". Ucap heeseung dengan polosnya.

"Aish, maksudku di daerah baru atau lama, soal-".

"Aaah, aku paham, aku tinggal di daerah baru hehe".

"Pantas saja". Gumam kai.

"Kenapa?".

"Tidak, memangnya kamu tidak takut kesini sendirian?".

"Tidak kok, aku kan kesini berdua dengan bibiku".

"Maksudku bukan itu heeseungie". Gemas kai, ia sampai mencubit pipi gembil heeseung.

"Lalu?".

"Jangan-jangan kamu bukan orang asli sini ya?".

"Bukan hehe".

"Sudah kuduga".

"Aku pindah kesini sepuluh tahun yang lalu".

AmorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang