Saga Kedua: Setinggi Puncak - 1

19 1 3
                                    

Kazuha mengambil tikar miliknya dan tidur di bawah ranjangnya, sedangkan Albedo tidur di ranjangnya. Lampu sudah dimatikan dan malam ini mereka berlima berkumpul bersama ayah mereka. Albedo sendiri hanya berbaring di atas ranjang Kazuha tanpa bisa tertidur.

Albedo: "Wow, aku insomnia"

Kazuha: "Ya sudah sana minum air terus tidur"

Albedo: "Kakiku patah jadi mana bisa aku berdiri ambil air"

Kazuha: "Hadeh, iya aku ambilkan"

Kazuha keluar kamar dan mengambil segelas air untuk Albedo. Kucingnya Shiro mengikutinya dari belakang dan mengeong. Kazuha melihat kakaknya sedang menghirup rokok dan Kazuha memercikkan air sedikit ke arah kakaknya.

Ajax: "Hei kau lupa kalau sudah tahu apa yang akan kau lakukan?"

Kazuha: "Makanya jangan merokok di rumah"

Ajax: "Albedo menyuruh ambil air?"

Kazuha: "Volunteer"

Ajax: "Oke"

Kazuha masuk ke kamar dan memberikan segelas air pada Albedo. Dia juga membantu Albedo duduk karena tangan yang terkilir serta kedua kaki patah. Pasti rasanya sangat sakit sampai tidak bisa berdiri sama sekali.

Kazuha: "Minum pelan-pelan"

(Gluk! Gluk! Gluk!)

Shiro: "Meoow"

Kazuha: "Hei bung kau tidak tidur dengan ayah?"

Albedo: "Fuah  ... Hai Shiro"

Kazuha: "Memangnya dua minggu lalu kakak tidak sempat lari saat klon kakak datang?"

Albedo: "Aku tidak bisa lari Kazuha karena aku sedang bersama Eula, Amber, dan Bennet dalam perjalanan untuk mencari orang tersebut. Lalu aku memilih untuk menyelamatkan mereka daripada mereka ikut menjadi korban dari musuh. Dia terus mengejarku sampai aku terjebak di lereng gunung tepatnya di jalur trekking ilegal. Dia menusukku tepat di paha dan betis karena luka yang cukup dalam aku mau tidak mau tidak bisa lari dari tempat itu. Karena kesadaranku yang sulit untuk kupertahankan akhirnya kaki hilang keseimbangan dan dia mendorongku dari atas lereng."

Kazuha: "Terus kaki dua-dua terbentur?"

Albedo: "Iya kakiku terbentur batu dan batang pohon lalu tangan kiriku terkilir. Serta luka-luka robek dan goresan jadi aku benar-benar hampir hilang kesadaran. Aku ingat betul klon ku berdiri memegang pisau mungkin saja kalau bukan karena Bennet yang melihat ku dari jauh bersama si pelaku. Mungkin aku sudah dia habisi dengan pisau yang dia pegang."

Kazuha: "Untung saja luka sobek dan goresan sudah membaik dengan cepat"

Albedo: "Mama Alice mencekokiku dengan serum primogenium makanya luka-luka di permukaan sudah cepat sembuh"

Kazuha: "Pelakunya sudah ditemukan?"

Albedo: "Belum, si Klon seolah-olah sudah menghilang dalam sekejap"

Kazuha: "Adik Klee aman kan? Dijaga sama agen-agen kan?"

Albedo: "Ya mama Alice jadi sering bawa Klee ke kantor biar gak ada yang macam-macam di rumah"

Albedo: "Hei Kazuha, apa kau sudah terbiasa melihat mereka yang dari sebelah?"

Kazuha: "Hmmm ya sudah terbiasa memangnya kenapa?"

Albedo: "Cepat juga yah kamu beradaptasi"

Kazuha: "Tapi sampai kapanpun aku tidak akan bisa beradaptasi dengan seseorang memasuki tubuhku dengan sembarang. Kemarin saja tubuhku rasanya hampir beku saat si nenek itu keluar dari tubuhku."

Mind Diver Team: Di Bawah TanahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang