V.

128 18 1
                                    

Huhft, oke. Stay spirit! Semangat Ris! Semangat akuu!

...

Entahlah, pertemuan Yoongi dan Namjoon bisa dibilang dramatis atau tidak. Bertemu kembali di toserba tempat Namjoon bekerja, berpelukan didepan pintu masuk, dan disaksikan oleh rekan kerja Namjoon. Itu mustahil untuk dikatakan sebuah pertemuan yang dramatis.

Tapi yang terpenting bukanlah tentang itu, yang terpenting adalah bagaimana mereka bertemu lagi setelah sekian lama. Kenangan masa lalu yang dialami Namjoon masih menjadi misteri, seorangpun belum mengetahui apa yang terjadi pada pemuda malang itu.

Kini, sejenak lupakan tentang 'misteri' yang terpendam.

"Dasar anak nakal. Kemana saja kau selama ini?" tanya Yoongi mencubit pipi Namjoon gemas.

"Aw, Hyung lepas" Namjoon menyingkirkan tangan Yoongi dari pipinya. "

Lalu, pembeli pun datang.

"Maaf, bukan bermaksud mengganggu kalian. Tapi.. ini jam kerja" Hoseok berbicara.

"Maaf Hyung, tapi bisakah Hyung menunggu sampai sif ku berakhir?" tanya Namjoon hati-hati.

"Berapa lama?"

"Satu jam"

"Baiklah, akan aku tunggu"

Yoongi menunggu di bangku toserba, tempat dimana biasanya orang akan menyeduh mi instan cup disana. Tapi bukan mi instan yang ia makan, melainkan buah jeruk.

Yoongi terus memperhatikan Namjoon yang melayani pembeli dengan ramah, sesekali Namjoon juga akan memperhatikannya sembari memberikan senyuman padanya.

"Dia sudah besar"

Menunggu lamanya satu jam, sif kerja Namjoon dan Hoseok selesai. Seperti biasa Hoseok langsung pulang setelah bekerja, dan Namjoon.. ia akan mengobrol dengan Yoongi.

"Sekarang bagaimana Joon? Papa sama sekali belum memberitahuku apapun" Yoongi mendahului pembicaraan.

"Apanya yang bagaimana, Hyung?"

"Bagaimana kabarmu? Dimana kau tinggal sekarang? Intinya segala hal tentangmu sekarang"

Namjoon membasahi bibirnya, bersiap menjawab pertanyaan Yoongi. "Ah, aku baik Hyung. Aku tinggal tidak jauh dari sini. Hyung juga bagaimana? Bibi? Dan.. Taehyung?"

"Seperti yang kau lihat Joon, aku juga baik. Mama dan Taehyung juga baik-baik saja." Jeda. "Namu ku sudah besar ya"

"Hyung, sudah benar tadi memanggilku 'Joon'. Kenapa sekarang memanggilku 'Namu'?" Namjoon merengek, dan itu nampak lucu bagi Yoongi.

"Mau bertemu dengan Taehyung?"

Lagi, pertanyaan itu. Pertanyaan yang sama tetapi keluar dari mulut yang berbeda. Namjoon menunduk, tampak berpikir.

Yoongi menyadari tangan Namjoon yang saling menggenggam erat, lalu ia menggenggam tangan Namjoon.

"Hei, kenapa?" Yoongi bertanya.

Namjoon lekas menatap Yoongi. "Hm, ya, aku mau bertemu dengan Taetae, Hyung." Lantas, Namjoon tersenyum.

"Baiklah, ayo, kita akan menjemput Taehyung di sekolah"

Apa? Kita? Namjoon akan ikut menjemput Taehyung?

"Tidak! Eum.. anu, Hyung. Kupikir, mungkin aku akan menemui Taehyung dan Bibi bersamaan" Namjoon menelan ludah, membasahi tenggorokannya yang terasa kering. "Maksudku, bisakah?"

Fail | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang