IV.

105 17 4
                                    

Sy merasa ini boring, banget.  ╥﹏╥

...

Namjoon lagi-lagi melamun, rambutnya basah karena ia baru saja mandi. Handuk masih tersampir di lehernya, ia belum selesai mengeringkan rambutnya.

Namjoon itu pemikir, segala hal yang ia alami, Namjoon akan memikirkannya. Sekalipun itu adalah hal yang sepele, semua kenangan seakan menempel erat pada pikirannya.

Air menetes ke bajunya, Namjoon mulai mengeringkan rambutnya kembali. Ia menggosok rambutnya menggunakan handuk. Namjoon bosan, tentu saja. Ia sendirian, tak ada yang menemani.

"Apa aku harus menemui Tae?" sejenak gagasan itu muncul, tetapi Namjoon menepisnya kembali. Tidak, Namjoon belum siap melihat tatapan kecewa dari adiknya. Namjoon tahu betul, ia mengingkari janji pada Taehyung, dan Namjoon yakin Taehyung pasti sangat kecewa. Tetapi tidak menemuinya kembali, mungkin itu akan lebih mengecewakan Taehyung.

"Ya, aku harus menemuinya. Aku sudah berjanji" tidak sekarang, mungkin besok. Namjoon harus menemui adiknya kembali, tak peduli bagaimana reaksinya.

Lagi-lagi kenangan itu muncul, menyerang benaknya. Namjoon kembali merasa takut. Tidak, apapun yang terjadi, ia akan menepati janjinya.

"Hyung akan menemui Taetae lagi, Hyung janji." Namjoon kecil mengarahkan jari kelingkingnya pada Taehyung kecil, dengan lugunya Taehyung kecil mengangguk, mengaitkan jari kelingkingnya pada jari kelingking Namjoon.

"Janji kelingking"

-Fail-

"Apa yang terjadi?" Nyonya Min langsung mengajukan pertanyaan setelah Tuan Min mengajaknya bicara di kamar pribadi mereka.

Tuan Min duduk di kursi kerjanya.

"Aku pikir, sesuatu terjadi pada Namjoon"

"Apa? Apa maksudnya?" tanya Nyonya Min menuntut penjelasan.

"Aku terkejut, Jaehyuk dan Hyera, Namjoon bilang mereka sudah tidak ada"

Nyonya Min menegang, "Mereka meninggal?"

Tuan Min mengangguk, ia tahu istrinya pasti terkejut. Tadinya Tuan Min juga tak kalah terkejut mendengar penuturan Namjoon. Lalu Tuan Min melanjutkan bicaranya.

"Namjoon, aku melihatnya ketakutan saat membicarakan ini. Kupikir, pasti ada sesuatu. Ingat kan? Dulu sekali Namjoon tiba-tiba datang dengan Taehyung, dia meminta tolong agar kita menjaga Taehyung"

Tentu saja Nyonya Min ingat, sangat ingat. Ayah Namjoon, kakaknya itu sangat keras. Bahkan Ibu Namjoon juga begitu. Terkadang Nyonya Min tak habis pikir, memangnya ada orangtua yang begitu kejam pada anaknya?

"Aku ingat betul. Dulu saat kita tanya apa yang terjadi, Namjoon hanya menggeleng. Setelah keesokan harinya kita ke rumah Jaehyuk Oppa, mereka tidak ada. Mereka malah pindah ke Ilsan, meninggalkan Taehyung bersama kita, dan membawa Namjoon pergi" Nyonya Min menghela napas, "Lalu dimana Namjoon tinggal sekarang?"

"Dia tidak memberitahuku, dia sangat tertutup. Kupikir, dia bekerja di toserba"

"Bekerja? Tapi bukankah dia masih tujuh belas tahun sekarang? Bagaimana sekolahnya? Memangnya Namjoon sudah lulus?"

"Aku tidak tahu apapun, sungguh. Besok akan kutemui lagi dia, aku akan mengajaknya ke rumah"

"Iya, aku sangat merindukannya, bagiku dia adalah anakku, bukan keponakanku"

Fail | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang