Sedang mengumpulkan semangat hidup. Eh engga deng, semangat nulis lebih tepatnya
...Namjoon dan Yoongi sudah berada dimobil dalam perjalanan menuju sekolah Taehyung sekarang, Namjoon yang awalnya berniat menemui Taehyung di rumah Yoongi setelah bertemu dengan Bibinya terlebih dahulu pun tak jadi dilaksanakan.
Menyusuri jalan kota Daegu yang ramai padat kendaraan, sambil memikirkan apa yang harus ia lakukan saat bertemu adiknya nanti.
"Tidak usah dipikirkan" celetuk Yoongi. Seakan Yoongi bisa membaca pikiran Namjoon saat ini.
"Hyung ini tahu saja" ucap Namjoon sembari menatap keluar kaca mobil. "Aku hanya takut, Taetae pasti kecewa padaku, Hyung."
"Tidak, Joon. Kenapa kecewa? Apa alasannya hingga Taehyung harus kecewa" jawab Yoongi mengelak pernyataan Namjoon.
"Kau tahu sendiri kan Hyung" ucap Namjoon beralih menatap Yoongi lekat.
Yoongi mengerti bagaimana sifat Taehyung. Memang, Taehyung paling tidak suka jika dibohongi. "Tapi juga mana mungkin. Taehyung tidak tahu apa yang terjadi, ia juga sudah lama tak bertemu denganmu, jadi bukankah daripada merasa kecewa, dia malah merasa rindu?" tanggap Yoongi.
"Jika Taetae menanyakan.. Appa dan Eomma, apa yang harus kukatakan Hyung?"
Pertanyaan Namjoon seketika membuat Yoongi bungkam.
-Fail-
"Yoongi Hyung kenapa lama sekali?" gerutu Taehyung yang masih menunggu didepan gerbang sekolah.
"Sabar saja, jika kau terus menerus mengharapkannya maka ia tidak akan cepat datang padamu" jawab temannya yang masih menemaninya menunggu Yoongi, Jimin.
"Tapi ini sudah cukup lama Jim. Cuacanya juga mendung, bagaimana jika hujan?" Taehyung memperhatikan langit yang hampir ditutupi awan gelap, pertanda hujan akan turun.
"Bukankah lebih baik hujan daripada panas terik matahari yang akan menghitamkan kulitmu?" jawab Jimin lagi.
"Ya, memang lebih baik" Taehyung menendang pelan batu kecil yang ada di depannya. "Eh, kau tidak segera pulang? Nanti kau dicari Hoseok Hyung" tanya Taehyung pada Jimin.
"Oh, Hoseok Hyung pasti dalam perjalanan pulang. Tidak apa-apa, aku temani menunggu Yoongi Hyung sebentar lagi" Jimin tersenyum, membuat matanya menjadi sipit seperti terpejam. Walaupun itu malah nampak manis.
Taehyung menghela napas kasar.
"Jim" panggil Taehyung.
"Hm?"
"Aku merasa ada sesuatu" ucap Taehyung dengan nada yang meyakinkan.
"Sesuatu, apa?"
"Seperti.. ada sesuatu yang mengganjal"
"Iya, apa? Sesuatu seperti bagaimana jika Yoongi Hyung kena tilang begitu? Jadi telat menjemput" ucap Jimin.
"Bukan. Sejak akhir-akhir ini aku memikirkan seseorang"
"Siapa?"
"Dia—"
Belum selesai bicara, mobil Yoongi sudah datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fail | ✓
Short StoryMending gausah dibaca, cuma karya iseng buat ngetes gimana rasanya up cerita di wp🙂 . . . Namjoon yang merasa gagal menjadi Kakak untuk Taehyung. Taehyung yang seakan tak peduli, hanya saja ia tak mengetahui apa yang dialami Namjoon. Jika suatu...