😒

3.9K 123 6
                                    

Tidak terasa sudah satu bulan aku sudah menikah dengan wanita jelek dan lebih tua dari ku. Ningsih terlihat sangat bahagia, mang dayat bilang kalau dia belum pernah melihat ningsih sebahagia seperti sekarang ini.
Oh iya kemampuan bahasa indonesia ku cukup berkembang pesat karena aku dekat dengan mang dayat, aku sering membantunya mengurus rumah besar ini jadi aku dan mang dayat sering ngobrol dan akhirnya aku pun bisa mengerti bahasa Indonesia berkat mang dayat meskipun ningsih tidak suka aku dekat dengan mang dayat karena mengajariku bahasa kasar dan sering bercerita jorok takut karakter ganteng ku tercemar dengan kepribadian mang dayat yang kasar.
Namun aku tidak masalah karena aku juga harus bisa mengembangkan kemampuan komunikasi ku agar bisa berhubungan dengan orang lain.

Hari ini mang dayat izin pada ku bahwa dia tidak enak badan jadi dia akan beristirahat di kamarnya yang terletak di belakang rumah megah ini. Jika mang dayat sudah minta izin libur gini aku benar-benar bingung mau melakukan apa karena biasanya aku membantu mang dayat serta ngobrol-ngobrol ngalor ngidul hingga hal-hal cabul yang keluar dari mulut mang dayat.
Sebenarnya ningsih sudah mengajak ku hari ini untuk ikut bersamanya ke kota untuk berbelanja namun ku tolak karena sebelumnya aku ikut dengannya benar-benar seperti di neraka, dia mengelilingi pusat perbelanjaan satu persatu toko dari lantai dasar sampai lantai paling atas entah apa yang dia cari dan dia beli.

Kehidupan rumah tangga ku dengan ningsih berjalan normal-normal saja ningsih sangat bahagia bisa menikah dengan ku dan aku hanya menjalankan tugas ku sebagai suami. Saat berhubungan aku benar-benar tidak tertarik sebenarnya dengan ningsih namun ningsih membolehkan ku saat berhubungan suami istri untuk aku melihat video porno itupun ketika ningsih sudah mencapai klimaks kita mengakhiri hubungan badan aku tidak pernah merasakan klimaks dengan ningsih, ningsih tidak tahu akan hal tersebut karena aku selalu berpura-pura klimaks.

Yah meski begitu ningsih sangat baik mekipun sifatnya kadang membuat ku jijik yah setidaknya hidup ku nyaman dan kebutuhan hidup ku terpenuhi secara materil namun bosan juga sebulan aku tidak melakukan apa-apa hanya mengurus rumah yang sebenernya aku hanya bantu-bantu mang dayat saja.
Saat aku sedang bengong tiba-tiba aku di kagetkan oleh suara berat seorang laki-laki dari belakang.
"bosen yah ji kamu" ucap orang tersebut yang ternyata adalah ayah mertua ku.
"iya yah lumayan, gak ada yang bisa aku kerja kan" ucap ku

Selain dengan mang dayat aku juga cukup sering menghabiskan waktu dengan ayah mertua ku kadang bermain catur atau berolah raga bareng ayah mertua ku namun itu hanya sesekali karena ayah mertuaku agak sibuk mengatur bisnisnya.

"hmm ayah sebenernya pengen kamu sebagai mantu ayah bisa nerusin usaha ayah tapi. Kamu gak ada pengalaman dalam mengurus bisnis ini" ucap ayah mertua ku
"iya yah gpp aku juga pengennya kalo kerja mulai dari bawah biar paham" ucap ku.

Mendengar perkataan ku ayah mertua ku tersenyum manis sambil mengelus kepala ku.
"kalau begitu. Ayah baru beli kapal gimana kalo kamu urus itu kapal?"
"maksudnya yah?" tanya ku tidak paham
"kan tadi kamu bilang ingin memulai dari bawah. Yah kamu urus satu kapal ayah yang ini jadi kamu harus rawat juga ikut berlayar yah kayak jadi kapten kapal itu, gimana mau?"

"berlayar?" tanya ku lagi
"iya paling cuma seminggu atau dua minggu paling lama kamu akan berlayar di laut gimana?" tanyanya lagi

2 minggu di laut itu berarti aku akan terbebas dari ningsih tentu itu adalah great deal buat aku serta aku bisa mengasah kemampuan ku dan mengembangkannya dalam bisnis ayah mertua ku.
" iya yah ji oh mau" ucap ku semangat sambil meluk lengan kekar ayah mertua ku.

Ayah mertua ku tersenyum bangga karena menantu satu-satunya ini bisa melanjutkan bisnis yang sudah ia bangun sambil mengelus kepala menantunya itu.

"hmm yah sudah kalo gitu besok ayak kenalin ke pekerja kapal yang akan kerja di kapal kamu" ucap ayah mertua ku lagi
"iya yah" ucap ku
"ayah mau ke pelabuhan dulu ada masalah kapal katanya" ucap ayah sambil pergi meninggal kan ku di rumah besar ini.

PULAU SURGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang