🤫

2.1K 85 4
                                    

JIOH POV

"AAAKKKKKKGGHHHHHH............."teriak ku sambil menoleh dan kudapati mang dayat berdiri di belakang ku sudah tidak mengenakan sehelai benangpun memamerkan otot tubuhnya yang kekar serta benda pusakanya yang kulihat sudah tegak berdiri menantang ku untuk memberinya kepuasan duniawi.

"mang dayat ngapain? "tanya ku yang mulai mengotrol emosi ku yang terkejut.

"mau mandi juga" ucapnya sambil melangkah mendekatiku.

"nanti dulu lah mang tunggu saya selesai dulu" ucap ku dengan terbata-bata kepada mang dayat yang kini sudah begitu dekat dengan ku dengan senyum yang sangat mesum menghiasi wajahnya.

"kenapa toh den jio, wong po do lanange ae loh" (kenapa toh den, kan sama-sama laki-laki aja loh) ucapnya sambil menyeringai mesum semakin mendekati ku

"lagian bukan e nang korea kono wes biasa ae nang pemandian umum, mandi bareng-bareng yo kan" (lagian bukannya di korea sana udah biasa yah mandi bareng-bareng di pemandian umum. iyah kan den?) ucapnya lagi

"yah tapi khaannn,,........ hhhmmmmmm..."ucap ku terhenti karena bibir ku sedang di lumat mang dayat.

"HAAHHHH AAAHHHHH HHAAAAHHHH" diriku yang memburu nafas kerena serangan tiba-tiba dari mang dayat yang tersenyum puas setelah memberiku ciuman secara tiba-tiba

ini benar-benar gawat, dapat kulihat dari tatapan mang dayat bahwa dia ingin benar-benar di puaskan kali ini dan kurasa hanya melakukan blowjob saja tidak akan memuaskan birahi pria perkasa ini, aku benar-benar gugup kali ini karena sebelumnya aku melakukanya hanya karena bisikan setan yang lewat hingga aku tergodaserta pada saat sebelumnya aku masih menggunakan pakaian ku tidak telanjang seperti sekarang ini.

apalagi sekarang rumah benar-benar dalam keadaan sepi hanya ada aku dan mang dayat dengan di temani hujan yang sudah mulai mereda membawa udara sejuknya.

mang dayat pun kembali mendekati ku dan kembali melumat bibir ku, dia mematikan keran air yang terus menyala sedari tadi dan mulai menjelajahi setiap jengkal tubuh mulus ku dengan kedua tangannya, setelah puas dengan bibir ku yang sudah ia jelajahi ia turun menyusuri setiap jengkal leherku dan mengecupnya serta meberikan tanda cinta di sana.

aku benar-benar terbawa ke permainan birahi mang dayat, selagi bibirnya sibuk meberikan tanda cintanya pada leher ku, tangan mang dayat tidak berhenti meremas-remas bongkahan pantat ku yang putih mulus. 

tiba-tiba mang dayat berhenti dari aktifitas yang dia lakukan sambil menatap ku dengan senyuman mesumnya tiba-tiba dia berdiri dan secara cepat dia memutar badan ku yang kini sekarang sudah menghadap tembok kamar mandi ini.

dia mengecup tengkuk leher ku dan terus turun merayap ke punggung dan akhirnya sampai ke bukit kembar putih dan mulus, ia sedikit menamparnya beberapa kali sampai sedikit memerah karen gemas dan kembali meremas kedua bongkahan pantatku.

"cok jiii tempik mu isok pink ngene werno ne, mulus pisan asuuuu tenan kon jiii"(jancok den jio memek mu kok bisa warna nya merah muda gini, mulus juga anjing lah den) ucap mang dayat ketika dia membelah bongkahan pantatku dan melihat lubang pembuangan ku, sebenarnya aku tidak tahu apa yang dia katakan barusan namun aku menduganya mang dayat kagum dengan lubang pantat ku yang memiliki warna marna merah muda yang cerah.

setelah itu tanpa aba-aba mang dayat menjilati lubang pembuangan ku dibawah sana yang mana mebuat ku belingsatan karena geli dan baru kali ini aku merasakan sensasi ketika lubang bo.ol ku di rimming

"AHHHhkkkk mhaaang ....." ucap ku ketika kurasakan lidah mang dayat menerobos masuk lubang bo'ol ku 

"mang ud......hhaaa mhhaaang " 

PULAU SURGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang