🤐🤐

1.4K 61 6
                                    

JI OH POV
Mata ji oh yang biasanya terlihat kecil tiba-tiba membesar karena tidak percaya dengan apa yang dia lihat sekarang.
Pemandangan yang terlihat dari celah lubang yang kecil ini bisa memberikan pemandangan yang tidak hanya sensual tapi juga sangat menyimpang.
Pupil mata ji oh membesar, nafasnya terasa terhenti keluar dan tubuhnya mematung di belakang kantor ini.
Dia melihat sesosok pria dengan tubuh yamg terpahat dengan garis-garis otot yang begitu tajam tanpa sehelai benangpun sedang berdiri bersandar di tembok sedang terlena dengan nikmat dari seseorang yang berlutut dan memberikan kenikmatan pria kekar yang berdiri di hadapannya.

Jioh semakin penasaran siapa kah kedua orang yang berada di dalam kantor tersebut yang sedang melakukan hal secabul ini di siang hari seperti ini, karena dari sudut ji oh mengintip kegiatan penuh kenikmatan dari dua orang pria yang ber ada di dalam kantor mertuanya jioh masih belum mengetahui siapa kedua orang tersebut karena pria kekar yang berdiri tersebut sedang mengarahkan kepalanya ke atas mungkin sedang menikmati setiap kenikmatan yang di berikan orang yang berada dibawahnya yang dari sudut ji oh mengintip pria tersebut membelakanginya sehingga ji oh belum tahu siapa kedua orang yang sedang di landa badai kenikamatan di dalam kantor tersebut.

Nafas ji oh semakin terasa berat seperti ia lupa caranya bernafas seperti biasanya dengan menelan air liurnya nya sendiri ketika melihat adegan mesum yang berada di dalam kantor tersebut semakin menggairahkan ji oh melihat pinggul pria kekar tersebut begitu lincah bergerak maju mundur di ikuti dengan kepala lelaki yang tubuhnya tidak sebesar laki-laki yang berdiri bahkan seperti tubuh remaja kebanyakan namun tetap terlihat garis-garis otot yang menghiasi punggungnya.

Jioh melihat pinggul pria kekar tersebut semakin cepat bergerak maju mundur dan tiba-tiba pria kekar itu menghentakan dan menekan kepala laki-laki yang berlutut tersebut semakin mendekat ke arah kemaluan pria kekar tersebut beberapa saat hingga dapat ji oh lihat laki-laki yang berlutut tersebut seperti memukul pelan paha pria kekar tersebut dan berusaha melepaskan diri yang langsung di respon oleh pria kekar tersebut dengan melepaskan dekapannya dan laki-laki yang berlutut tersebut terlihat terhempaskan duduk di lantai.

Kali ini ji oh dapat melihat kontol besar yang ukuranya kurang lebih sama dengan ukuran kontol mang dayat tapi lebih besar sedikit dengan di penuhi urat-urat yang seperti menjalar di kontol yang sekarang terlihat basah dengan air liur.

Terlihat pria kekar itu berlutut menghampiri laki-laki yang duduk di lanti mengatur nafasnya dengan tersenyum tipis di wajahnya. Sehingga ji oh dapat melihat dengan jelas wajah pria bertubuh kekar tersebut yang ternyata adalah pak harun.

Pak harun terlihat menghampiri laki-laki yang sesaat yang lalu memberikannya kenikmatan dunia dan mencium laki-laki tersebut. Terlihat pak harun sangat dominan dalam perbuatan maksiat ini.

Ji oh semakin penasaran demgan kegiatan pak harun di dalam sana dan melupakan tujuan dia datang ke kantor ini. Terlihat dari lubang ji oh mengintip pak harun mencumbu laki-laki tersebut dengan ganas tapi juga lembut dan membantu laki-laki tersebut untuk bangkit dari duduknya bersama pak harun dan ciuman dua pria di dalam kantor tersebut semakin panas bahkan tubuh kedunya sangat dekat bahkan udara saja tidak dapat mendapat celah di antara tubuh dua pria yang sedang dilanda badai birahi tersebut.

Jioh sangat kagum dengan kontol pak harun yang berdiri tegap keatas bagai menara mercusuar hingga sesaat ia tersadar siapa laki-laki yang sedang bercumbu dengan pak harun di dalam sana karena lelaki tersebut masih memunggunginya dari sudut jioh mengintip.

Terlihat lelaki itu memberikan rangsangan kepada pak harun setelah puas bercumbu menjelajahi mulut masing-masing dan memberikan kecupan ke tengkuk leher pak harun yang kokoh. Selanjutnya pak harun tiba-tiba saja menggendong laki-laki tersebut sambil tetep bercumbu namun karna keseimbangan sehingga di tidak hanya berdiri di posisi yang sama hingga sedikit memutar hingga terlihat lah siapa laki-laki yang sedang pak harun cumbu ternya adalah roy terlihat senyum di wajahnya saat itu.

Puas dengan cumbuan tersebut pak harun menurunkan tubuh roy membaliknya dan mendorongnya dengan lebut ke dinding dan mencium leher roy terus turun ke punggungnya dengan perlahan hingga sampai di bongkahan pantat roy yang mungil tapi terlihat berisi dan terlihat pak harun langsung menenggelamkan wajahnya di antara bongkahan pantat roy.

Terihat oleh ji oh wajah roy sekilas beberapa saat dia sangat menikati hal yang di lakukan pak harun tersebut. Setelah beberapa saat setelah puas memberikan kepuasan di lubang pantata roy pak harun pun bangkit dan membalik tubuh roy dan kembali menciumnya namun kali ini terlihat roy yang sedikit mendominasi ciuman tersebut karena roy seperti menghisap lidah pak harun dengan sangat rakusnya.

Setelah puas menghisap lidah pak harun, roy terlihat berbicara dengan pak harun dengan intruksi menunjuk lantai dan pak harun pun segera duduk di lantai dengan kontolnya yang telihat semakin mengeras dari sebelumnya dan roy pun terihat ikut duduk namun dia seperti duduk di atas pak harun dan terlihat ia juga mengarahkan kontol besar milik pak harun ke arah lubang boolnya dengan perlahan, sedikit demi sedikit kontol pak harun hilang tenggelam masuk kelubang bool roy.

Aku tidak dapat mempercayai dengan apa yang aku lihat kontol besar pak harun masuk seutuhnya kedalam lubang bool roy, kulihat wajah roy yang terlihat sedikit kesakitan, "tentu saja, kemarin saja waktu mang dayat ingin memasukan kontolnya saja rasanya sangat sakit apalagi ini kontolnya lebih besar sedikit di banding mang dayat"

Setelah beberapa saat kulihat pak harun mulai menggerakkan pinggulnya mengeluarkan kontolnya secara perlahan lalu ketika tersisa kepala kontolnya saya di dalam lubang roy, pak harun menghentakannya dengan pasti hingga beberapa saat sampai luabng roy mulai terbiasa dengan kontol besar pak harun.

Ku lihat ekspresi wajah dari roy ketika kontol pak harun keluar masuk tersebut ia terlihat sudah mulai tebiasa dengan benda keras yang keluar masuk lubang boolnya secara perlahan bahkan dia terlihat sedikit tersenyum tipis.

Di bawah sana pak harun masih teratur dengan gerakannya hingga beberapa saat ia mulai meningkatkan kecepatannya dengan irama yang di ikuti oloh roy yang sekarang terlihat sangat menikmati kontol yang keluar masuk lubang anusnya tersebut.

Ji oh tidak percaya dengan apa yang dia lihat bagai mana bisa roy terlihat sangat menikmati lubang anusnya di hujam dengan kontol, jioh pun teringat betapa sakitnya saat ayah mertuanya menghujam lubang anusnya dengan kontolnya, namun tidak dapat di pungkiri kontol kecil ji oh saat ini sudah keras juga melihat adegan yang terjadi di dalam kantor antara pak harun dan roy jioh pun lanjut melihat kegiatan didalam sana sekarang keduanya sudah mengganti posisi bercinta mereka menjadi Dogie style.

Terihat jelas ekspresi wajah pak harun dan roy dengan jelas di posisi ini karena wajah mereka menghadap ke arah tempat ji oh mengintip kegiatan cabul mereka berdua meski jioh sedikit kecewa karena tidak bisa melihat kontol pak harun keluar masuk menghujam lubang anus roy.

Terlihat pak harun semakin intens menghujam kontolnya ke lubang roy dengan gerakan yang sangat pasti dan kadang meningkat kan kecepatan secara tiba-tiba lalu pelan lagi. Di permainkan seperti itu kulihat roy sudah meletakkan wajah dan tubuhnya kelantai dan pantatnya saja yang sedikit terangkat. Meski begitu dapat dengan jelas ji oh lihat senyum di wajah roy seperti sangat menikmati perbuatan yang di lakukan oleh pak harun.

Saat jioh sedang asik dengan kegiatnya mengintip dan melupakan tujuan ia datang ke kantor ini tiba-tiba ada tangan yang menepuk bahu ji oh secara perlahan yang membuat jioh sangat terkejut dan refleks menoleh ke belakang namun tetap berusaha tidak menimbulkan suara.......

Bersambung.......

PS. Hai apa kabar para pembaca pulau surga? 😁

PULAU SURGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang