🗿🗿

1.3K 71 12
                                    

JIOH POV

"WOOOOOOOOOOOOOOOOIIIIII ANJING" teriakan pak Supri memecah heningnya malam yang membuat kami semua langsung menghampirinya, namun saat kami di sana pak supri malah loncat dari kapal menuju lautan. kami semua kaget dengan hal itu dan langsung berlari menuju tepian kapal ini untuk melihat keadaan psk supri.

ternyata pak supri bukan loncat ke laut namun ada kapal nelayan yang jauh lebih kecil sehingga kami semua tidak dapat melihatnya, di sana ada 2 orang dan pak supri yang terlihat sangat marah.

"ASU ADAK NO RAI MU SENG GARAI JARING KU OLEH E MEK SITIK" ucap mang dayat dengan suara yang sangat marah

"maaf bang kita juga terpaksa karena akhir-akhir ini lagi sepi bang gak ada pendapatan" ucap nelayan tersebut

"bacot rai mu, mbok pikir awak ku yoh gak onok kebutuhan a cok" ucap mang dayat sambil memegangi kerah salah satu nelayan tersebut. dan hendak memberi nelayan tersebut tinjuannya, namun langsung ku cegah kareana kulihat ke dua nelaya tersebut bahkan bukan tandingan pak supri mereka berdua terlihat sangat kurus seperti manusia kekurangan gizi. bahkan tangan pak supri saja jauh lebih besar di bandingkan kaki dari kedua nelayan tersebut.

"pak supri" teriak ku dan pak supri pun menahan tinjuannya

"pak udah pak kasihan, kalian berdua untuk kali ini kita maafkan dan saya harap jangan di ulangi lagi. iya saya paham kalian butuh untuk kehidupan kalian  tapi kami juga sudah bekerja keras dengan usaha kami sendiri jadi saya harap kalian tidak mengalangi mencuri dari hasil kerja keras seseorang"ucap ku kepada kedua nelayan tersebut

"iiya terima kasih dek, maaf bang"ucap nelayan itu kepada ku dan pak supri

"udah pak naik ke kapal lagi pak"ucap ku kepada pak supri

akhirnya kapal nelayan itu pergi menjauh menghilang di tengah luasnya samudra dan gelapnya malam setelah pak supri kembali di kapal kulihat dia masih menahan emosinya dengan nafas yang berat keluar masuh tubuhnya yang besar dan berotot. aku dan pak eko menghampirinya 

"sabar pak" ucap ku lirih namun dibalas dengan tatapan tajam pak supri ke arah ku

"wes pri jek hari pertama santai ae, den jio wes bener lek den jio jarno awak mu hajar wong iku gak seimbang karo awak mu"ucap pak eko

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"wes pri jek hari pertama santai ae, den jio wes bener lek den jio jarno awak mu hajar wong iku gak seimbang karo awak mu"ucap pak eko

"wes timbang emosi di buang sia sia mending mbalek kerjo ae" ucap pak eko  yang mana pak supri langsung bangkit dan memulai pekerjaannya bersama bapak-bapak yang lainnya

setelah semua pekerjaan kami semua selesai dan mendapati bahwa hasil tangkapan kami di hari pertama ternyata tidak terlalu banyak dari perkiraan kami semua suasana yang sedari tadi canggung karena adanya insiden tadi semakin hening, namu tiba-tiba pak eko memecah keheningan tersebut dan menyemangati kami semua bahwa ini masih hari pertama dan hasil tangkapan kita hari ini setidaknya bisa menutup biaya produksi kita untuk hari ini.

PULAU SURGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang