🤫🤫

2.4K 93 9
                                    

JIOH POV

Tok... Tooookkkkk...... Tokkk...... Tokkkkkkk...Suara pintu depan yang di gedor dengan keras dari luar

Tooookkkkk tok tok tok to tok tok tok tok tok tok tok tok totk tok tok tok tok tok tok.

"WOI BANGSAAAAAT BUKAAAAA"teriak dari seseorang yang menggedor-gedor pintu itu dengan keras di temani oleh suara hujan dan petir.

aku terkejut karena kedatangan orang tersebut, aku pun menatap mang dayat yang juga terlihat kaget dengan suara tersebut.

"mang itu siapa yah kok kayanya dia terdengar sangat marah di luar sana, bahkan suaranya bisa menyeimbangi suara hujan dan petir pada saat itu" tanya ku pada mang dayat yang segera beranjak dari duduknya dan segera melangkah menuju pintu depan.

"WOIIII DAYAAAAAAATTTTTT BUKA GOBLOKKKK" teriak seseorang dari balik pintu tersebut

mang dayatpun bergegas membukakan kunci pintu namun sempat ku tahan "kok di bukain mang, kalo itu orang jahat gimana?" ucapku saat melihat mang dayat yang ingin membukakan pintu untuk orang tersebut.

"itu juragan damar den... emang gitu kalo lagi mabok" ucap mang dayat yang ternyata dia sudah mengetahui siapa orang yang mengedor-gedor pintu rumah ini dengan begitu keras sedari tadi.

saat pintu itu terbuka ku lihat ayah mertua ku yang dalam kondisi kelimpungan tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya karena pengaruh alkohol dan  tubuhnya basah kuyup terkena air hujan. 

"Cek Suuu WWWeeeee ne KOn COOOOOOK....." (LAAAAAMAAA BANGET KAMU ANJING) ucap ayah mertua sambil mendaratkan bogem mentah ke wajah mang dayat hingga keduanya jatuh tersungkur kelantai.

aku pun segera melihat keadaan mang dayat yang tergeletak di lantai mencoba mengumpulkan lagi kesadaran serta tenaganya.

"mang dayat mang,  mamang gak papa?"tanyaku khawatir,

mang dayat pun bangun "hmmm gak papa den  bantuin mamang bawa juragan ke kamarnya yah den" ucap mang dayat seraya berdiri dari duduknya.

"lhon...te LONTEEEE SEMUAAAA" rancau ayah mertua ku saat aku dan mang dayat coba membopongnya "Tau gak KON yat wedok iku lhonte kabeh, gelem e duwek ku tok acen LONTEEEEEEE biadap" (tau gak kamu yat, perempuan itu semuanya pelacur, semuanya cuma mau uangku saja, dasar pelacur biadap) ucapnya lagi.

meski sudah ku bantu tapi kami masih kesulitan membopong ayah untuk ke kamarnya selain karena tubuhnya yang basah karena air hujan hingga menyebabkan badannya agak licin tubuh dan tenaga ayah mertua sangat besar tidak sebanding bahkan dengan tenaga kami berdua.

"oooh jiooo kok mantu ayah belum tidur jio" ucapnya lembut dalam mabuknya saat dia sadar akan diri ku yang membantu mang dayat membopongnya meuju kamarnya.

"mantu ayah ganteng banget siihhhhh, mau kemana malam malam gini" ucapnya lagi gak jelas padahal saat itu aku hanya menggunakan singlet dan juga celan pendek diatas lutut.

tiba-tiba saja ayah mendorong tubuh mang dayat dan memeluku "sana loh yat!!!" dan memeluk ku namun karena badan ayah yang besar tidak sebanding dengan badan tenaga ku akhirnya aku pun oleng dan jatuh di tindih badan ayah yang berat.

"mhhaaaaang..... thoollllooong" ucap ku yang tidak bisa berbuat apa-apa karena di tindih tubuh kekar ayah mertua ku. mang dayat pun segera bergegas membantu mengangkat tubuh ayah agar aku bisa terlepas darinya.

kami pun segara melanjutkan membopong ayah hingga ke kamarnya dan kami pun langsung menjatuhkan tubuh ayah ke atas tempat tidur.

"huuuuuhhhh wes ayo den keluar" ucap mang dayat mengajak ku keluar.

PULAU SURGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang