05.

9.2K 377 1
                                    

Di masion...

Saat ini Griel sedang berada di kamarnya yang di temani oleh BI Ijah untuk menanyakan kenapa pa****Ra nya sakit dan mengeluarkan cairan putih seperti susu.

"Bi... Kenapa ini aku sakit dan mengeluarkan cairan putih seperti susu?" Tanya Griel heran soalnya tadi pas di taman belakang pa****Ra nya sakit dan mengeluarkan cairan putih, ia pun segera masuk untuk menganti pakaian sebelum itu ia memanggil bi Ijah menyuruh nya datang ke kamarnya.

Untung nya pas di dalam massion, masion nya sepi, pelayan sama bodyguard nya entah kemana biasa akan ada 4 atau 5 orang di dalam massion.Jadi ia tak merasa malu.

"Emm mungkin tuan kedua sedang lapar nyah" ucap bi Ijah gugup.

"Maksud? Bukan nya anak aku cuma satu yah Gian doang?" Tanya Griel bingung.

"Nyonya inget gak bibi pernah bilang kalau nyonya dulu tergila-gila sama tuan Gibran hingga melakukan hal yang tak senonoh" ucap bi Ijah hati-hati takut tersinggung.

"Hah? Jadi maksudnya aku dan tuan Mu memiliki anak? Begitu?" Dengan raut wajah yang syok.

"Iya nyah"jawab bi Ijah tertunduk.

"Anjrit,asu, goblok si Gabriel benar-benar dah ah sangat merusak citra, aku disini yang jadi korban perbuatan nya huhuhu...." Batin  Griel, sungguh sangat miris nasibnya.

"Coba kau Ceritakan tentang anak kedua ku"ucap Griel penasaran.

"Baik nyah...Tuan muda kedua, nama nya Gion Aliralio Zaxander ia berusia hampir 9 bulan, lahir pada tanggal 04 Januari sama seperti tuan muda kesatu hanya saha beda tahun. Dan sejak lahir tuan muda kedua tidak pernah mendapat asi dari anda"ucap bi Ijah seadanya.

"Kenapa?"

"Kata nyonya 'takut kecantikan nya berkurang' begitu nyah"ucap bi Ijah hati-hati, mendengar itu Griel syok bukan main ia trus mengumpat pada si Gabriel asli.

"Setan, setaaan S Gabriel benar-benar iblis anak sendiri di gituin, pantas saja s Gibran Gibran itu tak suka pada nya"

"Terus bagaimana aku dulu menahan rasa sakit ini? Apa ada alat pengompa"tanya Griel karena sakit beuhh sakit nya itu.... hanya Griel dan orang yang berpengalaman yang tau rasanya.

"Pengompa? Tidak ada, karena dulu nyonya tidak mau dan nyonya selalu mengikat keras supaya rasa sakit nya agak berkurang dengan kain panjang"jelasnya sambil menunjuk kearah lemari.

Mendengar cerita itu Griel hanya pasrah dan menyuruh bi Ijah membuat kan makan malam karena hari sudah mulai gelap.

Setelah bi Ijah keluar dari kamar nya, ia pun masuk kamar mandi untuk membersihkan diri lalu selesai itu ia pun melakukan apa yang di lakukan oleh Gabriel asli.

                  Malam pun tiba.....

Karena perutnya sudah minta untuk diisi ia pun turun kebawah.
Oh iya lupa masion ini hanya ada 3 lantai tapi sangat luas Dan mewah, kamar Griel ada di lantai dua

Lantai 1
Ruang Makan dan dapur
Ruang tamu
Ruang keluarga
Kamar untuk para pelayan wanita (satu orang satu kamar)
kalau cowok ada di belakang massion bersampingan dengan bagasi mobil, satu lantai tapi luas muat untuk 50 orang.

(Karena kan pelayan wanita dan bodyguard lebih banyak bodyguard)

Lantai 2
Kamar 1 tidak ada penghuninya
Kamar 2 di tempati oleh Griel
Kamar 3 tidak ada penghuninya
Kamar 4 di tempati oleh Gibran
Kamar 5 Di jadikan tempat bekerja 
                 Gibran
Kamar 6 di tempati Gian Syaputra
                  Zaxander
Kamar 7 bisa di jadikan bioskop, game
                   atau karokean

Lantai 3
Dijadikan tempat bersantai karena di sana ada
-Kolam renang
-Ada kebun kecil ( stroberi, cery, dan
        anggur merah, hijau sama ungu)

Menghayal mah bebas ya nggak

transmigration to mother in novel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang