Setelah pot itu diisi dengan tanah dan pupuk lalu memasukkan tanaman nya dan menyimpan nya di samping kursi taman, berjajar.
Kini Griel, Gian dan mang Dadan sedang istirahat di bawah pohon besar sambil menikmati cemilan dan minuman jus mangga dingin buatan bi Ijah.
Setelah bi Ijah mengantar itu ia pun kembali lagi ke dapur untuk membuat makanan karena Gian dan Griel belum makan siang, mungkin lupa karena keasyikan menanam.
Bi Ijah sudah mengingatkan nya untuk makan tapi Jawaban nya bentar lagi dari jawaban anak dan ibu nya itu.
Di bandara.....
Seorang pria tampan nan gagah turun dari pesawat pribadi dengan rombongan nya.
Ia adalah Gibran zaxander, sekertaris Dion yang membawa 1koper yang isi nya baju Gion dan peralatan bayi, sekretaris Rose yang sedang menggendong Gion yang sedang di infus, dan terakhir dokter yang membawa tongkat infus.
Gibran pun memasuki mobil dan duduk di kursi penumpang bersama Sang anak dan dokter, bodyguard yang melihat tuanya sudah duduk segera melajukan nya.
Sedangkan sekretaris Rose dan Dion melajukan mobilnya untuk mengantarkan rose kerumah nya terlebih dahulu.
Skipp....
Massion utama Gibran
Karena hari hampir mulai gelap Griel pun menyiram tanaman yang tadi ia tanam secukupnya, sedang kan Gian karena sudah merasa lelah ia pun duduk di kursi taman sambil melihat sang Mom yang menyirami tanaman.
"Mom udah belum nyiram nya? Gian mau mandi "ucap Gian agak keras.
Mendengar itu Griel pun menengok kearah Gian sambil berkata " yaudah ayo kita mandi" ucap Griel sambil memberikan selang kepada mang Dadan dengan sopan dan diangguki oleh mang Dadan.
Mendengar itu Gian pun turun dari kursi taman dan berlari menuju kearah Griel.
Griel pun mengendong Gian sambil bercoletah tak jelas tapi Griel selalu menjawab dengan kata ' Oh, terus, bagaimana, dll' .
Mereka pun berjalan memasuki massion dan bersamaan dengan itu Gibran dan rombongan nya pun datang dan segera memasuki massion nya.
Sesampainya di dalam Gibran melihat pemandangan yang menurutnya tidak akan bisa terjadi tapi melihat sang anak, Gian yang berada digendong-an Griel istri keduanya sambil bercoletah dengan wajah gembira dan sesekali Griel menjawab nya.
Ketika Griel akan menaiki tangga
Ia mendengar suara deheman yang lumayan keras'Ekhemmm'
Mendengar suara deheman itu Griel pun berbalik badan dan menatap bingung 2 orang yang gagah plus ganteng dengan salah satu nya yang membawa bayi yang lagi diinfus dan di belakang nya ada 6 bodyguard yang berpakaian serba hitam dan kacamata hitam sambil membawa koper dari salah satu bodyguard itu.
"Kalian siapa?" Tanya pelan Griel dengan wajah bingung.
"Dia beneran hilang ingatan?" Batin Gibran bertanya
"Istri nya si Gibran beneran hilang ingatan? Di lihat lihat seperti nya iya sih" Leon dokter pribadi Gibran plus sahabat nya.
"DADDY...." Teriak Gian membuat Griel kaget.
"What? Daddy? Berarti suami aku dong, ehh tapi yang mana? 2 Pria itu sama-sama ganteng" batin Griel sungguh bingung
Tanpa disadari Griel, Gian sudah turun dari pangkuan nya dan berlari kearah Dady nya.
Gibran yang melihat istrinya bingung bertanya lagi 'apa benar dia hilang ingatan' batin nya.
Tak berselang lama tatapan Griel pada dua Pria gagah ganteng itu pun putus karena bi Ijah datang dengan rombongan pelayan mungkin semua pelayan.
"Maaf tuan hamba tidak menyambut kedatangan anda karena kami tidak tau" ucap bi Ijah dengan gugup Dan sangat berhati-hati dalam kata-katanya sambil menunduk kan kepalanya.
"Hemmm"jawab Gibran yang belum memutuskan pandangan nya dari Griel.
Yang kini Griel sedang melihat kearah bi Ijah dan para pelayan yang menunduk kan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
transmigration to mother in novel
FantasíaGira Putriana seorang mahasiswa di universitas Gunadarma ia juga anak orkay tapi nggak orkay banget sihh, ketika selesai kuliah ia pergi mampir ke toko buku untuk membeli buku² pelajaran nya tapi ia malah tertarik dengan satu buku novel berjudul "Ka...