07.

9K 419 4
                                    

Pagi...

Matahari sudah menampakkan diri bersinar cerah dan cahaya kuning nya menghangat kan tubuh, semua yang bernyawa melakukan aktivitas nya masing-masing kecuali orang yang malas.

Seorang wanita cantik yang masih menutup mata nya sambil memeluk lelaki tampan yang kecil.

Dia adalah Griel dan Gian..... cahaya matahari yang hangat memasuki celah jendela yang tak tertutup gorden, cahaya nya itu menyinari di bagian wajah tepat pada mata nya membuat tidur nya tergganggu.

"Hoammm...udah pagi yah? Yah udah mandi dulu dah" ucap nya lalu melepaskan pelukan sang anak pada dirinya setelah terlepas ia pun keluar dari kamar Gian menuju kamar nya.

Setelah selesai mandi dan  berpakaian ia pun mengoleskan skincare dan liptin.

Lalu setelah itu ia pun pergi ke kamar Gian baru saja melangkah untuk membuka pintu kamar Gian terdengar suara tangis yang pasti itu suara Gian Dan satu lah suara yang sedang menenangkan siapa lagi kalau bukan bi Ijah.

"Aduhh nyonya lagi di kamar nya." Ucap bi Ijah

"Ini ada apa bi? " Tanya Griel yang sudah ada di kamar Gian.

"Anu nyah tuan mud...

"Mom... Hikss" terpotong karena Gian sudah lebih dulu berteriak sambil menumbrukan badan nya ke kaki jenjang Griel.

"Kenapa Gian sayang?" Tanya lembut Griel sambil menggendong anak nya.

"Gian mimpi mom pergi dari Gian setelah menidurkan Gian...hikss" ucap Gian.

"Ngakk akan sayang, Mom akan terus Sama Gian sampai kapan pun seriously... jadi jangan nangis lagi yah jelek loh kalau Gian nangis"bujuk Gisya tanpa pikir panjang, bahwa yang hidup pasti akan mati tanpa ada yang siapa pun yang tau kapan maut nya akan datang kecuali Tuhan.

Setelah bujukan lembut itu Gian pun berhenti menangis dan pergi ke kamar mandi untuk mandi bersama sang mom nya yang akan memandikan nya.

Selesai itu Griel dan Gian pun Makan bersama, setelah itu pergi keruang keluarga untuk menonton TV Upin Ipin sudah selesai nonton TV Griel pun mengajak putra nya untuk belajar.

Beberapa jam kemudian....

"Gian sayang udah yuk belajar nya waktu nya tidur siang"

"Ngakk mau ahh mom mening kita main tanam menanam yukk"

"Yaudah ayo" ucap Griel pasrah dengan keinginan putranya.

"Bi Ijah tolong yah beresin ini"ucap Griel menunjuk buku-buku yang berantakan dengan pensil warna warni.

"Dan kamu tolong belikan bunga mawar putih, merah, biru 20 per bunga tanpa ada durinya dan  sekalian pot nya yah "lanjut nya pada orang yang berpakaian hitam (jas dan celana) dengan badan kekar wajah datar.

"Baik nyonya, tunggu sebentar"ucap pria kekar itu lalu menelpon seseorang.

Setelah itu Griel dan Gian pun menuju ke kebun belakang yang hanya ada kursi dan 2 pohon besar.

Sesampainya di sana Gian dan Griel pun duduk di kursi itu sambil memakan buah mangga yang telah di potong kotak kecil.

Baru 3 menit ia duduk di kursi itu pesanan nya sudah datang bunga mawar.

Dengan banyak orang yang berpakaian hitam dan kekar (bodyguard)  sambil membawa pot, bunga, karung yang diyakini itu adalah tanah, dan satu lagi bodyguard itu membawa pria paruh baya yang berpakaian lesuh.

"Permisi, nyonya pesanan anda sudah datang dan kami membawa pria ini untuk mengajar kan nyonya cara menanam nya, ini namanya mang dadan"ucap bodyguard yang tadi Griel suruh membeli keinginan nya.

"Oh oke, terimakasih kalian boleh pergi untuk melakukan tugas kalian" ucap Griel.

Mereka pun pergi kecuali bodyguard yang tadi berbicara dengan Griel katanya tugasnya untuk menjaga tuan muda nya.

Yahh pasti kalian belum percaya bahwa aku sudah berubah' pikir Griel   tanpa mau bertanya lagi pada bodyguard itu.

transmigration to mother in novel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang