Jangan bosan, banyak narasi yang akan membawa Dian dan Rendra bersatu kembali.
________________
A years later.
Pasca hujan lebat tapi gerimis masih tak reda, tanah dan jalanan pun masih basah. Kemudian mobil dan motor kembali memenuhi lalu lintas setelah sempat lengang karena hujan. Dian bersembunyi di balik tembok ketika melihat Rendra yang kebetulan sekali ada di kantor Pajak Kabupaten Probolinggo. Seminggu ini Dian melakukan riset di kantor pajak, niatnya sekalian menjelajahi kabupaten sekitar, Dian memilih riset jauh dari Jember tempatnya berkuliah.
Slentingan pegawai kantor pajak ini, Bupati Lumajang tengah melakukan kunjungan kerja. Mengapresiasi kerja Kantor Pelayanan Pajak yang selama ini membantu Kabupaten Lumajang dalam menangani pajak.
Sudah satu tahun dirinya tak melihat pria itu secara langsung. Rendra tampak masih sama tampan seperti dulu. Hanya senyum di wajahnya yang tak terlihat. Ekspresinya pun datar dan formal. Kangen yang Dian rasa tak lagi terpeta, berkecamuk menggila bagai roda kehilangan arah. Beruntung otaknya masih waras, ditahan tubuhnya agar terkendali memaku tembok. Air mata meluber bagai hulu sungai yang menyumber deras.
"Di, jangan nangis lagi. Sabar ya Di..."
Delia, teman akrab yang dikenal sejak menempuh pasca sarjana, lebih tua tiga tahun dari Dian karena sempat kerja di bank sebelum memutuskan untuk fokus kuliah, menepuk punggung Dian iba. Dian mengangguk pilu, suaranya tercekat menahan pedih dan rindu. Mungkin Rendra telah melupakannya setelah setahun ini dirinya memutus kontak.
Gadis itu tidak pernah pulang ke rumah sama sekali setelah memutuskan benar-benar pergi dari Rendra, menjauh dari keluarga Pakdhe dan Budhe Endang termasuk Ayunda dan Arjuna. Sakit memang, tapi Dian tegar. Pada dasarnya hakikat mencintai adalah melepaskan orang yang dicinta untuk mendapatkan yang terbaik demi kebahagiaanya. Setidaknya keputusannya mengakhiri hubungan dengan Rendra adalah yang terbaik menurutnya.
Kabar yang diterima dari Mama, Rendra dijodohkan. Entah pria itu menolak atau menerima Dian tidak tahu, tepatnya tidak ingin tahu. Masih dari Mama juga, Rendra juga aktif kunjungan sana-sini, kegiatan sosial dan amal. Maklum sebentar lagi musim Pilkada. Rendra kembali mencalonkan diri untuk bertahan di kursi N1. Dian selalu berharap yang terbaik untuk pria itu, agar meraih sukses tanpa peduli dengan siapa dia bersanding.
Lebaran tahun ini, Dian merayakan di Jember. Rumah yang dia kontrak dihuni berempat dengan mahasiswi juga termasuk Delia. Merana sungguh, tapi sekali lagi dirinya belum siap bertemu Rendra. Lebih baik tidak pulang, dari pada harus bertemu kerabat lain dan pada akhirnya Rendra jadi tahu.
Hubungan Mama dengan Budhe Endang benar-benar rukun, setidaknya dari cerita Mama. Walau dua sepupunya sangat dingin pada Mama. Pakdhenya baru dilantik jadi caleg, pada momen itu Mama dan Budhe Endang datang dengan busana sarimbit yang menyita perhatian. Beritanya viral sampai masuk portal Lumajangsatu.com dan koran lokal. Dengan ijin Budhe, Mama sudah dinikahi secara hukum oleh Pakdhe. Kedua madu itu bahkan saling menginap di rumah masing-masing katanya. Entah ilmu apa yang dimiliki Pakdhenya, bisanya Budhe Endang luluh?
Yang Dian tidak tahu, Rendra pernah ada di posisi patah hati atas dirinya sampai mirip pria gila. Tekanan cinta itu nyata dirasakan Rendra. Dua bulan awal pria itu berperilaku mirip edan anyaran* untuk mencari keberadaan Dian yang dirahasiakan darinya. Dilakukan Rendra diam-diam tiap akhir pekan. Semua orang yang ditanya diam tiap kali Rendra ingin tahu, bahkan Mashudi meminta maaf, ini permintaan Dian katanya.
*baru gila
'Kedanan'* Dian yang memicu kebodohan Rendra membuatnya mengutuki diri. Bagaimana tidak, ketika iseng mengetik nama lengkap sang kekasih di mesin pencarian, sangking rindunya Rendra. Nama Dian Utami Samsoe muncul dalam daftar sebagai mahasiswi pasca sarjana Universitas Jember. Pantas dirinya tak menemukan apapun saat keliling Malang dan Surabaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Bupati, Aku Padamu
RomanceDian Utami Samsoe, cara bicaranya yang sering membuat orang lain belingsatan karena hobi mengimbuhkan rayuan gombal, tidak menyangka kalau keisengannya menebar kail cinta berhasil menambat hati N1 alias Bupati Lumajang-Rendra Kusuma. Sungguh Rendra...