03 : Sosok Sahabat Raja 🍂

239 38 1
                                    


"Sejak kapan Lo suka minum kopi?" tanya Nathan heran.

Ren mengangguk dan berpikir,jadi meski dirinya dan Raja kembar,mereka memiliki banyak sekali perbedaan dan juga kepribadian mereka yang hampir bertolak belakang.

"Raja,sejak kapan Lo suka minum kopi?" Nathan mengulang pertanyaan nya dengan kesal.

"Sejak gue hampir mati mungkin" jawab Ren tenang sedangkan kedua sahabatnya saudaranya itu langsung menatap Ren dengan ingin tahu.

"Raja,Lo kalo ngomong jangan aneh-aneh. Gue tahu Lo capek sama kelakuan Louis dan gengnya yang selalu ngusik kehidupan Lo. Tapi Lo harus inget, ada gue sama Nathan. Kami berdua siap bantuin Lo" ujar Hendra mantap.

"Betul tuh kata si Hendra! Kita bertiga udah kenal dari SMP,jadi kita kayak udah tahu gitu tentang masing-masing. Jadi jangan ada rahasia di antara kita!" ujar Nathan semangat namun setelahnya ia mendapatkan bonus pukulan di kepala, pelakunya jelas Hendra.

"Bahasa Lo,kayak orang jadian aja!"

"Ya kan biar mendramatisir aja!"

"Kalian tahu semuanya tentang Raja—eh enggak!" Ren menutup mulutnya dengan tangan karena tak sengaja keceplosan,bisa gawat jika mereka berdua tahu yang ia lakukan saat ini.

"Lo ngomong apa barusan?"

"Lupain aja"

"Raja, denger . Gue tuh sebenernya seneng sama perubahan Lo hari ini. Lo harus tahu ya, Lo boleh jadi orang baik tapi gak ke semua orang Lo harus baik—aww !" Hendra memegangi rambutnya yang baru saja dijambak dengan kuat oleh Nathan.

"Jangan ngajarin Raja begitu! Intinya Ja, sebaik apapun Lo, Lo tetaplah tokoh antagonis di kehidupan orang lain" lanjut Nathan.

Ren mengangguk setuju.

"Lo gak nemuin si Sekar?" tanya Hendra dan Nathan langsung bertepuk tangan heboh.

"Iya! Bisa-bisanya Lo lupa sama gebetan Lo satu itu!" teriak Nathan.

Ren kembali melotot bingung, "gebetan ? Sekar ? Ketemuan?"

"Se-sekar?"

"Lo biasanya selalu pulang bareng sama Sekar! buruan Lo lihat ke gerbang depan! Gue takutnya dia udah nunggu Lo dari lama!" teriak Nathan sambil mendorong badan Ren.

Benar, tadi sepulang sekolah, Ren bersama kedua sahabat saudaranya pergi ke kantin karena ketika istirahat waktu mereka diganggu oleh kedatangan Louis.

Di depan gerbang,ada banyak siswi dan Ren jelas tidak tahu mana perempuan yang bernama Sekar. Jika ia bertanya maka bisa saja penyamarannya terbongkar.

"Raja..." panggil seseorang dari arah belakang Ren.

"Apa ini yang namanya Sekar?"

"Raja, Lo nunggu siapa?" tanya perempuan itu dan Ren langsung menggeleng, "cewek ini bukan Sekar"

"Raja!" Ren menoleh menatap seorang perempuan yang berlari menghampirinya dengan tergesa-gesa. Ren bingung,ia bahkan tidak tahu siapa mereka dan apa peran mereka di kehidupan saudaranya.

"Sekar,Lo nungguin Raja ya?" perempuan yang baru datang itu mengangguk pelan.

"Ya udah,Raja gue balik dulu ya" perempuan itu berjalan menjauhi Ren. Ren langsung mengalihkan pandangannya menatap perempuan yang ia duga adakah Sekar.

"Sekar?" tanya Ren memastikan.

"Gue udah nunggu Lo dari tadi,Lo kemana aja?! Lo pikir gue gak capek?!" sentak perempuan bernama Sekar itu dan Ren hanya diam.

"Ayo pulang!" ajak Sekar dan Ren mengangguk mengikuti langkah Sekar.

"Sepeda Lo mana? Biasanya Lo berangkat bawa sepeda?" tanya Sekar dan Ren menggigit bibirnya gelisah,dia bahkan tidak melihat ada sepeda di rumah tadi.

"Mmm...bannya bocor, jadi gue tambal" bohong Ren.

"Terus kita pulangnya gimana?" tanya Sekar.

"Naik bus aja gimana?" tanya Ren.

"Raja...Lo amnesia? Duit dari mana gue buat naik bus? Gue selalu di boncengin Lo tiap hari aja udah bersyukur banget..." ucap Sekar dan Ren mengangguk paham.

Hal yang dapat Ren tangkap dari hari ini adalah, Nathan dan Handra adalah dua sahabat Raja. Louis dan gengnya adalah orang yang sudah pernah membuat Raja koma , lalu Sekar adalah gadis sederhana yang dicintai oleh Raja. Masih ada lagi yang lain. Siapa gadis bernama Melodi?

Ren masuk ke rumah dan pandangannya langsung disambut dengan Ayah nya yang menatapnya tajam.

"Jaga sikap kamu Raja! Kamu itu anak dari orang kaya jangan mempermalukan keluarga!" bentak John mendekati Ren yang hanya berdiri sambil memahami situasi.

"Ini juga! Kamu itu pelajar! Mana ada pelajar pakai baju urakan begitu! Contoh saudara kamu itu, Jino!"

"Sial ! Jino itu siapa lagi ?!"

"Sekarang masuk kamar, langsung belajar !" Ren hanya mengangguk lalu berjalan dengan santai menuju kamar. Mungkin hari ini akan ia habiskan untuk mencari tahu tentang semua orang yang berada di sekitarnya saat ini.

Tapi mau cari tahu dari mana? Bertanya pada Nathan atau Hendra? tidak mungkin. Yang ada mereka justru akan curiga dengan dirinya.

Ceklek...

Pintu kamar terbuka dan masuklah anak laki-laki yang tadi sempat Ren lihat waktu ia berada di sekolah. Anak laki-laki itu melemparkan sebuah buku dan mengenai kepala Ren.

"Kerjain tugas gue"

Anak ini kan...

Salah satu temannya Louis ?!

Kenapa bisa ada di sini?

Dari Ren, Demi Raja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang