10 : Nathan Tau Semuanya

174 28 0
                                    


Ren hanya diam sambil menatap Nathan dengan tenang padahal jauh di hatinya,ia sudah deg-degan parah.
Bagaimana bisa laki-laki dengan senyum manis itu mengatakan hal seperti itu?

"Denger ya, Raja yang gue kenal,gak akan pernah mau di ajakin balapan dan asal Lo tahu,Difa temen SMP kita udah meninggal pas kita kelas 9"

"Ternyata gue dijebak"

"Gue udah lama curiga sama Lo karena jujur Lo bukan Raja yang gue kenal,jadi sekarang bilang sama gue siapa Lo sebenarnya atau Lo bisa habis di tangan gue karena udah jelekin nama Raja?!" ancam Nathan.

"Gue emang bukan Raja tapi gue sedarah sama dia. Kenalin,gue Ren saudara kembarnya Raja"

Dan kini giliran Nathan yang terbengong begitu mendengarkan jawaban santai dari Ren. Ya,Ren mana mau kelihatan takut-takut didepan orang lain. Kalau di depan Raja itu lain hal.

"Jangan bohong! Raja gak punya saudara kembar " tukas Nathan tak percaya.

"Terus gue apa dong? Bukannya Lo aja ketipu sama gue kemarin-kemarin? Kan mirip" jawab Ren menantang.

"Enggak! Lo gak mirip sama Raja cuma di muka doang miripnya"

"Terserah. Dan karena Lo udah tahu semuanya tentang gue jadi gue minta rahasiain hal ini dari siapapun terutama Raja. Jangan bilang sama dia kalau Lo ketemu dan kenal sama gue"

"Kenapa? Lo takut kalau dia tahu kelakuan jahat lo?"

"Hih!kelakuan jahat apa coba?!"

"Apa namanya kalau gak jahat?Lo aja udah gantiin Raja selama sebulan ini?!Lo pasti punya rencana kan" tuding Nathan dengan jarinya didepan jidat Ren yang lebih rendah darinya membuat Ren kesal dan langsung menarik jari itu lalu membuat gerakan ingin menggigit . Sontak Nathan menjauhkan tangannya.

"Lo tahu kemana Raja pergi sebulan itu?" tanya Ren dan Nathan menggeleng.

"Udah gue duga gak ada orang yang tahu"

"Kemana Raja?!" Nathan masih bertanya dengan nada tak sukanya.

"Di Singapura,dia koma"

"Apa?! Apa yang Lo lakuin sampai Raja koma?!"

Ren melotot tak suka,masa dirinya di tuduh mencelakai Raja,orang yang sebenarnya sangat ia sayangi. Dasar Nathan.

"Dia koma dan Lo gak perlu tahu alasannya apa yang jelas bukan gue penyebabnya"

"Oke,kalau Lo gak mau ngasih tahu,gue bakal bilang sama Raja kalau gue ketemu sama Ren!" ancam Nathan dengan bangganya.

"Lo dasar tukang cepu"

"Makanya kasih tahu gue"

"Oke! Jangan ngomong disini gue butuh tempat"

"Cafe"

"Gak!rumah gue"

Sesampainya di tempat Ren,Nathan mencebik ini bukan rumah melainkan kos-kosan kecil yang sederhana.

"Ngapa?Lo gak suka silahkan keluar" renggut Ren kesal.

"Enggak kok,"

"Gue sama Raja itu gak sama asal Lo tahu jadi jangan heran sama apa yang Lo lihat"

"Maksudnya?"

"Sesuai apa yang Lo lihat, ekonomi kita beda"

"Emangnya Lo gak hidup berdua sama Raja?" Ren menggeleng.

Setelah memberikan satu kaleng cola untuk Nathan,Ren duduk di lantai beralaskan karpet sedangkan Nathan duduk di kasurnya.

"Jadi,kenapa Raja koma?" tanya Nathan.

"Kekerasan dari Ayah"

"Gak mungkin!" gas Nathan.

"Gak mungkin dari mana?!"

"Om John itu sayang banget sama Raja ,gak mungkin lah kayak gitu,ngarang Lo gak pinter!"

"Terus dari mana luka yang Raja bawa setiap berangkat sekolah?!"

"Dari preman ! Atau Luois ! Raja bilangnya gitu!"

"Dia bohong! Ayahnya sendiri yang ngelakuin itu!"

"Udah ah! Gue mau pulang! Lo ngelantur ,palingan Lo nih gila ya gara-gara hidup Lo gak semewah Raja?! Atau Lo emang sakit makanya Lo dibuang jadi Lo iri ?!" dengan kesal Nathan bangkit meninggalkan Ren yang terdiam dengan hatinya yang mendadak sakit.

"Gue gila? Sakit?"

....

"Sekar!" Raja menjadi tangan Sekar setelah gadis itu berlari dan tidak mau bertemu dengannya.

"Lepasin tangan gue" ujarnya tanpa menghadap Raja.

"Kenapa Lo ngehindarin gue? Salah gue apa?" tanya Raja lembut dan dalam perkataan nya dapat Sekar pahami jika laki-laki itu tengah frustasi.

"Lo nanya kenapa? Lo sendiri yang hilang waktu itu kalau Lo bukan orang yang pantas di sayang sama gue, Lo bukan Raja yang gue sayangi,terus gue harus apa ?!" Sekar terengah kemudian menyentakkan tangan Raja dengan kasar dan berlari menjauhi Raja dengan daraian air mata.

"Jadi,yang Ren bilang waktu itu benar adanya"

"Arggh ! Awas lo Ren"




Hai readers and author ....
maaf ya aku lama banget gak update.
Sama seperti di hook sebelah,alasan aku tuh karena minggu-minggu ini aku mulai di sibukkan dengan kegiatan PKL jadi kemungkinan aku kurang waktu buat nulis apalagi otakku yang suka bebel ini. Jadi mohon maaf dan mohon bantuannya ya semuaa...

See you...^-^

Dari Ren, Demi Raja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang