11 : Bersama

213 35 2
                                    


Ren amat sangat membenci Nathan. Ya karena perkataan asal yang di lontarkan Nathan kemarin membuatnya selalu dilingkupi rasa marah saat mengingatnya.

"Gue engga gila, sialan!"

Laki-laki itu berjalan dengan cepat sambil membawa kantong plastik yang berisikan makanan. Tapi tiba-tiba langkahnya terhenti ketika sebuah taksi berhenti di sampingnya lalu keluar seseorang yang begitu tak ingin Ren temui.

"Kita ketemu lagi,Ren"

"Mau apa lo? Bukannya kemarin Lo yang bilang supaya gue jauh-jauh dari Lo?" sinis Ren menatap wajah saudara kembarnya yang tampak menyebalkan di matanya.

"Untuk satu keperluan,gue harus nemuin Lo" jawab Raja acuh lalu matanya menelisik tubuh Ren dari atas sampai bawah.

"Mirip gelandangan" ujar Raja asal.

"Emang,kenapa?" tantang Ren.

Raja membuang napas panjang,"Lo harus tanggung jawab sama apa yang terjadi sama gue, gara-gara ulah Lo"

"Gue gak berulah tuh"

"Lo tahu, hubungan gue sama Sekar makin jauh gara-gara Lo!" tuding Raja dan Ren dibuat melotot olehnya.

"Eh enggak ya, kan udah gue bilang kalau Sekar tuh suka sama Lo ! Gak ngerti juga lo ya?!" Ren berbalik menuding Raja dengan nyalang.

"Dia bilang sama gue,kalau Lo minta dia jauhin gue,iyakan ?!" balas Raja.

"Eh! Lo mau gak kalau pas Sekar bilang dia suka sama Lo tapi sebenarnya dia bilangnya sama gue?! Terus,gue yang nerima cinta itu,Lo mau?!"

"Jangan macam-macam sama gue Ren"

"Lo nantangin gue? Denger ya,gue gak takut sama ancaman Lo itu. Gue gak butuh orang sok suci kayak lo!"

"Lo—

"Iya kan? Lo itu sok suci ! Di depan pura-pura lemah,gak pernah balas kalau di sakiti tapi diam-diam di belakang Lo ngebalas mereka. Cih ! Drama murahan!"

Bugh

Ren tersungkur akibat pukulan keras yang Raja berikan. Ren sungguh menyebalkan di mata Raja apalagi saat ini Ren justru membuat wajah seolah mengejeknya padahal darah sudah menetes di ujung bibirnya yang sobek.

"Jaga bicara Lo Ren"

"Ngapain juga gue harus jaga bicara sama orang kayak Lo?"

Ren bangkit lalu menatap mata Raja tajam lalu berlalu untuk kembali ke tempat tinggalnya saat ini. Dari tadi,Ren seperti merasakan ada orang yang mengikutinya dan ia memilih acuh tapi...

"Lo ngikutin gue?!" ujar Ren ketika melihat Raja berjalan di belakangnya dengan santai.

"Kenapa?gak boleh?"

"Terserah!"

"Lo tinggal disini?" tanya Raja.

"Kenapa?! masalah buat Lo,gak suka silahkan pergi!"

Raja menggelengkan kepalanya. Sebenarnya ia agak heran dengan tingkah Ren yang tak lain adalah saudara kembarnya sendiri. Anak laki-laki yang lebih muda darinya itu bisa dikatakan begitu berbanding terbalik dengan dirinya.

Raja terbiasa berbicara dengan nada yang tenang dan juga sopan sedangkan Ren lebih ke blak-blakan dan banyak bicara. Raja suka bermain belakang sedangkan Ren lebih suka memperlihatkannya pada semua orang.

"Di kamar Lo gak ada buku-buku?" tanya Raja masih dengan menatap seluruh kamar Ren.

"Buku buat apa?"

"Sekolah"

"Gue enggak sekolah" jawab Ren membuat Raja yang tengah melihat-lihat langsung berhenti dan menoleh ke arah Ren yang tengah asyik bermain handphone.

"Pantes nilai gue jelek semua"

Ren bangun dan menggaruk tengkuknya.

"Sebenarnya gue mau minta maaf soal hal itu tapi gue lupa." kata Ren dan Raja mengangguk.

"Lo tahu?gue bingung sama apapun yang ada di sekolah Lo,dan setelah Lo sembuh,disitu gue senang karena Lo sembuh dan juga gue bisa keluar dari sekolah itu" Raja mengerutkan dahinya, perasaan dirinya tidak menanyakan apapun tapi Ren dengan sendirinya memilih bercerita.

"Kenapa gak sekolah?" tanya Raja tapi malah dibalas dengan tawa oleh Ren.

"Kenapa nanya mulu?jadi perhatian Lo sama gue nih...?"

Raja membuang muka karena kesal dengan pertanyaan yang di lontarkan oleh Ren dan memilih menjatuhkan dirinya di sofa yang ada di pojok ruangan.

"Oke,gue jawab. Kenapa gue gak sekolah? Karena gue gak punya uang buat ngebiayain sekolah gue"

"Kalau Lo minta dan berbaik hati sama gue, mungkin gue bisa kasih apa yang Lo mau" tawar Raja.

"Enggak makasih, percuma. Semuanya gak akan berubah cuma gara-gara bantuan lo, sekali lagi makasih"

"Gue mau tanya" Raja menoleh, menaikkan alisnya ketika Ren bertanya demikian.

"Kenapa Lo gak suka gue balas dendam sama Louis?"

"Karena ini kehidupan gue dan gak seharusnya Lo masuk"

"Kenapa ayah kasar sama Lo? Kenapa juga Jino begitu?"

"Ayah gak suka sama gue sama seperti semua orang"

"Ada yang suka sama Lo"

"Siapa?"

"Melodi,Nathan dan Hendra"

"Hm"

"Lo gak pulang?"

"Lo ngusir gue?"

"Enggak cuma ngingetin"

"Gue mau nginep sini"

Dari Ren, Demi Raja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang