14. Bertemu Si Kembar

242 37 12
                                    


Hendra melongo, benar-benar kaget ketika melihat Raja yang datang menghampiri Ren yang masih terbaring tak sadarkan diri.

"Ahaha,mimpi nih gue kayaknya" gumam Hendra.

"Nggak mimpi, Ini nyata" sangkal Nathan.

"Raj..." Hendra memanggil pelan dan Raja langsung menoleh, menatap Hendra yang tampak syok.

"Lo semua udah lihat kan,gue Raja. Dan ini,Ren" ujar Raja.

Nathan mengangguk. Ia pernah tahu hal ini. Sedikit, cowok ini percaya jika yang Ren katakan dulu itu benar adanya. John bukan sosok ayah yang baik dan mungkin saja, hal yang Ren ceritakan mengenai perundungan pada Raja benar.

"Kenapa Lo nyembunyiin hal sebesar ini ,Raj?" tanya Hendra. Cowok itu masih belum juga percaya secara keseluruhan.

Raja mengangguk, cowok itu duduk di kursi yang ada di samping bangsal Ren, diikuti oleh Nathan dan Hendra yang mendekat ke arah dua bersaudara itu.

"Gue gak nyembunyiin hal ini,gue sendiri juga sama sekali gak tahu yang sebenarnya" ucap Raja seraya menatap Ren yang masih betah memejamkan matanya.

"Paman bilang, gue sama Ren emang sengaja dipisahin waktu kecil. Kita berdua gak tahu satu sama lain" lanjut Raja.

"Berarti yang Ren bilang Lo ada di Singapura itu bener?" tanya Nathan,Raja mengangguk.

"Dia gak bohong soal apa yang dia omongin ke Lo" ucap Raja membenarkan.

"Perundungan dari bokap Lo sendiri? tolong bilang itu gak bener" ucap Nathan was-was.

"Itu juga bener"

Nathan mengusak rambutnya kasar, merasa kesal dengan dirinya sendiri saat ia berkata kasar pada Ren. "Gue harap dia bisa maafin gue," ucap Nathan penuh harap.

Raja terkekeh," Gue gak tahu gimana sifat aslinya dia ketika marah,jadi gue gak bisa jamin Lo dimaafin".

Benar kan? Raja saja baru bertemu Ren beberapa hari yang lalu. Mana mungkin Raja tahu semua tentang saudara kembarnya itu dengan benar. Intinya yang Raja tahu,Ren itu sangat menyebalkan.

...

"Kenapa Lo berdua gak bersatu aja buat ngalahin Louis?" tanya Hendra pada saudara kembar yang ada di depannya.

"Najis ,ogah amat gue sama orang sok suci kayak dia," sinis Ren. Cowok itu enggan menatap kembarannya.

"Lo pikir gue mau? Tanpa dia aja gue mampu" timpal Raja tak kalah kesal.

Hendra dan Nathan saling bertatapan heran. Ternyata saudara kembar satu ini tidak ada akur-akurnya sama sekali. Keduanya kira,mereka akan berpelukan dan mengatakan kata tak ingin kehilangan.

Menurunkan gengsi,Raja mencoba bertanya. "Apa ayah nampar Lo juga?" tanya Raja tapi tetap saja cowok itu masih melirik sinis.

"Ini tuh gara-gara cewek gila yang Lo suka!" semprot Ren. Intinya sejak saat ini,Ren akan sangat sensitif jika mengingat tentang Sekar ataupun Melodi.

"Lo yang gila! Sekar gak akan ngapa-ngapain kalau gak Lo pancing duluan" ujar Raja nyolot.

"Halah bela aja,dasar goblok!"

"Awas aja kalau sampai Sekar kenapa-kenapa, Lo harus tanggung akibatnya" tegas Raja tapi adik kembarnya itu justru tertawa masa bodoh.

"Besok gue bunuh tuh cewek,biar makin gila Lo"

Hendra dan Nathan kembali bertatapan, kemudian Hendra berbisik, "gue gak bisa bayangin kalau mereka bentrok gara-gara Sekar"

"Ren yang menang kali ya?" tanya Nathan.

"Hello,gak usah percaya sama sikap sok sucinya si Raja. Dia mah pura-pura cupu doang,kalau diluar beda lagi ! Dia suka gebukin Louis kalau udah di luar sekolah !!—

"Diem lo,Ren!!!!"

...

John dibuat terkejut bukan main ketika melihat Raja yang masuk ke rumah dengan keadaan baik-baik saja. Seingat pria itu,ia meninggalkan Raja dalam keadaan yang sangat mengenaskan.

"Ayah kaget?" pertanyaan yang Raja lontarkan membuat John tersentak. Tapi tak lama kemudian,pria itu terkekeh sinis.

"Syukur masih hidup, penyiksaan kamu masih bisa dilanjut lain waktu,"

Kini giliran Raja yang terkekeh," Ayah tahu? Orang yang ayah pukuli tadi bukan Aku. Dia itu Ren ! Anak ayah ! Saudara aku!" teriak Raja.

"Jangan ngimpi kamu, Raja! Saudara mu itu sudah mati !"

"Oh ya? Kalau dia udah mati kenapa masih bisa ayah pukuli?"

"Dia memang pantas mendapatkan itu,agar cepat mati,kan?"

Kedua tangan Raja mengepal,"Maaf,tapi ayah juga pantas mendapatkan ini,"

Buagh !

Doakan saja anak muda itu tidak lepas kendali hingga tak berlebihan saat memberikan pukulan-pukulan untuk sang ayah.

"Aku emang benci sama Ren karena keingintahuan nya dia,tapi aku bakalan lebih benci sama orang yang nyelakain dia, walaupun itu ayah sekalipun"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dari Ren, Demi Raja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang