02

415 40 10
                                    

happy reading!

***

Di alam bawah sadar Nasha, dia tengah berada disebuah taman. Entah dimana Nasha tidak tau.

"Ini Gue dimana lagi," ucap Nasha dengan lirih.

Saat hendak berjalan, Nasha tak sengaja melihat sesosok cewek memakai gaun berwarna putih polos sedang duduk dibawah pohon besar.

Nasha merinding. Dia semakin merinding ketika ada yang menepuk bahunya.

"AAAA!"

"Diam bodoh!"

Nafas Nasha memburu karena terkejut, apalagi ternyata orang yang menepuk bahunya adalah cewek yang sedang duduk dibawah pohon besar tadi.

Eh?

Dengan cepat Nasha menoleh kearah pohon besar tadi. Dan kembali menoleh kearah cewek didepannya. Waww! keren begetee bisa teleportasi, batin Nasha terperangah takjub.

"Gak usah takut, Gue gak bakal nyakitin Lo." Ujar cewek itu.

Apakah wajah-wajah menyebalkan Nasha itu terlihat ketakutan? Tentu tidak. Nasha ingin tertawa tapi dia masih punya hati, tidak ingin mengecewakan cewek itu.

"Lo setan?" Tanya Nasha.

Cewek itu mencebikan bibirnya, "bukanlah! Gue itu arwah cantik," ucapnya sembari mengibaskan rambutnya sombong.

"Dih?"

Nasha tak habis pikir, ternyata ada ya setan narsis didunia ini.

"Tapi memang cantik sih, kaya.. kaya muka Gue pas ngaca tadi?!" gumamnya shock.

"Ya, itu emang tubuh Gue. Tapi sekarang tubuh itu menjadi hak Lo."

Mendengar itu Nasha bertambah shock, "kok bisa?!" Pekiknya.

"Takdir."

"Takdir?" beo Nasha.

"Ya, karena Gue sama Lo itu satu jiwa."

"Bentar. Maksudnya gimana si anjir Gue gak ngerti." Nasha mengerang frustasi.

Ingin sekali dia memukul wajah cantik itu yang memberi penjelasan setengah-setengah. Membuat jiwanya yang tidak sabaran ini panas dingin.

"Sebelum Gue jelasin kita kenalan dulu. Gue Raxilla," ujar cewe itu sembari mengulurkan tangannya.

Nasha dengan ragu menerima uluran tangan itu, "gue Nasha."

"Tau Gue."

Lagi-lagi Nasha dibuat terkejut, "Lo mantan dukun ya?"

Raxilla, cewek itu menggeram tertahan, "Gue itu Lo dan Lo itu Gue. Kita itu satu jiwa, tapi didimensi yang berbeda. Jadi, Gue taulah. Ngerti gak lo?!" sentaknya.

"Tapi kok Gue gak tau lo?" heran Nasha.

Raxilla mengacak rambutnya frustasi. "Terserah Lo, nyerah Gue. Lama-lama bisa stress Gue ngomong sama Lo." Dia beranjak ingin pergi dari sana meninggalkan Nasha seorang diri.

"Mau kemana Lo?" tanya Nasha.

"Ke neraka."

"Heh! Jangan dulu. Ini Gue masih bingung cok!" teriak Nasha yang membuat Raxilla menghentikan langkahnya.

Raxilla berbalik dengan malas menghadap Nasha, sambil menyilangkan tangannya didada. "Cepet bertanya, entar Gue jawab!"

Tanpa mau membuang waktu lagi Nasha memulai sesi tanya jawab dengan Raxilla.

Antagonis [Pensiun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang